Beranda Berita ASEAN Community Vision 2025, Fokus ASEAN Untuk Capai Kedamaian di Asia Tenggara

ASEAN Community Vision 2025, Fokus ASEAN Untuk Capai Kedamaian di Asia Tenggara

oleh Redaksi

Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara adalah forum kerja sama antarnegara di Asia Tenggara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pendidikan. ASEAN mengusung moto “One Vision, One Identity, One Community”. Satu identitas yang sama, tergabung dalam satu komunitas, yaitu ASEAN untuk mencapai satu visi yang sama.

Sejarah Singkat ASEAN

Sebelum terbentuk pada 8 Agustus 1967, pembentukan ASEAN telah melalui proses panjang. Perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet sejak tahun 1947 merupakan alasan awal terbentuknya ASEAN. Situasi perang dingin yang semakin mengganggu kestabilitasan keamanan negara di ASEAN menyebabkan beberapa pemimpin negara di Asia Tenggara melakukan perundingan. 

Perundingan tersebut menghasilkan Deklarasi Bangkok yang berisi lima poin penting. Pertama, mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Kedua, meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional. Ketiga, meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. Keempat, memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada. Terakhir, untuk meningkatkan kerja sama demi memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. 

Isi Deklarasi Bangkok kemudian ditandatangani oleh lima perwakilan negara, yaitu Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), Sinnathamby Rajaratnam (Singapura), Thanat Khoman (Thailand). Selain lima founding fathers ASEAN tersebut, beberapa negara di Asia Tenggara lainnya kemudian menyusul untuk bergabung. Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984, Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997, dan Kamboja bergabung pada 30 April 1999. 

ASEAN Community Vision 2025

Sejalan dengan tujuan ASEAN untuk menciptakan kawasan aman, damai, dan makmur, ASEAN senantiasa memperbarui dan membuat keputusan demi mencapai tujuan tersebut. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-9 di Bali, Indonesia menghasilkan Deklarasi Bali Concord II, isinya menyepakati ASEAN Community yang dilandasi tiga pilar utama, yaitu kerja sama politik dan keamanan, kerja sama ekonomi, dan kerja sama sosial budaya.

Untuk memperkuat tujuan tersebut, kemudian diadakan KTT ke-27 ASEAN pada 22 November 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia yang menghasilkan putusan peresmian blueprint Visi Komunitas ASEAN 2025. Visi Komunitas ASEAN 2025 tersebut terbagi atas tiga pilar kerja sama, yaitu ASEAN Political Security Community (APSC), ASEAN Economy Community (AEC), dan ASEAN Socio Culture Community (ASCC). Dengan demikian, ASEAN Community Vision 2025 atau Visi Komunitas ASEAN 2025 adalah komunitas yang berbasis aturan, berorientasi pada masyarakat  tangguh dengan kapasitas yang dapat ditingkatkan untuk merespons secara efektif tantangan, dan memiliki pandangan keluar dalam komunitas global seraya mempertahankan ASEAN secara terpusat.

ASEAN Political Security Community (APSC) atau Komunitas Keamanan Politik ASEAN merupakan komunitas berbasis aturan, berorientasi pada orang, dan berpusat pada masyarakat. APSC bertujuan untuk memastikan bahwa negara-negara, baik di kawasan Asia Tenggara maupun dunia hidup damai dalam lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis. Dalam rangka mencapai kedamaian tersebut, APSC membentuk beberapa komponen, yaitu pembangunan politik, membentuk dan berbagi norma, pencegahan konflik, resolusi konflik, pembangunan perdamaian pasca-konflik, dan mekanisme pelaksanaan. APSC fokus pada memperkuat kelembagaan hukum, Perjanjian tentang Bantuan Hukum Bersama dalam Masalah Pidana, hak asasi manusia, keamanan perempuan, serta wilayah yang damai, aman, dan stabil.

ASEAN Economy Community (AEC) atau Komunitas Ekonomi ASEAN 2025 merupakan komunitas bertujuan untuk mencapai pasar terpadu tunggal melalui proses integrasi ekonomi regional yang berorientasi pada orang-orang yang berpusat pada ASEAN. AEC diharapkan dapat menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal berbasis produk dengan lingkungan yang sangat kompetitif dan pembangunan ekonomi yang merata, serta terintegrasi penuh ke dalam ekonomi global.

Kawasan ASEAN memiliki berbagai budaya yang beragam, menyadari hal itu, ASEAN Leaders menghasilkan ASEAN Socio Culture Community (ASCC). ASEAN Socio Culture Community (ASCC) atau Komunitas Sosial Budaya ASEAN fokus mewujudkan beberapa tujuan, yaitu:

  • Menjadi komunitas yang berkomitmen, partisipatif, dan bertanggung jawab secara sosial untuk kepentingan masyarakat ASEAN,
  • Menjadi komunitas inklusif yang mempromosikan kualitas hidup yang tinggi, akses yang adil ke peluang bagi semua, dan mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia,
  • Menjadi komunitas berkelanjutan yang mempromosikan pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan,
  • Menjadi komunitas tangguh dengan peningkatan kapasitas dan kemampuan untuk beradaptasi dan merespons kerentanan sosial dan ekonomi, bencana, perubahan iklim, dan tantangan baru lainnya, dan
  • Menjadi komunitas yang dinamis dan harmonis yang sadar dan bangga akan identitas, budaya, dan warisannya.

Untuk mencapai hal itu, ASCC bekerja pada berbagai bidang seperti seni dan budaya, informasi dan media, pendidikan, kepemudaan, olahraga, kesejahteraan dan pembangunan sosial, gender, hak perempuan dan anak, pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan, tenaga kerja, layanan sipil, lingkungan, kabut asap, penanggulangan bencana, serta bantuan kemanusiaan dan kesehatan.

Banyaknya program dan usaha yang dicanangkan diharapkan dapat menjadi katalis yang mampu mengembangkan dan meningkatkan kondisi negara-negara ASEAN menjadi lebih baik. Selamat hari jadi ASEAN, mari bersama menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara!

Tulisan oleh Jannatul Qolbi Ash Shiddiqi

Data oleh Kennia Aisha Ajiputri

Ilustrasi oleh Maruta Bagas Dwingga Seta

Artikel Terkait