Tahun sembilan belas – delapan puluh lima (1985)
Sewaktu usiaku tiga puluh lima tahun
Masih bujangan, hidup sendirian
Aku sudah punya rumah sederhana
Yang kuhuni sampai sekarang ini
Beli kredit selama lima belas tahun
Melalui Bank Tabungan Negara atau BTN
Namun sering diplesetkan oleh khalayak
BTN itu Bangunan Tidak Normal kata mereka
Tetapi memang benar adanya
Bangunannya tidak siap langsung dihuni
Karena dibangun sepertinya asal jadi
Yang membeli kepingin cepat punya rumah
Yang menjual si raja tega, dengan mengurangi mutu bahan
dan mutu pekerjaan bangunan yang serampangan
Pada masa awal, kehidupan di komplek sangatlah nyaman
Suasana asri dan tidak pernah mengalami kebanjiran
Tetapi pada waktu akhir-akhir ini
Apabila hujan turun agak deras dan cukup lama
Akibatnya pasti mengalami keabanjiran
Karena komplek BTN semakin banyak dan sambung menyambung
Dan yang semakin parah lagi
Kawasan yang sebelumnya berupa rawa resapan air
Didirikan bangunan sekolah dan rumah ibadah besar-besaran
Yang semestinya sarana itu dibangun di tengah komplek
Di kawasan fasum yang disediakan oleh pengembang
Tetapi malah menyulap rawa resapan menjadi bangunan
Akibatnya, pada setiap musim hujan tiba
Semua warga komplek ketar-ketir takut kebanjiran
Apalagi ketika mendengar kabar akhir-akhir ini di berbagai kawasan
Hujan bisa turun berjam-jam dan berhari-hari
Tak seorang pun yang tahu, sampai kapan keadaan akan teratasi
Karena setiap berembug membahas banjir,
pasti menghindar ketika mengungkit bangunan sekolah itu
Sangat sensitif, kata mereka
Berdoa saja, semoga tidak mengalami kebanjiran yang merugikan. *****
Bekasi, Mei 2023
Tulisan Oleh Muhammad Sadji