Beranda Artikel Tatanan Kawasan FT UGM sebagai Techno Park

Tatanan Kawasan FT UGM sebagai Techno Park

oleh Redaksi

Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) saat ini terlihat marak dengan pembangunan di berbagai penjuru. Pemandangan alat-alat berat dan pagar seng pengaman proyek terlihat menghiasi komplek FT UGM, mulai dari saat memasuki gerbang pintu masuk hingga ke ujung FT UGM.

Clapeyron berkesempatan mewawancarai Nizam, Dekan FT UGM, mengenai proyek-proyek yang sedang berjalan di FT UGM. UGM berencana menjadikan FT UGM sebagai taman teknologi (Techno Park), yaitu konsep bahwa di setiap sudut lingkungan fakultas adalah ruang untuk belajar teknologi secara luas dan sebagai ruang untuk mahasiswa berinteraksi dengan mahasiswa dan dosen lintas departemen guna mengembangkan potensi dirinya. Beberapa gugus taman sudah dirancang dan sebagian sudah mulai dikerjakan tahun ini.

Proyek terbagi menjadi empat zona. Zona 1 terletak di sebelah timur Departemen Teknik Geologi (DTGL) yang terdiri dari embung konservasi air, serta infrastruktur keairan dan pertambangan. Zona 2 terletak di lembah industri, terdapat proyek konservasi air dan teknologi elektronika, mekatronika, robotika, serta Pusat Riset dan Pengembangan Artificial Inteliligence (AI). Zona 3 terletak di sebelah barat laut Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT), berupa kawasan konservasi dan desain ramah lingkungan. Zona 4 terletak di kawasan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL), Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP), dan Departemen Teknik Geodesi (DTGD), yang terdapat proyek bertema infrastruktur dan transportasi.

Saat ini yang sedang berjalan adalah penyempurnaan Taman AGS, terletak di tengah DTSL, DTAP, dan DTGD. Di taman AGS direncanakan akan dibangun kanopi agar taman bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk beraktivitas secara nyaman dan terhindar dari terik matahari maupun hujan. Di sisi timur laut juga sedang dibangun Laboratorium Bahan Bangunan dan Lingkungan DTSL untuk menggantikan laboratorium lama yang sudah tidak layak.

Di zona 1 akan dibangun taman dan embung sebagai bagian dari konservasi air serta untuk meningkatkan kualitas micro climate di lingkungan FT UGM. Pembangunan embung ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai bagian upaya pemerintah meningkatkan konservasi air. Di zona 1 ini pun akan diletakkan berbagai bentuk teknologi, seperti pompa angguk, aerator, air mancur, bendung, pintu air, dan sebagainya.

Pembangunan proyek-proyek ini banyak menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) sedang dibangun beberapa laboratorium yang bekerja sama dengan Honeywell, Rolls Royce, Tokopedia, dan PT XL Axiata Tbk. Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) juga dalam proses persiapan membangun laboratorium kerja sama dengan Toyota. Laboratorium Get-In CICERO (German Indonesian Geo-Campus in Indonesia for Competence in Education and Research for Organizations) yang telah dibangun di DTGL juga merupakan bentuk dari kerja sama antara FT UGM dengan Faculty of Geo-Resources and Materials Engineering, RWTH Aachen, Jerman.

Karena akan diruntuhkannnya KPFT untuk membangun Smart and Green Learn Center, maka FT UGM berencana menyiapkan ruang kerja bagi mahasiswa yang selama ini berkegiatan di plaza KPFT dengan dibangunnya Porta Cabin di bekas Tower Telkom. Porta Cabin ini akan terletak di dekat pintu masuk komplek FT UGM dan ditargetkan mulai setelah embung dan taman zona 1 selesai dibangun.

 

Ketika ditanya soal anggaran dana, Nizam menjelaskan bahwa setiap proyek yang bekerja sama dengan perusahaan maupun bank mendapatkan dana sepenuhnya dari hasil kerja sama tersebut, sehingga FT UGM hampir tidak mengeluarkan biaya untuk pembangunan melainkan hanya untuk perencanaan.

 

“Doakan semua berjalan lancar dan kerja sama dengan industri bisa terjalin lebih erat lagi untuk meningkatkan mutu dan layanan Pendidikan, ” tutup Nizam.

 

Tulisan oleh Michael Akas W.

Data oleh Hanan Zharifah W.

Gambar oleh Raden Aufa

Artikel Terkait