Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Sudah menjadi budaya warga Indonesia pada hari besar seperti ini melakukan tradisi pulang ke kampung halaman atau biasa disebut dengan mudik. Berbagai moda transportasi baik darat, laut, maupun udara pasti akan mengalami kenaikan jumlah penumpang. Oleh karena itu, diperlukan berbagai tindakan untuk mengatasi masalah yang akan ditimbulkan akibat kenaikan jumlah pemudik Lebaran 2016, salah satunya dengan menambah jumlah angkutan.
24 Juni – 17 Juli 2016 ditetapkan sebagai masa arus mudik Lebaran 2016 untuk moda darat dan udara. Sedangkan untuk moda laut berlangsung lebih lama, yaitu 18 Juni-24 Juli 2016. Puncak arus mudik angkutan jalan diperkirakan terjadi pada tanggal 3 Juli 2016 sementara untuk moda angkutan laut, kereta api, dan udara diprediksi akan terjadi pada tanggal 2 juli 2016.
Pemudik yang menggunakan moda laut mengalami kenaikan sebesar tiga persen menjadi 1,6 juta penumpang, untuk mengatasinya Kementrian Perhubungan telah menyiapkan sedikitnya 1.273 armada kapal penumpang dan akan memberlakukan kebijakan rerouting atau perubahan rute di kantong-kantong penumpukan penumpang.
Untuk moda udara, sebanyak 529 pesawat akan beroperasi pada lebaran tahun ini, jumlah ini meningkat sebanyak 39 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kenaikan pengguna moda udara yang diprediksi naik sebesar 7,62 persen.
PT KAI memperkirakan akan terjadi peningkatan volume penumpang sebesar 5,5 persen dari 5.106.994 penumpang menjadi 5.387.538 penumpang. Untuk mengakomodirnya, PT KAI menyediakan 334 perjalanan KA reguler. Dengan demikian, total seat yang tersedia selama masa angkutan Lebaran 2016 ini adalah 220.762 per hari, meningkat dari masa angkutan Lebaran 2015 yakni sebanyak 214.048 seat per hari. Hal ini berbanding terbalik dengan prediksi pemudik pengguna angkutan umum jalan yang turun sebesar 7,87 persen, sehingga menjadi 17,6 juta orang. Untuk itu, pemerintah menyediakan sebanyak 46.000 bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Walaupun begitu, pemerintah masih kesulitan mengatasi kemacetan yang akan ditimbulkan oleh pemudik pengguna kendaraan pribadi yang diperkirakan akan naik 5 persen untuk mobil dan 50 persen untuk motor. Pemudik yang menggunakan mobil diperkirakan meningkat dari 2,3 juta menjadi 2,4 juta orang dan pemudik yang menggunakan motor diprediksi meningkat dari 3,7 juta menjadi 5,6 juta orang.
Untuk mengatasinya, enam jalan tol tambahan siap dioperasikan, baik secara profesional maupun fungsional sebagai alternatif jalur pemudik. Keenam tol tersebut mayoritas merupakan bagian dari Tol Trans Jawa. Salah satunya Tol Pejagan-Brebes Timur di Provinsi Jawa Barat sepanjang 26 Km. Selain itu, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan integrasi jalan tol berupa pengurangan jumlah gardu pembayaran. Dengan adanya pengurangan pintu tol akan berimbas pada arus lalu lintas.
Penulis: Luthfia Ayunani