Jalan-jalan setapak menuju lembang
Dengan sepasang sepatu asa
Asa esok tuk hidup
Asa yang gundah untuk kematian
Alam begitu sayangkah dengan manusia?
Hingga tanah memeluk raga manusia
Air begitu rindunya dengan manusia?
Hingga berlari dan mengejar jiwa manusia
Alam marah segetar-getar bumi
Manusia terlalu taatkah dengan “berhala canggihnya”?
Kita lupa kepala menegak untuk peduli sesama
Kita lupa kepala merunduk
Untuk merebah kesadaran pada Tuhan
Untuk meredakan keangkuhan yang bersarang
Palu menjadi saksi bisu
Sayangnya tanah
Rindunya air
Palu pengetuk jiwa kemanusiaan
Yang tertidur pulas di palung hati manusia
Ditulis oleh A Arga Batara Herdin.