Beranda Berita Gelanggang Expo 2023: Mulai dari Simfoni Euforia hingga Diskoria

Gelanggang Expo 2023: Mulai dari Simfoni Euforia hingga Diskoria

oleh Redaksi

Gelanggang Expo atau Gelex merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk mengenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan komunitas di Universitas Gadjah Mada. “Gela” dari kata gelanggang diartikan sebagai ruang terbuka bagi UKM untuk mengekspresikan diri dan menyalurkan euforianya pada pengunjung. Senada dengan hal tersebut, Gelex tahun ini—yang diselenggarakan pada 16–18 Agustus 2023—pun mengusung tema “Simfoni Euforia Gelanggang”. 

“Tema Gelex 2023 menggarisbawahi semangat kedinamisan teman-teman UKM dan panitia sehingga dapat menyatu padu dan menghasilkan sebuah simfoni yang nantinya dapat menghasilkan suatu euforia kebersamaan,”

tutur Rafael Reinhart Sailendra selaku Ketua Pelaksana Gelex 2023 saat memberikan sambutan.

Hari Pertama: Festival Rangkai Euforia dan Gelora Cipta Karya

Tak beda dari tahun sebelumnya, antusiasme mahasiswa terhadap Gelex tahun ini sangatlah tinggi, sejumlah 7.379 pengunjung datang di hari pertama. Antrean yang diisi oleh para pengunjung dengan pakaian warna-warni—sesuai konsep karnaval dan pasar malam—tampak memenuhi bagian administrasi sejak pukul lima sore hari. Setelah melakukan administrasi berupa scan Simaster dan body check, para pengunjung pun dipersilakan memasuki kawasan Gelex.

Bermula dari gerbang masuk di barat Lapangan Pancasila, para pengunjung disuguhkan berbagai macam stand menarik yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu sekretariat bersama (sekber) olahraga di utara Lapangan Pancasila; sekber kerohanian, khusus, dan kesenian di bagian barat; serta komunitas di bagian timur.

Adapun penampilan panggung olahraga di hari pertama dan panggung utama yang menyuguhkan “hidangan utama”.

Mulai dari sekber olahraga dengan 25 stand UKM, mereka siap menjamu para pengunjung dengan berbagai tantangan berhadiah. Mulai dari UKM Selam UGM yang menawarkan permainan dan peralatan selam untuk dijajal, UKM Karate INKAI UGM yang menantang para pengunjung untuk melakukan plank selama dua menit, hingga UKM e-sport yang menyediakan permainan satu lawan satu antarpengunjung. Tak ayal jika sekber yang satu ini sering dikunjungi. 

Sebelum melanjutkan perjalanan ke sekber lainnya, permainan arkade di sisi timur Lapangan Pancasila tampak mengundang sejumlah pengunjung untuk memainkannya. Permainan arkade yang terdiri dari punching bag dan basket tersebut merupakan hasil kerja sama pihak Gelex dan Kids Fun. Apabila ingin bermain, pengunjung hanya perlu membeli tiket yang telah disediakan di pusat informasi beserta tiket photo booth yang dapat dibeli bagi mereka yang ingin mengabadikan memori.

Melanjutkan perjalanan ke sekber kerohanian dengan empat stand UKM, pengunjung disuguhkan berbagai informasi kegiatan kerohanian yang rutin dilakukan untuk menguatkan keimanan. Bersebelahan dengan sekber kerohanian, sekber khusus dengan lima belas UKM juga dengan bangga menunjukkan kegiatan mereka selama menjadi aktivis kampus. Tak ingin kalah meriah, sekber kesenian dengan sepuluh UKM pun unjuk gigi dengan mempertontonkan tarian, nyanyian, hingga lukisan mereka di depan stand masing-masing UKM.

Saat waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB, panggung utama pun menyajikan “hidangan utamanya”. Acara dimulai dengan light show yang sangat memanjakan mata dan dilanjutkan dengan pertunjukan Kolaborasi Ragam Budaya oleh UKM Seni Jawa Gaya Surakarta, UKM Seni Jawa Gaya Yogyakarta, UKM Unit Tari Bali, dan UKM Teater Gadjah Mada. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Pelaksana Gelex 2023, Ketua Forum Komunikasi UKM 2023, serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM.

Acara dilanjutkan dengan upacara pembukaan yang bertajuk “Gelora Cipta Karya” dan diikuti oleh perwakilan seluruh UKM UGM. Dalam upacara tersebut, terdapat empat wadah yang mewakili masing-masing sekber dengan pasir yang merepresentasikan UKM yang ada di UGM beserta harapan, impian, dan tujuannya. Lalu, pasir tersebut dituangkan ke dalam kilau panca warna yang menggambarkan Gelex sebagai “wadah” dari pasir tersebut. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Penampilan Tari Pendet oleh UKM Unit Tari Bali.

Setelah hari pertama yang panjang, panggung utama pun ditutup dengan apik melalui penampilan kolaborasi nada oleh UKM Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO), UKM Gama Band, dan diterjemahkan oleh UKM Peduli Difabel sehingga cerita dari penampilan dapat tersalurkan ke seluruh penonton.

Hari Kedua: Pesta Budaya, Lantunan Senandung Asmara 

Walaupun rintik hujan sempat membasahi Lapangan Pancasila, antusiasme pengunjung terhadap Gelex 2023 di hari kedua ini tidak berkurang sedikitpun—malah bertambah. Tercatat 7.787 pengunjung hadir meramaikan rangkaian acara di hari kedua ini. 

Secara garis besar, hari kedua tidak berbeda dengan hari pertama. Namun, panggung utama kembali memberikan “hidangan utama” yang tidak kalah menarik dari hari sebelumnya. Di hari kedua, panggung utama menyuguhkan sejumlah penampilan menarik dari para pemenang Sayembara Penampil Gelex 2023 yang diselenggarakan pada Juli lalu. 

Adapun jajaran penampil pada hari kedua di antaranya adalah FLASH Cheerleader, Bandot Band, SAKA UGM, Formasi Band, Sastra Oebah, dan Niskala Band. Berkat penampilan apik dari masing-masing penampil, mereka pun mendapatkan respons baik dari para pengunjung.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penampilan Irama Cipta Gempita oleh UKM Marching Band yang seakan tak ingin kalah untuk memberikan penampilan terbaik kepada para pengunjung. Kemudian, hari kedua pun ditutup dengan sekber seni yang berkolaborasi untuk memberikan penampilan bertajuk “Pesta Budaya: Lantunan Senandung Asmara”.

Hari Ketiga: Kreasi Harmoni Gelanggang

Sudah menjadi peraturan tak tertulis bahwa wajib hukumnya untuk para pengunjung datang lebih awal apabila ingin menyaksikan seluruh rangkaian acara di hari terakhir Gelex. Pasalnya, hari terakhir Gelex 2023 mengharuskan pengunjung untuk mengantre bersama lebih dari 15.000 pengunjung lainnya yang ingin menikmati euforia penutupan Gelex 2023. 

Bagaimana tidak ramai? Hari ketiga Gelex 2023 seakan dipersiapkan untuk memberikan euforia yang akan selalu diingat oleh para pengunjung melalui rangkaian acara yang telah dipersiapkan. Rangkaian acara dimulai dengan penutupan Panggung Olahraga melalui flashmob Sekber Olahraga dan dilanjutkan oleh penampilan Tari Golek Ayun-Ayun Jugag oleh UKM Swagayugama (Seni Jawa Gaya Yogyakarta Gadjah Mada).

Sebelum melanjutkan rangkaian acara, Ketua Pelaksana Gelex 2023 diberikan kesempatan untuk menyampaikan laporan pelaksanaan. Tak lupa, Ia juga mengapresiasi 226 Panitia, 55 UKM, 20 Komunitas, dan 494 penampil yang telah membantu menyukseskan Gelex tahun ini sejak bulan Mei 2023. Kemudian, Ketua Forum Komunikasi UKM 2023 dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM pun menyampaikan sambutannya. 

Setelah itu, penutupan simbolis Gelex 2023 pun dilakukan. Penutupan dimulai dengan Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada dan pihak Gelex 2023 yang menampilkan kunci warna-warni yang menjadi media untuk membuka Kilau Pancawarna. Kunci tersebut merupakan simbol atas masing-masing sekber dan mengartikan harmonisasi keempat sekber yang berbeda, tetapi dapat menyatu sehingga menciptakan euforia kebersamaan di Gelex 2023. Walaupun penutupan simbolis telah dilakukan, rupanya kesenangan baru saja dimulai. Rangkaian acara pun dilanjutkan dengan penampilan meriah Swara Arsana Raya oleh UKM Gama Band.

Setelah itu, penampilan yang ditunggu oleh para pengunjung pun akhirnya tiba. Diskoria—grup DJ papan atas asal Indonesia—dipersilakan naik ke atas panggung dan menyajikan euforia. Dengan lagu-lagu populernya, seperti C.H.R.I.S.Y.E, Pandangan Pertama, Berharap Tak Berpisah, Serenata Jiwa Lara, dan Badai Telah Berlalu, Diskoria berhasil mengajak pengunjung untuk nyanyi bersama dan berdisko-ria. 

Dengan berakhirnya penampilan dari Diskoria, Gelex 2023 pun resmi selesai. Sebagaimana dimulai, panggung pun ditutup dengan penampilan light show yang seperti mengajak para pengunjung untuk pulang setelah hari yang menyenangkan.

Tulisan oleh Raihan Putra Aditya  

Data oleh Ardhea Dwi Novitasari

Dokumentasi oleh Farrel Balapradhana Ramadhan

Artikel Terkait