Menjadi salah satu alternatif menuju ke bandara, Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta hadir sebagai layanan transportasi yang melayani rute Yogyakarta-Wates-Bandara Internasional Yogyakarta. Dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta, kereta api ini direncanakan akan beroperasi dengan frekuensi tiga puluh perjalanan per hari.
Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta diprediksi dapat diselesaikan pada akhir Desember 2021. Akan tetapi, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dapat menyelesaikan pembangunan jalur kereta api Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Agustus 2021.
Pemerintah meresmikan pengoperasian Kereta Api (KA) Bandara Internasional Yogyakarta pada hari Jumat, 27 Agustus 2021. Peresmian tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Peresmian KA YIA Sempat Tertunda Sepuluh Hari, Mengapa?
Proyek pembangunan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta baru dimulai pada bulan Juli. PT PP, sebagai salah satu perusahaan konstruksi yang terlibat dalam proyek tersebut, mendapat tenggat waktu pengerjaan selama enam bulan. Akan tetapi, PT KAI sempat menggembar-gemborkan bahwa target operasional Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta akan terlaksana pada 17 Agustus 2021. Oleh karena itu, jangka waktu enam bulan yang sudah ditentukan sebelumnya menjadi dipersempit menjadi empat puluh hari saja.
Proses pembangunan yang awalnya akan berlangsung selama enam bulan memang benar hanya menjadi empat puluh hari saja. Target pembangunan ditetapkan akan selesai pada Desember 2021, tetapi pembangunan tersebut sudah selesai pada Agustus 2021. Meskipun begitu, kualitas hasil pekerjaan yang telah diselesaikan pantas mendapat acungan jempol dari masyarakat. Pada tanggal 7 Agustus 2021, orang-orang proyek menyatakan bahwa Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta sudah siap baik secara komisioner maupun siap dalam aspek lainnya karena kendala-kendala sudah bisa teratasi.
Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta juga sudah mendapat sertifikasi yang dilakukan pada tanggal 7 sampai 14 Agustus 2021. Sertifikasi yang didapat sebelum pengelolaan kereta api tersebut bernama sertifikasi kelayakan operasi. Sertifikasi dilakukan oleh Balai Perkeretaapian dari Dinas Perhubungan. Dengan ini, Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta sudah siap untuk digunakan sejak tanggal 14 Agustus 2021.
Alasan dari tertundanya peresmian Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta yang akhirnya terlaksana pada tanggal 27 Agustus 2021 adalah karena perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Penundaan peresmian tersebut dilakukan untuk meredam pertanyaan sekaligus pernyataan masyarakat yang kemungkinan akan berkaitan dengan konsistensi pemerintah terhadap peraturan pembatasan kegiatan masyarakat yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Pembangunan Stasiun KA YIA Dapat Diselesaikan Lebih Cepat, Apakah Ada Metode Khusus?
Pembangunan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta memang tergolong cepat. Akan tetapi, Bapak Ahmad Ghoni selaku Project Manager Stasiun Bandara Kulon Progo berkata bahwa tidak ada metode khusus yang digunakan selama pembangunan.
Karena harus mengadakan percepatan pada tenggat waktu pengerjaan, semua komponen-komponen struktural banyak menggunakan fabrikasi di workshop atau istilah lainnya adalah workshop fabrications. Fabrikasi sendiri merupakan proses pengolahan komponen material yang dirangkai dan dibentuk untuk menghasilkan nilai tambah berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi sebuah rangkaian alat produksi atau struktur konstruksi. Sementara itu, workshop fabrications merupakan pengerjaan fabrikasi yang dilakukan di dalam suatu bangunan atau gedung.
Dengan menggunakan workshop fabrications, di dalam gedung lokasi pembangunan biasanya sudah disediakan berbagai mesin dan alat untuk melakukan proses produksi dan fabrikasi. Contoh alatnya adalah mesin bending, mesin potong plat, overhead crane, mesin las, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, atap yang digunakan dalam pembangunan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta adalah roll on set. Khusus untuk membuat atap metalnya, kontraktor membawa mesinnya dari Jakarta dan langsung digunakan untuk fabrikasi di lokasi pembangunan. “Atap stasiun pun dapat langsung dipasang tanpa memerlukan sambungan,” ujar Pak Ahmad Ghoni.
Sementara itu, metode finishing dalam pembangunan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta masih dilakukan dengan cara konvensional. Meskipun menggunakan metode yang umum dilakukan di masyarakat, para pekerja memakai alat-alat tertentu ketika proses pengerjaan. Salah satu contohnya, ketika menambahkan plester aci pada dinding, para pekerja menggunakan mesin Boom Lift untuk memudahkan pekerjaan karena pembangunan dilaksanakan pada ketinggian kurang lebih 12 meter di atas permukaan tanah. Scaffolding tidak digunakan sebab pekerjaan akan lama terselesaikan karena stasiun yang dibangun memiliki panjang sekitar 200 meter dan lebar 20 meter.
Pembangunan Memang Cepat, Tetapi Adakah Kesulitan yang Dialami?
Bapak Ahmad Ghoni mengaku bahwa kondisi saat pembangunan kemarin cukup berat. Saat pembangunan dilaksanakan, PPKM sedang ketat-ketatnya. Kesulitan terjadi saat mencari tenaga kerja akibat pembatasan tersebut. Pencarian bahan untuk pembangunan pun cukup sulit karena pabrik-pabrik turut membatasi kegiatan di dalamnya sehingga produksi hanya sekitar 25% saja.
Meskipun ada beberapa kesulitan yang menghadang, Pak Ahmad Ghoni dan tim bertekad agar progres pembangunannya dapat menyentuh angka 100%. Pembangunan dilakukan selama 24 jam nonstop sehingga target penyelesaian dalam 40 hari dapat tercapai. Proses konstruksi ini sukses membuat masyarakat terkejut dan bertanya-tanya, “Kok stasiunnya udah berdiri?”
Selain itu, karena kerja keras para pekerja konstruksi, pembangunan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta akan didaftarkan ke rekor MURI sebagai pembangunan stasiun tercepat karena pengerjaan efektifnya kurang dari empat puluh hari. Keren, bukan?
Apakah Harus Naik Pesawat Dulu Sebelum Naik Kereta?
Uji coba gratis bagi masyarakat telah dilakukan sejak 1—16 September 2021 lalu. Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta kini mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 17 September 2021. Masyarakat umum dikenai tiket sebesar Rp20.000 untuk rute Yogyakarta-YIA (Yogyakarta International Airport), Rp20.000 untuk rute Wates-YIA, dan Rp10.000 untuk rute Yogyakarta-Wates.
Pembelian tiket kereta api bandara dapat dilakukan melalui aplikasi KAI Access atau datang langsung ke loket pembelian di Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta, Stasiun Wates, dan Stasiun Yogyakarta.
Tentunya, fasilitas Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta ini dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena bersifat umum, pembelian tiket pesawat tidak diperlukan sebelum menaiki kereta tersebut.
Akan Menjadi Objek Pariwisata, Fasilitas Apa Saja yang Disediakan?
Tidak akan mengecewakan masyarakat, fasilitas yang disediakan Stasiun Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta memiliki kualitas yang sangat baik karena dapat digunakan untuk orang-orang sekelas presiden atau menteri. Memiliki layanan VIP, kereta api ini nantinya dapat membuat penumpang merasa nyaman dalam perjalanan.
Fasilitas yang disediakan stasiun, antara lain ruang tunggu yang dibuat senyaman mungkin bagi para penumpang, ruang kesehatan serta laktasi, dan pos keamanan. Toilet yang ada di stasiun terjamin bersih. Selain itu, pihak stasiun menyediakan sumber daya manusia yang akan melayani para penumpang dengan sebaik-baiknya.
Kereta api ini diharapkan dapat menjadi moda transportasi paling efisien. Selain harganya yang murah serta fasilitas yang memadai, Kereta Api Bandara Internasional Yogyakarta juga dapat mengurangi waktu perjalanan karena dapat bergerak sekitar 30-40 menit saja untuk mencapai tempat tujuan.
Selain dipergunakan sebagai moda transportasi untuk berpindah tempat, Kereta Api Bandara Internasional juga nantinya akan digunakan sebagai salah satu objek pariwisata.
Orang-orang yang baru turun setelah menaiki pesawat atau orang-orang yang datang dari luar Yogyakarta untuk berwisata akan mendapat kesempatan untuk wisata bandara sehingga tidak melulu melakukan wisata alam saja. Eksplor Bandara YIA, namanya, merupakan salah satu kegiatan wisata mengajak para wisatawan untuk mengelilingi seisi bandara termasuk jalur kereta api.
“Bandara Kulon Progo mempunyai fasilitas terlengkap, mau pergi ke mana pun bisa,” ujar Pak Ahmad Ghoni.
Tulisan oleh Choirunnisa Qurratu
Data oleh Benedictus Valerian
Gambar oleh Deva Setya