Merajut Solidaritas dalam Lustrum XI KMTSL

Satu bulan berlalu semenjak rampungnya Lustrum XI KMTSL, sudahkah kalian rindu? Di balik kemeriahan yang dirindukan, terdapat orang-orang hebat yang berhasil menyintas berbagai kesibukan. Tidak sedikit dari mereka yang mengambil bagian dari dua atau lebih kepanitiaan, mengurus berbagai keperluan yang merepotkan, hingga mengalami perselisihan antarteman karena beberapa alasan. Kendati demikian, rangkaian acara Lustrum pun dapat dilaksanakan dengan baik–meski mereka harus menunda makan ataupun tidur. Maka dari itu, perkenankan kami untuk sedikit menceritakan tentang apa yang telah dilakukan oleh orang-orang hebat tersebut.

Tentang Lustrum XI KMTSL

Sebelum melangkah lebih jauh, Lustrum XI KMTSL merupakan peringatan ulang tahun Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan atau KMTSL yang ke-55, menjadikannya lustrum (masa lima tahunan) yang ke-11. KMTSL sendiri adalah bagian integral dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) FT UGM yang didirikan di Yogyakarta pada 26 April 1969, kini telah memasuki usia paruh baya.

Pada tahun ini, Lustrum KMTSL mengusung tema “Solidaritas untuk Pembangunan Negeri”. Dalam memeriahkannya, adapun rangkaian acara yang dinaungi yaitu Ceremony, penerbitan buku Lustrum KMTSL oleh BPTS, Srawung Desa KMTSL, Civil In Action 12th X CRAFT, dan Claproyex 8. Rangkaian acara tersebut dilaksanakan selama lebih kurang empat bulan, mulai dari April sampai dengan Juli 2024.

Seremoni Pembukaan

Lustrum XI KMTSL dibuka dengan perayaan HUT KMTSL. Perayaan ini dilaksanakan pada 26 April di DTSL FT UGM. Dengan persiapan efektif selama satu bulan, panitia Ceremony berhasil membuat jajaran petinggi dan dosen-dosen DTSL, serta para tamu undangan dan mahasiswa turut antusias dengan perayaan yang disajikan, mulai dari pemotongan tumpeng sampai dengan penampilan The Kandang.

Euforia seremoni dilanjutkan dengan pelaksanaan NGOBRAL: Ngobrol Bareng Alumni, Your Pathway to Success. Acara yang dilaksanakan pada 11 Mei di DTSL FT UGM ini mengundang para alumni hebat dari berbagai disiplin untuk membagikan banyak pengalaman dan wejangan mahal kepada para mahasiswa secara cuma-cuma. Respons baik pun datang dari RSVP yang jumlahnya melebihi kuota peserta yang disediakan sehingga kuota pun ditambahkan.

Belum sempat mengambil napas, panitia Ceremony masih harus mempersiapkan Gathering Alumni pada malam hari di tanggal yang sama. Bertempat di Lab. Bahan Bangunan, para alumni dari berbagai angkatan diundang untuk saling bertukar rindu. Untuk menemani suasana reuni, adapun sajian panggung yang diisi oleh band alumni dan The Kandang. Pada acara ini, salah satu yang menarik perhatian adalah penerbitan buku Lustrum KMTSL.

Bersama KMTSL, Pelangi, dan Mentari

Merupakan judul buku Lustrum KMTSL XI yang diterbitkan oleh Badan Semi Otonom (BSO) Biro Penerbit KMTSL FT UGM (BPTS). Melalui buku ini, pembaca dapat melihat perkembangan luar biasa DTSL tercinta dan mengingat kembali memori-memori indah yang dikemas dalam satu rangkaian cerita.

Srawung Desa

Sebagaimana tema Lustrum XI KMTSL, panitia Srawung Desa memutuskan untuk mengabdi di Dusun Watu Kangsi, Wukirharjo, Kabupaten Sleman. Pengabdian yang bertajuk “Kolaborasi Bersama untuk Mewartakan Masa Depan Nusantara” ini pun memiliki berbagai kegiatan, yaitu Sipil Mengajar, KMTSL Berbagi, Pembangunan Balai Dusun, Festival Budaya, dan Workshop yang berjudul “Rumah Tembokan Tahan Gempa dengan Balutan Ferosmen”.

Melihat kerja keras yang telah dilakukan, warga desa pun mengapresiasi panitia Srawung Desa dengan membantu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dan turut meramaikan pembukaan Srawung Desa yang dilaksanakan pada 12 Mei di Balai Dusun yang baru dibangun.

CIA 12th X CRAFT

Tidak mau kalah dengan rangkaian acara sebelumnya, panitia CIA 12th X CRAFT pun unjuk kebolehan dengan CRAFT yang sukses diperdanakan pada 12 Mei di Ruang Sidang Biru DTSL. CRAFT atau Civil Engineering Advanced Software Training merupakan rangkaian kolaborasi antara CIA 12th dengan BSO Pelayanan Komputer Teknik Sipil dan Lingkungan (PKTSL) dalam bentuk seminar yang bertemakan “Digital Transformation in Construction: Implementation Building Information Modelling (BIM) for Sustainable Future”.

Dengan menghadirkan pakar-pakar Building Information Modeling (BIM), CRAFT atau Civil Engineering Advanced Software Training berhasil membuat para mahasiswa DTSL memenuhi Ruang Sidang Biru untuk mempelajari pemahaman dasar tentang BIM, baik secara teori maupun praktik. Saking tingginya antusias mahasiswa DTSL, kursi peserta CRAFT dapat habis dalam beberapa jam setelah pendaftarannya dibuka.

Sajian edukatif tidak hanya datang dari CRAFT karena Lustrum XI KMTSL masih memiliki CIA (Civil In Action) 12th. CIA merupakan rangkaian perlombaan ketekniksipilan tahunan yang menaungi tiga sub acara, yaitu Sustainable Bridge Competition dan Civil Innovation Challenge untuk tingkat perguruan tinggi, serta  Future Civil Engineer Challenge untuk tingkat SMA.  Melalui tiga sub acara tersebut, CIA 12th menyajikan kompetisi bergengsi dengan total hadiah puluhan juta rupiah dan pengalaman berlomba yang sangat berharga. Selain itu, para finalis CIA 12th pun dapat mencicipi kemegahan Gelanggang Inovasi dan Kreatif (GIK)—yang bahkan belum dapat dirasakan oleh khalayak umum—pada saat awarding night di tanggal 27 Juli, bersamaan dengan RenjanaFest.

CLAPROYEX 8

Rangkaian acara dilanjutkan dengan Clapeyron Proyek dan Expo (Claproyex) ke-8 yang membawakan keresahan akan permasalahan sumber daya air di Indonesia.  Dengan mengusung tema “Advancing Water Sustainability”, BSO Clapeyron melalui Claproyex ke-8 menyajikan pameran dan seminar nasional yang bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga sumber daya air di Indonesia. Hal tersebut pun selaras dengan tujuan DTSL UGM yang tahun ini menghadirkan program studi baru, yaitu Teknik Sumber Daya Air.

Claproyex ke-8 dibuka dengan pameran Asha Varsha pada 3–5 Juni di Selasar SGLC FT UGM. Pameran ini berhasil mengajak ribuan pengunjung untuk melihat berbagai ancaman krisis ketersediaan air yang semakin nyata. Keberhasilan pameran Asha Varsha disusul oleh seminar nasional pada 8 Juni. Dengan membahas konsep Sponge City dan Smart Water Management di IKN, Seminar Nasional ini berhasil mengisi penuh Auditorium SGLC FT UGM.

RenjanaFest

Renjana Pentas Aksi Sipil merupakan pertunjukan musik. Melihat kemeriahan rangkaian acara yang telah terselenggara, RenjanaFest pun menanggung ekspektasi yang besar sebagai puncak acara Lustrum XI KMTSL. Namun, berkat persiapan panjang yang telah dilakukan, tawa lebar dan wajah bahagia para penonton seakan mengisyaratkan bahwa panitia Ceremony telah berhasil menyukseskan RenjanaFest.

Melalui RenjanaFest, panitia Ceremony menghadirkan Bandtul yang berhasil membuat para penonton mendekat ke panggung dan bernyanyi bersama, Jono Terbakar yang mengajak bertualang, Bearing yang membuat para penonton tidak dapat menahan diri untuk berjoget ria, The Kandang (bukan Pentas Aksi Sipil tanpa mereka), Olski dengan perhatiannya, dan Adikara yang menceritakan tentang Primadona-nya. Untuk melihat sajian visual yang menampilkan keseruannya, Sobat Ero dapat menyaksikan After Movie RenjanaFest di akun Instagram @renjanafest.

Berlangsungnya Lustrum XI KMTSL tidak terlepas dari para pengurus harian yang hari-harinya didedikasikan untuk memastikan keberhasilan Lustrum ini, mulai dari mencari sponsor, menyediakan akomodasi, menghubungi pihak internal ataupun eksternal, mengemas seluruh rangkaian acara dengan desain dan dokumentasi yang keren, serta masih banyak lagi.

Dengan berakhirnya RenjanaFest, berakhir pula Lustrum XI KMTSL. Tulisan ini tidak dapat mencakup semua hal yang telah orang-orang hebat tersebut lakukan dan semua yang mereka lakukan adalah buah tangan terbaik untuk lustrum KMTSL. Terima kasih semuanya dan selamat rehat.

Tulisan oleh Raihan Putra Aditya 

Data oleh Dimas Apta Adiyatma

Ilustrasi oleh Ridwan Firmansyah Choirul Ramadhan