Tahun 2021, dunia memasuki tahun kedua era pandemi Covid-19. Negara-negara di dunia, khususnya Indonesia, mulai melakukan kebangkitan dengan menggencarkan kembali sektor pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur di tahun 2021 ini difokuskan pada program-program penunjang percepatan pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan di samping sarana pendukung penanganan pandemi Covid-19.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2021 ini berencana menerapkan program-program prioritas untuk dikerjakan sesuai anjuran Bappenas dan Kementerian Keuangan. Program-program yang direncanakan antara lain adalah penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 2020, seperti pembangunan 48 bendungan, pembangunan 406 kilometer jalan tol, 25.000 hektare daerah irigasi, 2.012 lt/detik SPAM, rehabilitasi gedung-gedung, dan lain sebagainya. Program lainnya yang direncanakan Kementerian PUPR adalah penyelesaian pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), seperti Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan sebagainya.
Program-program dari Kementerian PUPR tersebut telah cukup terlaksana untuk menunjang target pemulihan ekonomi nasional melalui infrastruktur-infrastruktur yang berkelanjutan. Lalu, apa saja capaian-capaian terbesar dari Kementerian PUPR di tahun 2021 ini? Untuk mengetahui lebih jelas, mari kita simak rangkuman dari Tim Clapeyron berikut ini!
Januari 2021: Mulai Beroperasi Sebagian Ruas Jalan Tol Trans-Sumatra
Jalan Tol Kayu Agung–Palembang (Keramasan) ini merupakan sebagian dari Jalan Tol Trans-Sumatra Provinsi Lampung hingga Aceh, dan memiliki ruas sepanjang 42,5 km. Jalan tol ini diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 26 Januari 2021. Pembangunan jalan tol ini dibangun dengan perkuatan unggul sehingga dapat berdiri di atas tanah rawa. Selain itu, pembangunan Jalan Tol Kayu Agung–Palembang ini juga dibarengi dengan pembangunan tiga jembatan yang memiliki ruas panjang lebih dari satu kilometer di setiap jembatannya.
Februari 2021: Upaya Pemerintah Merampungkan Pembangunan Bendungan pada Tahun 2021
Pada Februari 2021, pemerintah telah meresmikan dan mulai mengoperasikan tiga bendungan di Indonesia. Bendungan tersebut adalah Bendungan Tukul di Jawa Timur dengan kapasitas tampung sebesar 8,7 juta meter kubik; Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan dengan kapasitas tampung 56,7 juta meter kubik; dan Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas tampung 11,2 juta meter kubik. Anggaran yang telah dikeluarkan pemerintah dalam pembangunan bendungan-bendungan ini sebesar Rp2,8 triliun.
Maret 2021: Dari KRL Jogja–Solo, hingga Bendungan Sindangheula Diresmikan Presiden Jokowi
Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta–Solo diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada 1 Maret 2021. Diresmikannya KRL Yogyakarta–Solo ini bertujuan untuk menggantikan pengoperasian unit sebelumnya, yaitu Kereta Rel Diesel (KRD) Prambanan Ekspres (Prameks). KRL Yogyakarta–Solo ini menjadi sebuah layanan transportasi massal yang ramah lingkungan. KRL ini dapat menjadi penghubung mobilisasi masyarakat yang melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Solo ataupun sebaliknya dengan jarak tempuh 60 kilometer.
Selain itu, telah mulai beroperasi Bendungan Sindangheula yang berada di daerah Kabupaten Serang, Banten. Bendungan yang berkapasitas 9,3 juta meter kubik ini dioperasikan untuk kebutuhan irigasi seluas 1.280 hektare di daerah Banten, upaya pengendalian banjir dari luapan Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian, dan untuk pembangkit listrik berkapasitas 0,4 megawatt.
April 2021: Peningkatan Struktur Jaringan Jalan di Kawasan Jabodetabek
Pada 1 April 2021, telah diresmikan dua jalan tol sekaligus oleh Presiden Republik Indonesia. Jalan bebas hambatan tersebut adalah Jalan Tol Serpong–Cinere, Ruas Serpong–Pamulang yang memiliki ruas 10,1 kilometer, dan Jalan Tol Cengkareng–Batuceper–Kunciran dengan ruas sepanjang 14,19 kilometer. Kedua ruas jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR II) untuk melengkapi struktur jaringan jalan di kawasan metropolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Mei 2021: Instalasi Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik yang Pertama Diresmikan
Telah diresmikan instalasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, oleh Presiden Republik Indonesia. Pembangunan instalasi PSEL di Kota Surabaya ini merupakan yang pertama kali beroperasi dari tujuh kota lainnya menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2016. Instalasi PSEL ini juga merupakan upaya dalam penyediaan listrik hingga 11 megawatt. Selain itu, pembangunan instalasi tersebut juga merupakan upaya pembenahan manajemen sampah di kota-kota besar Indonesia.
Juli 2021: Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Parmonangan-2 di Sumatra Utara telah Selesai
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 yang dimulai pada tahun 2019 ini telah rampung dan siap untuk beroperasi. Proyek yang menelan anggaran senilai Rp142 miliar diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat di Sumatra Utara dalam penggunaan energi yang ramah lingkungan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil.
Agustus 2021: Telah Beroperasi Jalan Tol Kelapa Gading–Pulo, Tol Balikpapan–Samarinda, dan Bendungan Kuningan di Jawa Barat
Pada pertengahan Agustus 2021, telah diresmikan dan mulai beroperasi dua ruas jalan tol di daerah Jakarta dan Kalimantan Timur. Jalan tol yang pertama diresmikan pada tanggal 23 Agustus 2021 adalah Jalan Tol Kelapa Gading–Pulo Gebang yang memiliki ruas baru sepanjang 9,3 kilometer. Selang sehari kemudian, diresmikan Jalan Tol Balikpapan–Samarinda pada 24 Agustus 2021. Panjang ruas Jalan Tol Balikpapan–Samarinda ini adalah 97,99 kilometer.
Sepekan kemudian, pada tanggal 31 Agustus 2021, telah diresmikan Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dengan kapasitas tampung sebesar 25,9 juta meter kubik, bendungan ini dapat menyuplai air baku 0,3 meter kubik per detik. Selain itu, Bendungan Kuningan ini juga dimanfaatkan sebagai upaya pengendalian banjir dan dapat menghasilkan daya listrik sebesar 0,5 megawatt.
September 2021: Pemerintah Melanjutkan Target Pembangunan Bendungan yang Rampung Tahun 2021
Presiden Joko Widodo telah meresmikan 3 bendungan pada awal bulan September 2021. Bendungan yang pertama diresmikan beliau yaitu Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada Kamis, 2 September 2021. Dengan kapasitas tampung sebesar 68 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 800 hektare, bendungan ini difungsikan untuk menambah daerah irigasi yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanian daerah tersebut. Selain itu, bendungan ini dapat diupayakan sebagai penyedia air baku hingga mencapai 2.737 liter per detik dan dapat menghasilkan listrik sebesar 5,4 megawatt.
Bendungan kedua yang diresmikan adalah Bendungan Bendo yang ada di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Bendungan yang menelan biaya sebesar Rp1,1 triliun ini memiliki kapasitas tampung sebesar 43 juta meter kubik dengan luas genang sebesar 170 hektare. Dengan begitu, bendungan ini dapat mengairi seluas 7.800 hektare sawah dan dapat menyediakan air baku sebesar 370 liter per detik.
Bendungan terakhir yang diresmikan pada bulan September 2021 adalah Bendungan Paselloreng. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 138 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 1.258 hektare dan dapat mengairi sawah seluas 8.500 hektare.
Oktober 2021: Mengenal Stadion Lukas Enembe, Tempat Pembukaan dan Penutupan PON XX di Papua
Stadion Lukas Enembe merupakan salah satu stadion terbaik di Asia Pasifik dan termegah kedua di Indonesia, setelah Stadion Gelora Bung Karno. Stadion yang sebelumnya bernama Stadion Papua Bangkit ini telah rampung dibangun pada Oktober 2020 silam dan memiliki kapasitas tampung sebanyak 40.263 penonton. Stadion yang berdiri di atas luas lahan sebesar 13 hektare ini memiliki beragam keunggulan fasilitas yang berskala internasional, antara lain:
1. Rumput stadion yang menggunakan jenis rumput Zoysia Matrella (Linn) Merr.
2. Lintasan atletik sintetis yang bersertifikasi kelas 1 menurut International Association of Athletics Federations (IAAF).
3. Pencahayaan dengan spesifikasi LED teknologi DMX dari Philips yang dapat mengikuti beat music dengan kekuatan 1.800 lux.
4. Scoring board perimeter yang terpasang di dua sisi tribun dan didatangkan langsung dari Eropa.
5. Sejumlah 88 unit perangkat sound system yang diimpor langsung dari Jepang.
Dengan keunggulan-keunggulan fasilitas ataupun teknologi tersebut, Stadion Lukas Enembe ini dijadikan ikon bagi masyarakat Papua sekaligus digunakan sebagai tempat ajang pembuka dan penutup PON XX Papua 2021 yang dilaksanakan pada tanggal 2–15 Oktober 2021.
Dalam pelaksanaan pembangunan Stadion Lukas Enembe tersebut, dikerahkan sebanyak 900 pekerja untuk menyelesaikan konstruksi ini. Anggaran biaya yang dikeluarkan senilai Rp1,3 triliun telah dialokasikan dalam empat periode anggaran dari APBD Provinsi Papua.
November 2021: Sirkuit Mandalika Diresmikan, Siap Menjadi Penyelenggara Balap Internasional
Pada Jumat, 12 November 2021, Presiden Republik Indonesia telah meresmikan Sirkuit Mandalika yang berada di daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, diresmikan pula jalan bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan KEK Mandalika.
Sirkuit Mandalika ini memiliki area seluas 1.035,67 hektare. Area seluas itu dilengkapi dengan lintasan sepanjang 4,31 kilometer yang memiliki 17 tikungan serta 40 garasi untuk para pembalap. Sirkuit ini juga dilengkapi dengan teknologi aspal terbaru, yaitu stone mastic asphalt (SMA) yang didatangkan dari Inggris. Dengan keunggulan dari Sirkuit Mandalika ini, Indonesia telah berhasil menjadi penyelenggara World Superbike 2021 dan siap menjadi penyelenggara event balap kelas dunia seperti MotoGP pada Maret 2022.
Desember 2021: Presiden Melakukan Groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia yang Terbesar di Dunia
Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara sebagai upaya untuk mewujudkan transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri dan pemanfaatan energi hijau. Industri dari kawasan ini direncanakan untuk menghasilkan barang jadi sehingga akan memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia.
Pembangunan KIHI direncanakan memiliki luas lahan maksimal sebesar 30.000 hektare dan menjadi yang terluas di dunia. Proyek ini memerlukan investasi dana mencapai Rp1.885 triliun. Dengan besarnya dana tersebut, kawasan ini dibangun melalui kerja sama dengan para investor, baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Tiongkok dan juga Uni Emirat Arab. Proyek pembangunan ini ditargetkan dapat rampung pada tahun 2024.
Tulisan oleh Alsyafiq Akbar Suryajati
Data oleh Salma Zulfa
Gambar oleh Deva Setya Ajeng Kartika