
Creation (Civil Creative and Action) 9th merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Puncak acara Creation dilaksanakan pada Sabtu, 1 November 2025, dengan rangkaian kegiatan berupa pameran ICE (Innovation Construction Expo), Seminar Nasional Creation, serta presentasi dan awarding Civil Competition. Seluruh kegiatan puncak tersebut berlangsung di Gedung TILC, Sekolah Vokasi UGM.
Civil Competition
Civil Competition merupakan perlombaan tingkat nasional yang telah berlangsung sejak 11 Juli 2025, sekitar empat bulan sebelum babak final pada 1 November 2025. Terdapat dua kategori lomba yang diselenggarakan, yaitu untuk tingkat SMA/SMK dan tingkat universitas.
Kompetisi ini memiliki beberapa cabang lomba, yaitu National Tender Competition (NTC), National Bridge Design Competition for College (NBDC), National Bridge Design Competition for High School (NBDC for High School), Civil Paper Competition (CIVAC), dan Design Building Competition (DBC).
Tahun ini, Civil Competition menghadirkan kebaruan, yaitu NBDC for High School yang menjadi cabang lomba baru. NBDC for High School merupakan kompetisi bridge design atau lomba jembatan balsa—lomba desain dan konstruksi jembatan menggunakan kayu balsa untuk menguji kekuatan serta efisiensi struktur. Persiapan penyelenggaraan lomba jembatan balsa ini memerlukan waktu cukup lama karena merupakan lomba perdana. Banyak riset yang dilakukan, mulai dari mencari referensi lomba sejenis, menyusun pedoman, hingga menyiapkan berbagai kebutuhan teknis. Hal tersebut diperlukan karena lomba jembatan balsa membutuhkan alat khusus, standar pengujian, serta skema pembuatan yang harus dipersiapkan secara matang.
“Harapan kami dalam mengadakan rangkaian lomba ini tentu untuk lebih mengenalkan dunia teknik sipil kepada teman-teman SMA/SMK serta menumbuhkan semangat berkompetisi dan berprestasi bagi mahasiswa,” ujar Arkan, Ketua Pelaksana Civil Competition.
Seminar Nasional
Seminar Nasional dengan tema “Perkembangan Konstruksi Digital dan Bangunan Hijau Berkelanjutan untuk Era Indonesia Emas” menghadirkan tiga pembicara utama:
- Dr. Agung Indrajit, S.T., M.Sc., Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Riezka Hadwiansyah, B.Eng., M.T., BIM Manager Larsen & Toubro Ltd.
- Ir. Ignesjz Kemalawarta, MBA, Ketua Umum Green Building Council Indonesia.
Seminar dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi seminar yang disampaikan oleh masing-masing narasumber dan diakhiri dengan sesi talkshow atau sesi diskusi dari ketiga narasumber seminar.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng. selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM. Dalam sambutannya, beliau berharap seminar ini dapat membuka wawasan mahasiswa terhadap ilmu lintas bidang dan menumbuhkan kemampuan mereka menjadi ilmuwan atau praktisi yang mampu mengapresiasi sudut pandang berbagai ahli. Menurut beliau, generasi muda merupakan penentu arah bangsa dan memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sesi pertama seminar dimulai dengan pemaparan materi oleh Bapak Riezka mengenai Building Information Modelling (BIM). BIM merupakan proses penyusunan informasi berbasis model digital yang terintegrasi untuk seluruh siklus proyek, mulai dari desain, konstruksi, manajemen aset, hingga operasional dan pemeliharaan. BIM berbeda dengan 3D model karena tidak hanya menampilkan visual bangunan, melainkan mengintegrasikan data teknis dan fungsional yang dapat digunakan untuk perencanaan, konstruksi, dan pengelolaan aset secara berkelanjutan.
Sesi berikutnya dibawakan oleh Bapak Ignesjz dengan materi green building dan efisiensi energi. Beliau menekankan bahwa efisiensi energi harus dimulai sejak tahap desain, bukan hanya dari alat atau sistem otomatisasi. Terdapat tiga komponen utama dalam penerapan efisiensi energi:
- Passive effort – penggunaan material yang memanfaatkan lingkungan, seperti material pengurang panas dan orientasi bukaan bangunan untuk cahaya dan sirkulasi alami.
- Active effort – pemilihan alat dan teknologi hemat energi.
- Maintenance & operation – pengelolaan operasional berkelanjutan agar efisiensi tetap terjaga.
Penerapan konsep green building ini bertujuan menciptakan bangunan hemat energi yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan masa depan. Jika diterapkan secara optimal, bangunan dapat memperoleh sertifikasi green building dengan skor tinggi dan berkontribusi pada pengurangan emisi global.
Dr. Indrajit menambahkan paparan mengenai konsep kota hijau—termasuk zero emission dan net zero emission—yang menjadi perhatian utama dalam pembangunan IKN. Beliau menjelaskan bahwa pembangunan IKN memperhatikan aspek ini mulai dari konstruksi, pemeliharaan gedung, hingga operasionalnya. IKN juga telah membangun 54 embung untuk pengelolaan sumber daya air serta merencanakan sistem air minum yang dapat langsung dikonsumsi. Pemerintah juga meningkatkan dukungan pengembangan SDM untuk pembangunan bangunan berkelanjutan. Dr. Indrajit menekankan perlunya sertifikasi seperti Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC), serta memanfaatkan energi terbarukan, misalnya turbin bawah air di Selat Makassar yang dapat menghasilkan listrik sebesar 3.000 MW.
Sesi seminar dari ketiga narasumber tersebut diakhiri oleh sesi talkshow. Sesi talkshow yang diadakan setelah seminar menekankan tantangan penerapan green building dan net-zero emission, terutama terkait aspek manusia, ekosistem pendukung, regulasi, dan kolaborasi lintas sektor. Ketiga narasumber sepakat bahwa teknologi, data, dan sistem BIM hanya efektif jika diimbangi dengan kesiapan manusia, konteks budaya, kemampuan pasar, dan tata kelola keamanan data yang tepat. Dalam sesi tanya jawab, terdapat pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu peserta seminar, “Apakah pada BIM 7D (manajemen aset) diperlukan peran penilai properti atau cukup dari Teknik Sipil saja?”. Ketiga narasumber menegaskan bahwa BIM 7D membutuhkan kolaborasi dengan penilai properti untuk manajemen aset dan keberlanjutan jangka panjang agar penerapan BIM dan green building dapat berjalan optimal.
Wawancara dilakukan dengan Subkoordinator Seminar, Queena. Queena menyampaikan bahwa konsep seminar tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Seminar tidak hanya diselenggarakan secara formal, tetapi juga diakhiri dengan talkshow interaktif. Talkshow ini bertujuan merangkum materi dari ketiga sesi seminar sebelumnya. Tema utama seminar adalah Green Development, dengan fokus pada konsep Water-Energy-Food Nexus, yang menekankan bahwa ketiga aspek tersebut harus saling mendukung untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan. Seminar ini juga menjawab kritik publik bahwa pembangunan tidak selalu merusak lingkungan, melainkan dapat dilakukan secara seimbang dan berwawasan hijau.
Menurut salah satu peserta seminar, Arlanda, Seminar Creation 2025 sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman mengenai prinsip keberlanjutan dan konsep green building. Selain itu, informasi mengenai Building Information Modeling (BIM) menjadi pengetahuan baru bagi Arlanda. Ia menilai bahwa teknologi BIM sangat penting untuk diterapkan di era sekarang, terutama dalam perencanaan dan pengelolaan proyek konstruksi secara efisien dan berkelanjutan.
Innovative Construction Expo (ICE)
Salah satu rangkaian kegiatan Creation 2025 lainnya adalah pameran Innovative Construction Expo (ICE) yang mengusung tema “Ignite Innovative Collaboration for a Sustainable Future”. Pameran ini terdiri dari berbagai section yang dapat dikunjungi pengunjung, mulai dari perkenalan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM, informasi mengenai bangunan-bangunan besar di dunia, karya-karya mahasiswa DTS SV UGM, hingga beberapa interactive space yang dapat langsung dinikmati oleh pengunjung.
Menurut Raffie, Koordinator ICE, pesan utama yang ingin disampaikan melalui pameran ini adalah memperkenalkan dunia Teknik Sipil dengan cara yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Pameran ICE diselenggarakan di lantai 1 Gedung TILC dan terbuka untuk umum sehingga seluruh peserta Creation 2025, baik yang mengikuti seminar maupun lomba, dapat menikmati pameran kapan pun mereka ingin.
Secara keseluruhan, Creation 9th berhasil menyajikan rangkaian kegiatan yang informatif dan inspiratif bagi seluruh peserta. Dimulai dari Civil Competition yang menantang kemampuan teknis dan kreativitas peserta, Seminar Nasional yang menghadirkan narasumber ahli untuk membahas mengenai konstruksi digital dan bangunan hijau berkelanjutan, serta pameran Innovative Construction Expo (ICE) yang memperkenalkan dunia Teknik Sipil dengan cara interaktif dan mudah dipahami. Kegiatan ini tidak hanya mendorong semangat berkompetisi dan kolaborasi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya inovasi, keberlanjutan, dan pengembangan teknologi di bidang konstruksi. Creation 9th berhasil diselenggarakan dengan sukses. Harapannya, acara ini dapat menjadi wadah inspirasi dan pembelajaran bagi mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum untuk menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Tulisan oleh : Naura Syakirani Hasya
Data oleh : Radaeva Errisya Syam
Dokumentasi oleh : Naiwa Septa Cahyatari
Tim liputan (Naura Syakirani Hasya, Radaeva Errisya Syam, Naiwa Septa Cahyatari)
