Waisak merupakan hari raya umat Buddha yang dirayakan setiap purnama pertama di Bulan Mei. Hari Raya Waisak ini memperingati tiga peristiwa suci yang dinamakan Trisuci Waisak, yaitu kelahiran Pangeran Shiddarta Gautama, Buddha mencapai pencerahan sempurna, dan Buddha parinibbana (wafat). Perayaan Waisak ini tidak hanya sebagai penghormatan bagi Sang Buddha, melainkan juga sebagai bentuk pembersihan batin para umat.
Perayaan Waisak biasanya dilaksanakan di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Namun, perayaan Hari Raya Waisak Nasional dipusatkan di komplek Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Ada banyak rangkaian acara perayaan Waisak Nasional, termasuk paradaksina, pawai, dan acara kesenian.
Namun, secara garis besar rangkaian acara tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Prosesi pengambilan air berkat dari mata air Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan;
2. Ritual Pindapatta, yaitu sebuah ritual yang diberikan secara khusus kepada masyarakat (umat) untuk berbuat kebajikan dengan memberikan dana makanan kepada para bhikkhu/biksu; dan
3. Samadhi yang dilakukan pada detik-detik menjelang puncak bulan purnama. Puncak purnama ini dihitung berdasarkan perhitungan falak, sehingga tidak menutup kemungkinan puncak purnama terjadi pada siang hari.
Waisak tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya ancaman pandemi COVID-19. Kegiatan Waisak Nasional ditiadakan karena bisa memicu keramaian umat maupun wisatawan. Dalam merayakan Waisak tahun ini, umat Buddha diimbau untuk merayakannya di rumah masing-masing. Sangha Agung Indonesia juga menghimbau para keluarga untuk tidak melaksanakan peringatan puja bakti detik-detik Waisak, seperti ritual memandikan rumpang Buddha yang biasanya dilaksanakan secara bersama-sama di candi dan Vihara.
Meski sedang dalam masa pandemi, umat Buddha masih semangat untuk melaksanakan perayaan Waisak di rumah masing-masing. Hal ini didukung pula oleh Vihara yang melakukan siaran langsung perayaan Waisak secara daring. Vihara Avalokitesvara yang berlokasi di Jakarta adalah salah satu Vihara yang melakukan siaran langsung perayaan Waisak tahun ini. Dalam siaran langsung ini, ritual-ritual yang biasa dilakukan di Vihara juga ditampilkan, sehingga para umat tetap dapat merasakan perayaan Waisak meski sedang berada di rumah. Pada perayaan Waisak tahun ini, meski dilakukan secara daring, kiranya umat Buddha dapat tetap semangat untuk mempraktikkan ajaran Buddha: tidak melakukan kejahatan dan menambah kebajikan sebanyak-banyaknya.
Mari kita bersatu hati berdoa dengan tulus dan membangkitkan cinta kasih untuk bisa melalui masa sulit ini dengan lancar dan baik.
Selamat Hari Raya Waisak 2564 BE/2020 bagi seluruh umat Buddha di Indonesia. Kiranya semua makhluk berbahagia!
Tulisan oleh Melisa Ruth Angelica
Gambar oleh Elvira Apriana