Jumat (7/2), dilaksanakan upacara pengarahan dan penerjunan Program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Periode 2 Tahun 2021 yang dihadiri oleh Rektor UGM, Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan, Direktur DPKM, perwakilan mahasiswa, perwakilan DPL, serta perwakilan Koordinator Wilayah KKN-PPM UGM. KKN-PPM UGM Periode 2 akan berlangsung secara daring pada tanggal 5 Juli sampai dengan 23 Agustus 2021.
Bertemakan “Sinergi Membangun di Masa Pandemi Covid-19”, kegiatan upacara diselenggarakan di Balairung UGM dan secara daring di platform Zoom dan kanal Youtube KKN UGM. Acara ini turut diramaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Drs. Teten Masduki, dan Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua PP Kagama Pusat, H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP.
Tahun ini, UGM menerjunkan 6.029 mahasiswa yang dibimbing oleh 211 dosen pembimbing lapangan (DPL) dan 18 koordinator wilayah (Korwil). Program ini akan dilaksanakan di 211 unit KKN yang tersebar di 24 provinsi, 70 kabupaten, 178 kecamatan dan 441 desa di Indonesia.
Pukul 14.00, MC membuka acara yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, “Himne Gadjah Mada”, dan “Baktiku” (Mars KKN). Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Drs. Syarif Hidayatullah, M.Ag., MA. dan sambutan oleh Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU.
Panut berpesan kepada peserta KKN-PPM untuk selalu menjaga dan menjunjung nama baik Universitas Gadjah Mada dengan dedikasi dan prestasi kerja yang tinggi. Meskipun KKN dilaksanakan secara daring, mahasiswa diharapkan untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan sebagai bagian dari tekad bersama untuk berperan positif dalam mengatasi pandemi ini.
UMKM adalah Tulang Punggung Nasional
Teten memulai orasinya dengan menggambarkan betapa luar biasanya usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia beserta potensi yang dimilikinya. Ia mengatakan bahwa lebih dari 99% struktur ekonomi nasional didominasi oleh UMKM. UMKM berkontribusi terhadap 60% PDB Nasional dan 97% penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
UMKM yang mampu bertahan di tengah pandemi adalah UMKM yang mampu beradaptasi dan bertransformasi ke dalam ekosistem digital, termasuk melakukan inovasi produk. Saat ini, 21% (sekitar 13 juta) UMKM telah hadir dalam platform digital, meskipun pada tahun sebelumnya masih berada pada angka 13%. Teten menargetkan bahwa nantinya terdapat 30 juta UMKM yang terhubung ke platform digital pada tahun 2024.
Digitalisasi memegang peranan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong UMKM Indonesia agar semakin kuat dan berdaya. Selama pandemi, terdapat 38% pengguna internet baru dengan rerata waktu online per harinya sekitar 4,3-4,7 jam per orang. Indonesian E-Commerce Association (idEA) juga mencatat bahwa selama pandemi, terjadi kenaikan penjualan pada platform e-commerce sebesar 25% yang berarti pelaku UMKM Indonesia telah keluar dari zona nyaman dan bertransformasi untuk bertahan.
Teten mengajak mahasiswa untuk berwirausaha serta aktif terjun ke sektor riil. Mahasiswa harus bisa memaksimalkan kompetensi yang dimiliki untuk memajukan sektor riil seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan. Teten juga berpesan kepada peserta KKN untuk terus semangat mengabdi. Ia berharap akan ada banyak usaha mikro yang dibantu dalam perbaikan branding, packaging, dan kualitas produknya sehingga memiliki daya saing produk luar.
Bukan Anak UGM jika Tidak Kreatif dan Tidak Inovatif
Acara dilanjutkan dengan sambutan penerimaan mahasiswa KKN-PPM UGM oleh Ganjar Pranowo. Ganjar menyampaikan bahwa dalam proses pendampingan desa, mahasiswa bisa melakukan berbagai proses.
Pertama, dilakukan proses asesmen yang berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan masyarakat sekitar yang perlu dipelajari terlebih dahulu. Proses selanjutnya berupa pemberian akses terhadap permodalan, baik itu perbankan, CSR, maupun permodalan lainnya. Dalam permodalan tersebut, mahasiswa bisa secara aktif menjembatani pencarian sumber-sumber modal bagi masyarakat. Terakhir adalah proses pendampingan. Ganjar menilai bahwa dengan pendampingan yang tepat, produk UMKM di Indonesia dapat menjadi lebih baik.
Ganjar juga menampilkan sejumlah contoh produk UMKM yang berhasil berinovasi seperti produk knalpot asal Purbalingga yang pernah digunakan oleh Mercedes-Benz Jerman serta kap lampu asal Kebumen yang sudah diekspor sampai ke Prancis. Ia menambahkan pula bahwa produk-produk tersebut harus bisa dijual secara digital agar tidak kalah dengan produk luar.
Di samping isu UMKM dan Badan Usaha Milik Desa, Ganjar juga memantik peserta KKN dengan sejumlah isu yang bisa dibenahi saat melakukan KKN nanti. Sebagai contoh, isu mengenai kualitas pendidikan formal dan informal, isu pemerintahan tingkat desa, serta bagaimana caranya mendorong pemerintah di desa untuk lebih transparan dan masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam pembangunan desa.
Acara ditutup dengan pelepasan simbolis dan penyerahan perlengkapan KKN kepada perwakilan Mahasiswa, DPL, dan Korwil oleh Rektor UGM yang didampingi para Wakil Rektor UGM. Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu “Bagimu Negeri”.
Saat wawancara dengan Direktur DPKM Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., Ia berpesan kepada para peserta KKN-UGM untuk selalu menjaga kesehatan dan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. Keputusan KKN daring ini merupakan sebuah keputusan bersama yang telah dipikirkan matang-matang oleh semua pihak dengan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang kembali mengganas.
Tulisan oleh Yoga Faerial Baskara
Data oleh Amalia Ramadhani
Gambar oleh Reiner Arya