10 Februari 2017, awak Clapeyron mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara singkat dengan Eros Aiunurrahman, S.T.. Eros, panggilan akrabnya, merupakan alumnus Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kini bekerja sebagai salah satu staf teknik di PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. Kisah perjalanannya mulai dari bangku perkuliahan hingga ia diberikan kepercayaan untuk bekerja di salah satu perusahaan besar menjadi hal yang diperbincangkan saat itu.
Sebuah Kebanggaan
Melanjutkan pendidikannya di Teknik Sipil UGM merupakan keputusan yang ia ambil selepas meninggalkan bangku SMAnya. Rasa bangga, itulah kata pertama yang ia ucapkan ketika disinggung perihal masa-masa kuliahnya dulu. Selain itu, salah satu hal yang masih tertanam dibenaknya adalah teman-teman seperjuagannya dalam menuntut ilmu di bangku kuliah.“Friends for life!”, ungkap Eros mengenai teman-temannya.
Sebagai mahasiswa, ia juga aktif mengikuti berbagai organisasi di kampusnya. Salah satunya adalah Pecinta Alam Sipil Gadjah Mada (Palasigma) sebagai sarana menyalurkan hobinya sekaligus untuk membentuk karakter yang kuat. Terlebih lagi, melihat dan masyarakat Indonesia dan alam lebih dekat menjadi salah satu hal yang membuatnya senang.
Memiliki hobi bermain musik, sejak SMP dan SMA ia sudah aktif tergabung dalam band di sekolahnya. Hingga akhirnya, ia bergabung sebagai gitaris dalam band di kampusnya, yaitu The Kandang yang sudah memiliki banyak penggemar setia dengan sebutan Pagoda.
Merintis Karir
Tugas Akhir (TA) sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa pun seolah menjadi salam perpisahan Eros pada bangku kuliah. Eros yang memilih perkerasan sebagai konsentrasi pada TAnya, memerlukan waktu selama 2 semester untuk menyelesaikannya. Sebelum menyelesaikan TAnya, ia sudah mulai mencoba mendaftarkan diri ke banyak tempat untuk dapat bekerja. Kemudian Eros mencoba peruntungannya dengan mengajukan lamaran pekerjaan ke PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. dan ia diterima walaupun masih berstatus sebagai mahasiswa dengan syarat ia harus menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 bulan.
Pada Januari 2014 Eros resmi begabung dengan PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk. dan diharuskan mengkuti On the Job Training (OJT) sebagai salah satu posedur penerimaan karyawan baru disana. Eros mengatakan bahwa OJT dilaksanakan selama 6 bulan dan pelaksanaannya mirip dengan mengerjakan TA, yaitu dengan membuat suatu makalah.
Suatu Tantangan!
Kuliah dan bekerja tentu memiliki perbedaan dalam banyak aspek. Salah satunya adalah tekanan yang didapatkan saat bekerja pasti akan jauh lebih besar daripada saat kuliah. Menurut Eros, saat bekerja baik atasan maupun bawahan, keduanya akan memberikan tekanan yang sama dan menurutnya itu adalah suatu tantangan di dunia kerja. Kedisiplinan juga merupakan salah satu hal yang perlu digaris bawahi. Pasalnya, karyawan “fresh graduate” dinilai cenderung memiliki kedisplinan yang rendah terutama perihal ketepatan waktu.
Tentunya untuk melakukan adaptasi dari dunia perkuliahan ke dunia kerja adalah hal yang cukup sulit. Hal itu juga diakui oleh Eros. Ia mengatakan bahwa yang perlu dilakukan saat beradaptasi dalam dunia kerja adalah bersabar dengan posesnya dan yang terpenting adalah mencari banyak teman terlebih dahulu untuk mempermudah beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
Selain itu, yang menjadi tantangan saat bekerja menurut Eros adalah penguasaan ilmu dan keterampilan. Ilmu yang digunakan saat praktek dilapangan akan memerlukan kombinasi antara apa yang didapatkan saat kuliah dengan pengalaman ketika bekerja. Akan tetapi, akan lebih baik jika ilmu yang dipelajari tidak hanya tefokus pada satu hal saja. Jika hanya terfokus pada satu hal saja, itu akan mempersulit diri sendiri untuk berkembang. Sebagai contoh, perusahaan tempat Eros bekerja menuntut ia untuk mampu mengendalikan perkerjaan selain apa yang semestinya ia kerjakan karena jumlah pekerja tetap yang berada ditempatnya bekerja hanya 10-20% dari seluruh pekerja disana. Menurut Eros, selain bekal ilmu yang cukup, kita harus punya karakter yang kuat, tangguh, dan harus mampu menonjolkan prestasi saat bekeja.
Mengabdi dengan Hati
Saat ini, peluang untuk memasuki dunia kontraktor masih sangat terbuka lebar. Eros mengatakan bahwa pemerintah saat ini sangat sadar akan ketertinggalan Indonesia dari segi infrastruktur dan pemerataannya. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi para insinyur untuk berlari kencang mengejar ketertinggalan itu. Eros kemudian mengutip kata-kata mutiara dari Tan Malaka, “Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali”.
Setelah itu, ia menambahkan sebuah pesan untuk memperjelas kata-kata tersebut, “Sebagai mahasiswa mungkin kita merasa diri kita biasa saja, tapi kalau kita mau blusukan, kita akan dipandang luar biasa oleh masyarakat. Dengan begitu kita harus terpacu untuk melayani masyarakat, mengabdi kepada tanah air kita, membangun negara dengan apa yang kita bisa, serta mengedukasi masyarakat dengan ilmu dan kerendahan hati”.