Pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini selaras dengan terus meningkatnya angka penggunaan transportasi pribadi. Produktifitas yang tinggi menuntut seseorang untuk melakukan mobilitas yang tinggi pula. Namun, bagaimana apabila kapasitas lalu lintas tidak cukup untuk mengimbangi angka penggunaan kendaraan pribadi di Indonesia? Kemacetan akan timbul sebagai jawabannya.
Berbagai upaya pengurai kemacetan telah direncanakan dan berhasil dieksekusi oleh pemerintah. Salah satu solusi dari masalah kemacetan yang ada di Indonesia adalah penggunaan transportasi massal, seperti kereta.
Berbagai jenis kereta antarkota maupun perkotaan telah diterapkan di negeri ini. Beberapa contoh kereta perkotaan tersebut adalah Light Rapid Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan Commuter Line.
Ketiga macam ular besi tersebut sama-sama hadir untuk mengatasi peliknya kemacetan di Indonesia, khususnya di ibu kota. Namun, apakah masyarakat telah mengenal dan memahami maksud dan tujuan dari penggunaan masing-masing ular besi tersebut? Simak infografis berikut untuk memenuhi rasa penasaran anda mengenai perbedaan dari tiga kereta perkotaan tersebut.