Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada merupakan bentuk komitmen dari universitas yang memiliki perhatian tinggi terhadap masyarakat. KKN telah diselenggarakan selama 52 tahun, terhitung sejak tahun 1971 dan mengalami perubahan nama pada tahun 2006 menjadi Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Penerjunan mahasiswa pada KKN-PPM 2023 periode dua dilakukan secara seremonial pada hari Jumat, 23 Juni 2023, di halaman utara Balairung Universitas Gadjah Mada.
Pelaksanaan kegiatan seremonial dimulai dengan pembukaan oleh master of ceremony pada pukul 15.45, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, ”Himne Gadjah Mada”, serta mars KKN berjudul “Baktiku”. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pembacaan doa, sambutan, dan penerjunan secara simbolis yang dilakukan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M,Med. Ed., Sp.OG (K), Ph. D., beserta jajarannya. Seremoni ini juga dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Drs. Teten Masduki. Penerjunan mahasiswa secara simbolis ini juga dihadiri oleh 6 mahasiswa yang maju sebagai perwakilan, dosen pembimbing lapangan (DPL), dan koordinator wilayah dengan menyematkan topi dan kartu identitas kepada perwakilan mahasiswa.
KKN-PPM periode ke-2 tahun 2023 mengusung tema “Inklusi Mengabdi Bersama Masyarakat”. Tema ini dimaksudkan untuk membangun masyarakat dengan cara memberantas kemiskinan, menguatkan karakter kebangsaan, dan menciptakan kepedulian sehingga mahasiswa dapat terlibat langsung di lingkungan sosial. KKN-PPM mengacu pada Surat Keputusan Rektor Nomor 08/UM-1P/KPT/HUKOR/2023 tentang Penyelenggaraan KKN-PPM UGM 2023. Kegiatan dilakukan secara luring penuh mengingat pada tahun sebelumnya terdapat pembatasan sosial akibat adanya pandemi covid-19. KKN-PPM UGM periode ke-2 ini diikuti oleh 7.079 mahasiswa dari 19 fakultas dengan 2.199 di antaranya terbagi menjadi 19 unit yang akan melaksanakan kegiatan pengabdian di berbagai daerah dengan mengusung tema “Pemberdayaan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Selain itu, terdapat 9 mahasiswa asing yang ikut serta dalam KKN-PPM UGM 2023. Mereka berasal dari Jerman, Vietnam, Filipina, dan Myanmar. Nantinya, mahasiswa-mahasiswa asing tersebut akan terjun langsung ke seluruh penjuru Indonesia bersama dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya.
Sebelum pelaksanaan KKN-PPM UGM dimulai, dilakukan pembekalan kepada mahasiswa berupa pemaparan materi pembekalan umum, materi operasional, etika, dan tata tertib. Terdapat pula pembahasan mengenai sejarah KKN, filosofi KKN, dan isu kesehatan mental. Pembekalan materi berkolaborasi dengan beberapa mitra UGM, seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (KDPDTT), Pusat Investasi Pemerintah, Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia, Yayasan Rifka Annisa (lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan), Kompas, GNFI (Good News From Indonesia), VONTRIPO (platform yang mempertemukan pelaku kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis Perguruan Tinggi (PT), pengembangan entrepreneurship dan investasi), dan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM.
KKN-PPM UGM 2023 tidak hanya diharapkan sebagai program pengabdian, tetapi juga sebagai wadah pengembangan karakter khususnya pengembangan rasa empati dan kepedulian terhadap permasalahan riil yang dihadapi masyarakat di Indonesia. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai problem solver, motivator, fasilitator, dan dinamisator dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.
“Anda sebagai generasi pemuda Indonesia, dengan KKN anda dapat menambah ilmu pengetahuan dalam arti membantu dan berbudi luhur dengan masyarakat yang ada di desa-desa dimana pengetahuan yang didapatkan bisa diaplikasikan dengan dialog-dialog panjang dan dengan pembelajaran,” ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X. Beliau berharap dengan adanya KKN-PPM ini, mahasiswa dapat belajar berdemokrasi sehingga nantinya dapat mengayomi masyarakat yang memberikan aspirasi dan keluhan. KKN-PPM UGM diharapkan dapat menjadi wadah untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pidato Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat membantu memajukan perekonomian daerah dan menjadi wirausahawan. Hal ini selaras dengan tujuan Presiden Joko Widodo yang sedang mempersiapkan roadmap besar untuk Indonesia menuju negara maju di tahun 2045. Beliau juga menambahkan bahwa mayoritas negara maju di dunia memiliki entrepreneur aktif sebanyak 12%, dengan jumlah minimum untuk menjadi negara maju sebesar 4%. Indonesia sendiri masih berada di angka 3,47% sehingga perlu peningkatan agar dapat dikatakan sebagai negara maju sesuai dengan rencana besar presiden.
KKN-PPM UGM periode kedua tahun 2023 diharapkan mampu menjadi jembatan untuk menciptakan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan usaha kecil di daerah. Implementasinya dapat dilakukan dengan melakukan agregasi bisnis usaha kecil di masyarakat. Agregasi bisnis tersebut dilancarkan seraya membangun platform digital untuk membantu masyarakat supaya masyarakat tersebut tidak terperangkap dalam usaha skala mikro.
Clapeyron berkesempatan mewawancarai beberapa peserta KKN-PPM dengan wilayah penerjunan yang berbeda-beda. Mayoritas mahasiswa memilih lokasi yang sesuai dengan wilayah asal masing-masing. Alasannya karena kebanyakan mahasiswa sudah mengetahui kebutuhan dan permasalahan di wilayah asal masing-masing sehingga program kerja yang dibuat mampu menyesuaikan kebutuhan yang memiliki urgensi tinggi. Program kerja yang dirancang antara lain melakukan edukasi mengenai kesehatan, melakukan optimalisasi produk, mengembangkan daerah wisata, mitigasi bencana, serta program kerja pendukung lainnya.
“Kami ingin mengembangkan daerah kami sendiri, kebetulan pengusul KKN kami adalah anak yang berasal dari Sukabumi. Kami merasa Sukabumi memiliki potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Potensi ikan yang dimiliki Sukabumi belum dikelola dengan baik. Kami berharap ikan tersebut bisa menjadi produk yang bernilai jual. Kami juga memiliki fokus untuk memajukan pariwisata di Sukabumi,” jelas Rika Sartika dari Fakultas Teknologi Pertanian sebagai salah satu peserta KKN-PPM yang diselenggarakan di Sukabumi.
Terdapat beberapa kendala seperti sulitnya komunikasi antarmahasiswa saat perencanaan karena kelompok yang terdiri atas mahasiswa yang berasal dari fakultas/sekolah yang beragam, kendala sinyal di lokasi KKN-PPM, proses adaptasi dengan kebudayaan, serta tata krama di lokasi KKN. Tentu saja hal ini menjadi tantangan dan pembelajaran bagi mahasiswa selama program KKN-PPM berlangsung. Dalam KKN-PPM UGM ini, peserta diharapkan dapat mengeksplor kemampuan diri, mampu bersosialisasi dengan masyarakat, serta menghargai sesama.
Tulisan oleh Haniifah Multivana
Data oleh Ethana Nurani Aisyah
Dokumentasi oleh Moh. Syafaat Arzal
Tim Liputan (Haniifah, Ethana, Syafaat, Adi)