Buku Tanpa Tinta

Halo

Ini ceritaku

Sebuah cerita menyangkut perasaan dua kawula muda

Yap, ini cerita cinta 

Tentang seorang pria yang mencoba untuk berani membuka hatinya

Pria ini tergila-gila

Sampai selalu ingin bersama dengan Sang Wanita 

Wanita yang berhasil menggerakkan raganya untuk mencari kunci borgol yang sudah lama hilang 

Hingga benar-benar memantapkan hatinya untuk membuka borgol hatinya

Pria ini tergila-gila

Sampai di mana pun ia berada, pikirannya selalu berkutat untuk Sang Wanita

Wanita yang ayu parasnya, indah pemikirannya, dan anggun cara bicaranya

Hingga benar-benar membuatnya jatuh dan menyatakan cintanya

Seperti yang banyak orang katakan

Tidak semua cinta, berakhir dengan menggabungkan aku dan kamu menjadi “kita”

Cinta bisa berarti mengikhlaskan pujaan hatinya untuk bahagia dengan yang lainnya

Begitu pun dengan kisah ini

Sang Pangeran gagal untuk mengambil hati Sang Putri

Namun, berhasil untuk mengikhlaskan Sang Putri dipinang oleh pangeran lain

Seperti sebuah lirik dari lagu yang diciptakan oleh band ternama

“Satu jam saja, ku telah bisa, cintai kamu, kamu, kamu di hatiku”

“Namun bagiku, melupakanmu, butuh waktuku seumur hidup”

Begitu pun dengan kisah ini

Sang Pangeran berhasil dipikat oleh Sang Putri dengan kedipan mata 

Namun, gagal untuk melupakannya, bahkan seumur hidupnya

Dengan berbekal lembaran dan sebuah pena

Sang Pangeran lari menuju jenggala, samudra, dan puncak ancala

Sang Pangeran mencoba untuk melarikan diri dan mengalihkan dunianya 

Menuliskan perjalanan cintanya yang tidak berakhir bahagia

Meskipun pada akhirnya, Sang Pangeran kembali dengan tanpa menggoreskan setitikpun tinta

Karena Sang Pangeran sadar bahwa kisah cinta mereka sudah selesai sebelum sempat dimulai

Oleh karena dan dengan begitu, buku yang belum sempat ditulis ini telah resmi ditamatkan.

Tulisan oleh Taufik Rosyidi

Ilustrasi oleh Davina Fairuz Zain