Sejak 50 tahun silam, Hari Bumi mulai diperingati setiap 22 April. Orang-orang di seluruh dunia menjadikan momentum ini sebagai pengingat untuk lebih mencintai bumi. Setiap tahun, hari bumi selalu dirayakan dengan isu-isu yang mengingatkan pentingnya merawat alam beserta makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Pada tahun ini, Earth Day Network menyuarakan tema “Climate Action”. Sebuah tantangan besar untuk beraksi terhadap perubahan iklim yang terus menerus terjadi dan secara langsung terhubung dengan aktivitas manusia.
Tema “Climate Action” seakan berhubungan dengan isu yang sedang ramai diperbincangkan, yaitu dampak karantina wilayah -akibat pandemi Covid19- terhadap penurunan angka emisi karbon dan polusi udara. Tingkat NO2 dan CO2 menurun secara drastis di China, sementara Kanal Venesia di Italia terlihat lebih jernih. Meski demikian, penurunan polusi ini dihawatirkan tidak akan berlangsung lama.
Dilansir dari bbc.com, Julia Pongratz, profesor geografi dan sistem penggunaan tanah di Departemen Geografi Universitas Munich, Jerman, medapati bahwa peristiwa pandemi semacam ini memberikan dampak serupa dengan krisis ekonomi pada tahun 2008 dan 2009. Tingkat emisi global saat itu sempat menurun secara drastis. Namun, hal ini menjadi tidak berarti saat perekonomian kembali pulih pada tahun 2010. Angka emisi mencapai level tertinggi sepanjang sejarah.
Li Shou selaku Penasihat Kebijakan Greenpeace Asia mengatakan bahwa fenomena polusi pembalasan dapat saja terjadi setelah pembatasan sosial diberhentikan. Hal tersebut dapat terjadi jika pabrik-pabrik melakukan produksi secara besar-besaran sebagai kompensasi kerugian yang dialami. Selain itu, jika kembali pada kebiasaan lama, masyarakat juga dapat menjadi penyumbang jejak karbon yang tinggi sehingga tingkat emisi dapat kembali melambung.
Pengurangan jejak karbon dapat menjadi perhatian besar dalam mengurangi emisi yang disebabkan masyarakat. Meskipun tidak secara langsung memberikan dampak besar, tindakan ini dapat memberikan perubahan jika semua masyarakat mau mengambil andil sebagai langkah “Climate Action”, sekaligus bersama-sama memperingati perayaan hari bumi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan guna mengurangi jejak karbon, mulai dari pemilihan makanan hingga penghematan dalam penggunaan air dan energi.
Tulisan oleh Galuh K.
Gambar oleh Iqbal Baihaqi