Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berlangsung sejak tahun 1971 silam, kemudian pada tahun 2006 program tersebut mengalami perubahan nama dan berevolusi menjadi Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Jumat (24/6), UGM kembali melancarkan kegiatan KKN-PPM yang diprakarsai dengan seremoni simbolis berupa Penerjunan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2022. Periode 2 KKN-PPM akan digencarkan secara luring penuh selama lima puluh hari terhitung sejak tanggal 25 Juni hingga 13 Agustus 2022.
Seremoni dilaksanakan secara luring terbatas di halaman utara Balairung dan secara daring melalui platform Zoom Meeting serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube UGM Yogyakarta. Seremoni dihadiri oleh rektor UGM beserta jajaran pimpinan, dekan dan wakil dekan, direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM), ketua senat akademik, dosen pembimbing lapangan (DPL), koordinator wilayah (korwil), serta Bupati Sumba Barat Yohanes Dade, S.H. melalui platform Zoom Meeting.
Pada periode ke-2 ini, KKN-PPM UGM mengangkat tema “Memperkokoh Jaringan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Melalui KKN-PPM”. KKN-PPM UGM dilandasi oleh Keputusan Rektor UGM 254/UN1.P/KPT/HUKOR/2022 mengenai Penyelenggaraan KKN-PPM UGM 2022 dan Surat Edaran Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 4096/UN1.P.III/DIT-PKM/PM/2021 tentang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada Periode 2 Tahun 2022.
“Saya melihat terkadang mahasiswa itu kesulitan mencari tema. Saat KKN daring kemarin, anak-anak dari FKKMK bisa membantu pertama kali ketika awal pandemi Covid-19. Nah, anak-anak teknik dan anak-anak fisipol harus melakukan KKN yang seperti apa? Dari situlah tema KKN mengenai persatuan dan kesatuan tercetus,” ujar Direktur DPkM Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D.
Sejumlah 6247 mahasiswa dari klaster agro, soshum, saintek, dan kesehatan diterjunkan dalam 228 unit dengan 228 dosen pembimbing lapangan (DPL). Terdapat 24 koordinator wilayah yang tersebar dalam 28 provinsi, 85 kabupaten atau kota, 199 kecamatan, dan lebih dari 400 desa di Indonesia. UGM juga menerjunkan lima orang mahasiswa untuk mengikuti KKN Kebangsaan di Kalimantan Tengah secara luring.
Sebelum pelaksanaan KKN-PPM, tentunya diadakan serangkaian pembekalan mahasiswa peserta KKN-PPM. Pada tanggal 5 Maret hingga 19 Maret, dilaksanakan pembekalan secara daring kepada peserta. Kemudian, dilaksanakan general test pada tanggal 21 Maret hingga 1 April serta konsolidasi unit dan DPL pada 14 hingga 22 Mei. Selain itu, diadakan briefing kormanit, bendahara unit, perwakilan kormasit, dan kormater pada 24 hingga 25 Maret 2022. Tidak berhenti sampai di situ, terdapat pula pembekalan khusus yang dilakukan oleh UNICEF, pihak kabupaten, Kominfo, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan, beserta pihak-pihak lain.
Kegiatan seremoni dimulai pada pukul 15.20 WIB dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, “Himne Gadjah Mada”, dan mars KKN “Baktiku”. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Drs. Syarif Hidayatullah, M.Ag., MA., laporan pelaksanaan KKN-PPM UGM oleh direktur DPkM, serta pengarahan sekaligus penerjunan mahasiswa, DPL, dan koordinator wilayah oleh Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.
Rektor UGM Prof. dr. Ova menyampaikan pesan bahwa mahasiswa diharapkan dapat ditempa dan menjadi sosok pemimpin sejati yang peduli terhadap permasalahan riil di masyarakat melalui KKN-PPM. KKN-PPM juga merupakan wujud komitmen UGM dalam mengimplementasikan education for sustainable development sehingga sustainable development goals (SDGs) dapat tercapai pada tahun 2030.
Acara disambung dengan kegiatan simbolis berupa penyematan perlengkapan kepada lima orang perwakilan mahasiswa, perwakilan DPL, dan perwakilan koordinator wilayah KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2022 oleh rektor UGM, wakil rektor bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta direktur DPkM.
Setelah itu, Bupati Sumba Barat Yohanes Dade, S.H. menyampaikan sambutan kepada para mahasiswa. Beliau berharap agar para mahasiswa peserta KKN-PPM dapat meningkatkan kepedulian dan empati terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat sehingga mendorong terjadinya perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik.
Melalui KKN-PPM, berbagai program yang dilaksanakan perguruan tinggi diharapkan dapat berorientasi pada penyiapan mahasiswa sebagai pendamping masyarakat dan upaya pemberdayaan masyarakat desa melalui implementasi Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Beliau berpesan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan ilmu agar semakin kreatif dan inovatif, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi percepatan penurunan angka stunting. Mahasiswa harus terbiasa dengan situasi kondisi apapun, terbiasa terbentur, berproses, berpola, dan berdinamika sehingga menjadi mahasiswa yang paripurna layaknya adagium Tan Malaka. Setelah memperoleh sambutan dari Bupati Sumba, acara kemudian ditutup pada pukul 16.15 WIB dengan menyanyikan lagu “Bagimu Negeri” bersama-sama dan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi.
“Mengenai ketercapaian target KKN-PPM, saya mengakses dari pemerintah daerah dan masyarakat, untuk tahun ini terdapat 660 lokasi yang mengirimkan permintaan. Sedangkan unit yang tersedia maksimal hanya 280 unit, artinya mereka butuh,” jelas Prof. Irfan menyatakan bahwa masyarakat membutuhkan bantuan inovasi dari mahasiswa KKN-PPM.
“Pelaksanaan KKN-PPM daring tidak bisa ditargetkan sama dengan ketika luring karena kondisinya juga berbeda. Kalau dicocokkan dengan kondisi daring, terpenuhi. Paling tidak nilainya 80%. Dalam kondisi luring, lokasi KKN-PPM didatangi ada sampai lima kali, supaya kita bisa mengakumulasi data supaya bisa dibuat DED. Sisa 20%, evaluasinya, yaitu karena tidak bisa bertemu, jadi empatinya kurang terasa,” lanjut Prof. Irfan menjelaskan.
Meninjau pelaksanaan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring, tentunya interaksi mahasiswa dengan masyarakat terbatas. Prof. Irfan kemudian menambahkan, “Yang penting buat saya itu bukan kompetensi, kalau mau kompetensi, silahkan coba KL (kerja lapangan) atau magang. Prioritasnya, kamu kenal dengan bangsamu, kamu tahu kelebihan dan kekurangan bangsamu.”
Dengan mengusung tema “Memperkokoh Jaringan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Melalui KKN-PPM”, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi di masa transisi pandemi menuju endemi sehingga dapat terwujud pemulihan dalam berbagai aspek.
Tulisan oleh Aizna Syachkalita
Data oleh Salwa Ula Khoirunisa
Ilustrasi oleh Ambrosius Bowo Laksono