Tak terasa, euforia sukacita Natal kembali menyelimuti hati semua pihak. Kalian tentunya sering mendengar alunan musik dengan lirik berkutip “Christmas” saat memasuki bulan Desember, bukan? Banyak sekali hal yang melayangkan hati sehingga kita dapat merasakan suasana Hari Natal.
Setiap tahunnya, tanggal 25 Desember diperingati sebagai libur nasional pada kalender. Salah satu hal menarik yang menjadi budaya dari rangkaian perayaan Hari Natal adalah tradisi tukar kado.
Semangat Natal yang hadir mulai dari persiapan barang yang akan dibungkus dengan cantik, kepada siapa barang tersebut akan ditukarkan, hingga kebiasaan saling tukar kado selalu menjadi momen istimewa setiap tahunnya.
Tahukah kalian bahwa tradisi tukar kado pada zaman Romawi dimulai dari upacara Saturnalia? Nama upacara ini diambil dari nama Dewa Saturnus. Orang Romawi ketika itu meyakini bahwa Dewa Saturnus membawa kemakmuran dalam bercocok tanam bagi mereka yang tinggal di semenanjung Italia.
Perayaan Saturnalia diakhiri dengan pemberian hadiah yang sedikit banyak membawa pengaruh pada perayaan Natal serta Tahun Baru. Pemberian hadiah dalam perayaan Saturnalia menjadi cikal bakal tradisi tukar kado saat Natal.
Meski tradisi ini sempat meredup pasca ditetapkannya 25 Desember sebagai Natal pada abad keempat, namun tradisi tukar kado masih berlangsung saat tahun baru yang akhirnya kembali membangkitkan tradisi itu hingga kini.
Nah, untuk sobat Clapeyron, apakah sudah ada rencana bertukar kado dengan teman dan keluarga?
Yuk, simak tips bertukar kado dengan cara yang bijak dengan sampah ala Clapeyron dengan sematan nama “share your love through 4R gift”!
1. Reduce (mengurangi)
Pertama, kartu ucapan Hari Natal elektronik untuk mengurangi penggunaan kertas; makna yang sama, namun lebih ramah. Kedua, tidak menggunakan komponen plastik dalam membungkus kado.
2. Reuse (menggunakan kembali)
Bungkus hadiah menggunakan bahan-bahan yang telah digunakan, kemudian difungsikan kembali sebagai pembungkus, seperti koran, kertas bekas, ragam kertas lain yang berpotensi untuk dipercantik.
3. Recycle (mendaur ulang)
Botol plastik, kaleng bekas, kardus, kertas karton, dan bahan lain merupakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang menjadi kado natal yang unik dan bermakna untuk diberikan. Membuat kado secara handmade tentunya merupakan usaha yang menyentuh hati penerima atau mungkin orang terkasih.
4. Recovery
Recovery yang menjadi istilah baru dalam konsep pengolahan sampah merupakan cara mengembalikan nilai (energi) suatu komponen, misalnya pengomposan daun-daun kering. Untuk kado, daun kering biasanya dikonversi menjadi energi bentuk lain oleh pandangan mata yang melihat indahnya kado berhias daun-daun atau bunga kering; impuls positif yang mampu membangkitkan kasih dan cinta.
Tradisi tukar kado ketika natal ternyata berumur sangat lama. Kebahagiaan saat memberi atau menerima hadiah tetap tak lekang dimakan masa. Namun, mawas diri tetap perlu agar tidak larut dalam euforia perayaan yang mengarah pada dampak negatif yang muncul dari perilaku dan gaya hidup yang cenderung konsumtif.
Segenap Awak Clapeyron mengucapkan Selamat Hari Natal 2019 bagi para umat yang merayakan. Damai Natal beserta Anda dan kita semua.
Tulisan oleh Ria Verensia
Gambar oleh Elvira Apriana