Beranda Artikel Takdir, Bukan? Kami Akan Bangkit

Takdir, Bukan? Kami Akan Bangkit

oleh Redaksi

Oh Tuhan, kukira sudah selesai.

Kemudian ku temukan berita tempo hari itu,

Engkau menakdirkannya kembali.

Terkoyak hati ini seketika.

 

Engkau telah menghendaki, luluh lantah segalanya.

Saudara sebangsaku terluka, bangsa ini kembali berduka.

 

Pecah, tangis menggema bukan berarti mereka lemah, tak pula karena marah, apalagi tangis bahagia, mereka kehilangan harta berharga; keluarga serta canda tawanya.

 

Apa yang Engkau rencanakan? Takdir terbaik bukan? Lalu kami akan percaya. Apakah ini teguran? Apakah Engkau merindukan kami, Tuhan? Maka ampunilah kami yang lalai ini.

 

Hanya tangan menengadah dan air mata tanpa sepatah kata, Engkau akan mengerti apa yang meresahkan hati. Terima kasih.

 

Kini saatnya kami bangkit, berdiri untuk memperbaiki, melawan rasa sakit yang membuncah memenuhi jiwa ini. Tak ragu berdiri tanpa rasa takut, karena Engkau bersama kami.

 

Jiwa raga memang terluka. Namun, goncangan bumi ini tak akan membuat kami goyah. Persatuan ini adalah ikatan kami. Kami adalah saudara.

 

Keresahan ini adalah tanggungan bersama. Tak kan biarkan susah terlalu lama. Meski kami berbeda, tapi sekali lagi kami adalah saudara.

 

Kami akan bangkit seirama denyut jantung yang berdetak, selagi matahari masih terbit semestinya. Selama semesta belum runtuh karena kehendak-Nya.

 

Doakan saja kami mampu melakukannya.

 

Ditulis oleh Witri Indi.

Artikel Terkait