Duka Palu dan Doa

Meratap kecewa bukit-bukit hijau bak serunai

Hendak menjelma benteng kokoh perkasa

Berlari secepat kilat menuju pantai

Membendung gelombang setinggi puluhan hasta

 

Namun

Ombak datang lebih cepat

Menyapu tandas semua tiada terlewat

Mencipta tangis menyatat pilu

Duka relung kalbu didera derita mengharu biru

 

Tuhan,

Kau hadirkan bencana demi bencana

Mengguncang keras tanah Palu dan Donggala

Semua yang indah roboh rata

Luluh lantak habis bersih tak bersisa

 

Gagap kami belum usai dalam terpana

Tangis panjang rintih sedih pun belum reda

Datang tsunami menggulung semuanya

Pohon rumah dan gedung porak poranda

 

Harta benda berserakan hancur

Bergelimpangan mayat segala umur

Ratusan saudara kami hilang

Hanyut terseret arus gelombang

 

Tuhan,

Dalam renung hening kucerna sabda-Mu

Dari fenomena alam sepanjang perjalanan waktu

Ujian yang tengah Engkau beri

Lewat bencana gempa dan tsunami

 

Agar sadar dari berjuta dosa tersandang dengan bangga

Selalu memuja mengejar hingar bingar dunia fana

Berendam di kubangan lumpur nista

Tenggelamkan diri di telaga maksiat semata

 

Tak ingat lagi tugas insan hakiki

Bahwa ada wajib yang harus ditunaikan

Dan larangan yang harus dihindari

 

Kini

Limpahan ampun kami pintakan

Lautan maaf kami pohonkan

Ikhlas khidmat bersujud dalam do’a khusyuk

Berpasrah diri sepenuhnya kepada-Mu

 

Ditulis oleh Sugeng Joko Utomo. Lahir di Kebumen pada 23 Januari 1962. Bekerja sebagai Guru Fisika di SMK Riyadul Ulum, Cibalong, Tasikmalaya.