Siapa yang tak menggemari atau sekadar mengenal genre musik pop pada era ini. Genre musik yang cocok dinyanyikan atau disenandungkan hampir di segala suasana. Namun, apa jadinya bila jenis musik ini dipadukan dengan musik etnik?
Terinspirasi dari beberapa musisi tanah air terdahulu, mereka hadir dengan nuansa musik yang sedikit berbeda dari musik pop pada umumnya, yakni menyelaraskan musik elektronik dengan musik tradisional Indonesia atau yang lebih dikenal dengan ethnic-art pop. Misalnya pada single mereka yang berjudul “And/End”.
Tahun 2018, dibentuklah duo Goldan Tambayong dan Talitha Belinda, sebagai komposer dan produser musik beraliran ethnic-art-pop bernamakan Biru Baru. Sejak saat itu, Biru Baru sudah mengeluarkan beberapa single, diantaranya “Maple”, “And/End”, dan “Semoga”. Di bawah naungan BERLiN Record, Biru Baru juga sudah memiliki album dengan judul “Selamat Datang”.
Biru Baru mencoba untuk menjangkau para penikmatnya dengan beberapa kanal, diantaranya Youtube, Youtube Music, Spotify, dan Deezer. Salah satu lagu dari Biru Baru berjudul “Sejenak” beberapa kali menempati peringkat teratas pada kanal Spotify. Hal ini dikarenakan “Sejenak” memiliki lirik lagu yang cukup relevan dengan kehidupan masyarakat sejak adanya pandemi Covid-19.
Pada awalnya, beberapa orang cukup merasa terganggu akibat terhambat atau berhentinya semua aktivitas mereka. Akan tetapi, tidak menutup mata bahwa selalu ada sisi positif dari setiap masalah yang timbul. Misalnya kita dipaksa untuk lebih adaptif dengan kemajuan teknologi serta lebih meluangkan waktu untuk diri sendiri ataupun keluarga.
Berhentilah sejenak
Dari larimu yang panjang
Helalah nafas sejenak
Untuk pikiranmu yang muram
“…..”
Semoga semua bertahan
Hal baik menunggu di depan
Penggalan pada lirik “Sejenak” tersebut seakan merepresentasikan bahwa terkadang kita perlu jeda dalam rutinitas agar kita dapat mengambil langkah lebih pasti. Selain itu, di masa sulit ini kita harus berusaha untuk tetap bertahan dan selalu percaya bahwa akan ada hal baik yang menanti.
Data dan tulisan oleh Irma R.D.
Gambar oleh Nibroos Muhammad Nashshoor