Beranda Berita Dunia Menyorot Jakarta International e-Prix Circuit

Dunia Menyorot Jakarta International e-Prix Circuit

oleh Redaksi

Indonesia resmi menjadi tuan rumah bagi ajang balap ABB FIA Formula E yang digelar pada tanggal 4 Juni 2022. Ajang balap mobil listrik ini bertempat di Jakarta International e-Prix Circuit Ancol, Jakarta Utara. Dimulai pada pukul 7:00 WIB, ajang balap ABB FIA Formula E diawali dengan sesi latihan bebas dan berlanjut memasuki acara inti.

ABB FIA Formula E World Championship atau Formula E merupakan ajang balap mobil listrik internasional yang telah diselenggarakan sejak tahun 2014. Balapan ini menjadi olahraga pertama dan satu-satunya yang mendapatkan sertifikasi net zero emission. Pada tahun ini, Formula E mengadakan sebanyak 16 kali balapan yang dilaksanakan di sepuluh negara. Negara-negara yang menjadi tuan rumah ajang ini adalah Arab Saudi, Meksiko, Italia, Monako, Jerman, Maroko, Amerika, Inggris, Korea, dan tentunya Indonesia.

Jakarta International e-Prix Circuit (JIEC) digunakan untuk balapan ke-8 dari ajang balap Formula E pada tanggal 4 Juni 2022. Sirkuit ini dibangun di kawasan Ancol dengan lintasan yang menyerupai bentuk kuda lumping yang memiliki panjang lintasan 2,4 kilometer dan jumlah tikungan sebanyak 18 tikungan.Pembangunan JIEC dilaksanakan selama sekitar 60 hari yang dimulai sejak 3 Februari 2022 hingga awal April 2022. Pekerjaan ini dilakukan di bawah tanggung jawab PT Jakarta Propertindo dan PT Jaya Konstruksi Manggala.

Untuk mencapai arena acara inti ajang balap Formula E ini, pengunjung harus menaiki shuttle bus yang telah ditempatkan di dua titik penjemputan oleh panitia—Jakarta International Stadium (JIS) dan Jakarta International Expo (JIExpo). Titik penjemputan penonton oleh shuttle bus ini juga menjadi tempat parkir kendaraan pribadi penonton sembari melakukan pengecekan tiket. Pada area shuttle bus ini, antusiasme penonton sangat tinggi yang terlihat dari kerumunan penonton memenuhi arena dan volume perjalanan shuttle bus yang tak kunjung henti.

Setibanya di titik perhentian shuttle bus, para penonton diarahkan untuk memasuki arena tribun. Sembari bergegas memasuki arena tribun, penonton akan disuguhkan beberapa hiburan seperti booth fan store dan gaming arena yang dapat meningkatkan euforia pengunjung. Di area tersebut, penonton dapat membeli official merchandise dari pembalap favoritnya atau sekadar membeli cendera mata yang menandakan pernah berkunjung ke ajang balapan Formula E ini.

Acara Formula E 2022 dibuka oleh Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo bersama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketua MPR Bambang Soesatyo, ditemani oleh Ketua Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni serta Chief Championship Officer dan Co-Founder Formula E Alberto Longo, melakukan grid walk yang dilanjut dengan menyapa juga berfoto bersama para pembalap.

Setiap sirkuit balapan setidaknya memiliki lintasan balapan, paddock, dan tribun penonton. Berdasarkan standar internasional untuk sirkuit balapan, JIEC dibangun pada grade tiga sesuai dengan peruntukannya—yaitu balapan Formula E. Sebagai gambaran, sirkuit yang memiliki grade satu adalah sirkuit yang diperuntukkan untuk balapan F1.

Selain lintasan balap, terdapat juga tribun penonton yang dipersiapkan untuk menampung sekitar 60 ribu orang. Untuk dapat melihat balapan ini, diperlukan tiket Formula E yang dibagi ke dalam 8 kategori, yaitu Jakarta Royal Suite, Jakarta Deluxe Suite, Segarra Suite, Jimbaran Suite, Ombak Laut Suite, Grandstand, Circuit Festival, dan Ancol Festival. Tiket yang ditawarkan dalam acara Formula E sendiri cukup bervariasi, mulai dari Rp287.500 hingga Rp11.500.000 dengan harapan acara ini dapat diakses bagi seluruh kalangan ekonomi masyarakat.

Pada JIEC ini, lintasan dibangun dalam lima zona untuk memetakan kondisi lingkungan dan membagi pekerjaan konstruksi. Lima zona ini masing-masing terletak di sekitar Ancol Festival, Mall Ancol, paddock, Segarra, dan tribun circuit festival. Zona lima merupakan zona paling panjang, yaitu sekitar 1 kilometer atau 40 persen dari total panjang lintasan. Lintasan balap Formula E ini memiliki kemiringan yang beragam dengan kemiringan maksimum 6 persen. Kemiringan yang relatif tinggi ini berada di daerah tikungan untuk kendaraan berkecepatan tinggi.

Kondisi tanah di kawasan Ancol mayoritas adalah tanah lunak, hal ini menyebabkan deformasi yang akan terjadi relatif besar karena frekuensi gesekan ban kendaraan dengan perkerasan cukup tinggi. Proses pengereman ini menyebabkan terjadinya pergeseran dan kerusakan pada perkerasan jika tanah dasarnya tidak memiliki stabilitas yang baik. Oleh karena itu, diperlukan proses perbaikan tanah untuk mencapai kualitas yang diinginkan.

Acara ini berjalan dengan kondusif tanpa ada kendala hingga kompetisi dimulai. Sorakan penonton turut meriuhkan area sirkuit saat pertandingan sengit antara Mitch Evans—perwakilan tim Jaguar TCS Racing—dan Jean Eric Vergne—perwakilan tim DS Techeetah—berlangsung. Tepuk riuh itu mulai mereda setelah akhirnya Mitch Evans keluar sebagai juara pertama. Momen kunci kemenangan Evans terjadi pada menit ke-39 balapan. Kala itu, Evans berhasil menyalip Jean-Eric Vergne (DS Techeetah) di Tikungan 7 JIEC untuk mengambil alih pimpinan balapan.

Selebrasi kemenangan yang dilakukan pasca-berakhirnya balapan cukup berbeda dari yang biasa dilakukan oleh ajang balap internasional ini. Terlihat bahwa selebrasi penyemprotan sampanye tidak dilakukan. Tak adanya sampanye sebagai selebrasi kemenangan ini merupakan bentuk dari penyesuaian budaya lokal negara penyelenggara Formula E, Indonesia.

Menjelang sore, tepatnya pukul 16:00 WIB, rangkaian acara ajang balap tersebut akhirnya selesai. Terlihat arus balik penonton yang tinggi meninggalkan arena tribun. Shuttle bus yang disiapkan pun kembali beroperasional secara maksimal guna mengakomodasi tingginya arus balik. Hingga akhir acara, ajang Formula E ini berjalan tanpa adanya cuaca buruk ataupun kendala berarti.

Melalui keberhasilan ajang balap ABB FIA Formula E yang diselenggarakan di Jakarta International e-Prix Sircuit Ancol dan dituanrumahi oleh Indonesia, kesempatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah ajang-ajang olahraga internasional lainnya dapat lebih terbuka. Selain itu, melalui ajang Formula E ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di forum Presidensi G20 sembari memegang spirit recover together, recover stronger.

Metode dan proses perbaikan tanah serta perkerasan lentur yang digunakan Jakarta International e-Prix Circuit akan dibahas pada konten Sipiloka selanjutnya. (pssst, kita juga akan membuat konten video yang membahas ulang sirkuit Formula-E, lhoo!) Jadi, simak terus konten kami melalui laman resmi dari Clapeyron Media!

Tulisan oleh Nada Gitalia dan Tim Liputan Clapeyron
Dokumentasi oleh Fuad Nadhif, Rifki Fadhilah, dan Ammar Fadhil
Tim Liputan Clapeyron (Dwitha Nurfarida, Calvin Putra, Ammar Fadhil, Rifki Fadhilah, Alya Ramadianisa)

Artikel Terkait