Suara Markas
Masih terekam jelas di ingatan saat kasus Covid-19 pertama kali didapati di Indonesia. Di tengah kepanikan yang menyala, pemerintah memutuskan untuk membatasi sementara sektor-sektor vital, termasuk sekolah dan universitas. Praktis roda dinamika kemahasiswaan turut melambat, tak terkecuali bagi Clapeyron.
Setahun sudah pandemi membayangi bumi pertiwi. Namun, kenormalan rasanya masih jauh dari harapan. Hingar-bingar markas berganti menjadi bilik kamar nan dingin lagi sepi. Namun kabar baiknya, pandemi dengan segala keunikan ritmenya memberi kami jeda yang cukup untuk berbenah diri.
Pandemi memberi kami jeda, dan jeda bukan berarti stagnasi. Jeda adalah saat bagi kami untuk mempersiapkan pergerakan yang lebih baik. Lima puluh dua tahun Clapeyron menorehkan pena, adanya pandemi jelas bukan pantangan bagi kami untuk berhenti menggariskan makna.
Tidak mudah untuk mengemban tugas sebagai awak Clapeyron saat dinamika dunia sedang berubah pesat. Namun, para awak Clapeyron selalu berkenan untuk berjuang. Kiranya hal tersebut yang menjadikan kami dapat menyapa para pembaca sekalian melalui majalah ini.
Sidang pembaca nan terhormat, pada edisi kali ini, Clapeyron menghadirkan topik mengenai infrastruktur sebagai penunjang energi terbarukan. Hal ini kami pandang penting, mengingat pengembangan energi terbarukan memerlukan infrastruktur yang mumpuni. Namun, diskursus mengenai keterkaitan antara sektor infrastruktur dan energi masih jarang ditemui. Kami harap Clapeyron dapat menjalin kelindan tersebut dan turut memperkaya khazanah keilmuan dan pers Indonesia.
Sebagai isu utama, arah pengembangan energi terbarukan nasional akan menjadi topik pembuka edisi ini. Selanjutnya, kami juga menyisipkan bagaimana infrastruktur, sinergi pemangku kepentingan, dan kebijakan negara amat berpengaruh dalam menunjang tiga potensi energi unggulan Indonesia, yakni air, biodiesel, dan geotermal.
Adanya pandemi dan kenormalan baru juga menjadi inspirasi bagi kami untuk kembali memaknainya lewat karya. Melalui rubrik Telisik Pandemi, kami mengulas dampak pandemi di sektor konstruksi serta proses distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia.
Makna infrastruktur tidak terbatas pada “bangunan pembangkit”. Pertalian antara infrastruktur dan energi juga termaktub pada prasarana di sektor transportasi, kelautan, lingkungan, hingga sektor sosial seperti pendidikan dan kemasyarakatan. Pembahasan multisektoral ini kami hadirkan lewat rubrik Wawasan, Teknologi, serta Sudut Pandang.
Sebagai salah satu tokoh inspiratif, Clapeyron turut menghadirkan Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia Kabinet Indonesia Maju pada rubrik Profil.
Bumi Yogyakarta tidak lepas dari sorotan kami. Selayang Pandang mengenai manajemen sampah Yogyakarta turut kami hadirkan, semakna dengan falsafah khasnya: hamemayu hayuning bawana. Terakhir, kami hadirkan cerita pendek sarat makna, sebagai penutup perjumpaan pembaca sekalian bersama kami.
Dengan terbitnya majalah ini, tunai pula salah satu tanggung jawab kami pada kepengurusan ini. Awak Clapeyron mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu kami untuk melangkah maju. Kritik dan saran senantiasa kami terima agar Clapeyron selalu berproses menuju ke arah yang lebih baik.
Akhir tinta, meski terpisah oleh jarak, bersama kami belajar untuk kembali tegak
PENJAGA MARKAS