Selasa (20/2) dilaksanakan Rapat Terbuka Senat Fakultas Teknik dalam Rangka Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-72 di Balai Senat Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengusung tema “Pendidikan Keteknikan untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
Acara tersebut dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimoeljono.
Kemudian sambutan dari Nizam selaku Dekan Fakultas Teknik mengawali acara tersebut. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa Fakultas Teknik (FT) UGM terus meningkatkan mutu pendidikannya serta menyiapkan mahasiswa yang kritis untuk terjun di dunia industri maupun profesi.
Fakultas Teknik UGM juga terbuka untuk menerima mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. Tercatat hingga akhir tahun 2017, FT UGM sudah memiliki hingga 40.000 alumni yang tersebar diseluruh tanah air dan tidak sedikit mahasiswa maupun alumni yang mendapat penghargaan di tingkat nasional maupun internasional.
Ia juga mengatakan jika FT UGM juga akan terus mengembangkan teknologi seperti aspal plastik yang akan mengurangi limbah plastik hingga mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.
Kemudian acara dilanjutkan dengam sambutan dari Rektor UGM, Panut Mulyono. Salah satu yang ia sampaikan adalah agar Civitas Akademika UGM terus melakukan pengabdian kapada masyarakat dan harus mampu jadi agen perubahan serta agen pembangunan.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan penganugerahan Herman Johannes Award kepada pihak yang yang memiliki peran dalam bidang teknologi pengairan, energi, industri, infrastruktur, dan kelautan. Mereka yang mendapatkannya adalah Hardjoso Prodjopangarso (Alm), Hartarto Sastrosoenarto (Alm), Mochamad Basoeki Hadimoeljono dan Susi Pudjiastuti.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pidato ilmiah oleh Susi Pudjiastuti dengan tema “Pengelolaan Sumber Daya Bahari dan Kedaulatan Bangsa”.
Ia mengatakan bahwa salah satu permasalahan utama di lautan Indonesia adalah “Illegal Fishing” yang mengakibatkan hasil tangkapan Indonesia menurun drastis. Namun, setelah dilarangnya kapal asing menangkap ikan di laut Indonesia, biomassa di lautan Indonesia naik 300 persen dalam 3 tahun terakhir walaupun secara global turun 3 kali dari sebelumnya. Bahkan pada 2017, untuk pertama kalinya dalam sejarah Neraca Perdagangan ikan Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara.
Menutup pidatonya, berpesan agar kita terus menjaga laut karena kelestarian laut Indonesia tanggung jawab bersama. Usai pidato tersebut, acara kemudian secara resmi ditutup.
Foto oleh : Dimas Sri W
Artikel oleh : Ryan Dwi N
Artikel oleh : Ryan Dwi N