Mari menilik ke masa Hindu-Buddha, di mana bangunan memiliki wajah khas dengan relief-relief yang memberi kesan etnik. Mari menengok pada masa kejayaan Islam Nusantara, di mana perkembangan bangunan didominasi oleh ornamen-ornamen islami. Lalu kolonialisme datang ke Indonesia, membawa pengaruh pada arsitektur dengan ciri khas bergaya klasiknya. Setelah berhasil mendeklamirkan kemerdekaan, wajah bangunan di Indonesia pun ikut berbenah sesuai dengan zaman dan kebutuhan.
Bangunan menjadi suatu objek penting yang memberi citra seberapa berkembangnya pembangunan bangsa. Seiring berjalannya waktu, evaluasi terhadap pembangunan menjadi penting untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan telah dilakukan. Hal ini merupakan salah satu alasan dicetuskannya Hari Bahan Bangunan oleh para penggerak konstruksi bangsa.
Hari Bangunan Nasional diperingati tiap 11 November. Alasan dipilihnya 11 November adalah gabungan angka yang tersusun pada tanggal dan bulan, yaitu empat angka 1. Empat angka 1 ini melambangkan pilar-pilar bangunan yang kokoh.
Hari Bahan Bangunan merupakan momentum penting, terutama bagi seluruh pelaku konstruksi, untuk senantiasa menjaga komitmen terhadap standar bangunan berkualitas dan selalu memberi edukasi seputar konstruksi kepada masyarakat.
Selamat Hari Bangunan Nasional. Majulah pembangunan negeri, jayalah seluruh rakyat Indonesia.
Tulisan oleh Baiq Melly
Data oleh Fikri RIzal
Gambar oleh Bulan Aura