Beranda Artikel Insiden Penembakan di Papua Tewaskan 31 Pekerja

Insiden Penembakan di Papua Tewaskan 31 Pekerja

oleh Redaksi

Peristiwa berdarah kembali terjadi di Tanah Air. Minggu (2/12), berlokasi di Kabupaten Nduga, Papua, telah terjadi penembakan terhadap puluhan pekerja pembangunan jembatan PT Istaka Karya.

Insiden terjadi ketika pekerja tengah membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak yang merupakan bagian dari proyek Trans-Papua segmen V. Segmen ini meliputi Wamena-Habema-Mugi-Kenyam-Batas Batu-Mumugu dengan panjang 278,6 km. Titik proyek yang menjadi lokasi penembakan tepatnya berada di Kali Aurak Km 102+525 dan Kali Yigi Km 103+975.

Berdasarkan laporan dari Kepolisian Daerah Papua, korban penembakan berjumlah 31 orang. 24 pekerja ditembak pada Minggu, sedangkan 8 lainnya berhasil melarikan diri ke rumah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 7 dari 8 orang yang melarikan diri berujung tewas setelah dijemput oleh kelompok bersenjata, sementara 1 orang tersisa masih tidak diketahui keberadaanya. Namun, pihak PT Istaka Karya maupun Kadiv Humas Mabes Polri menyatakan jumlah korban belum dapat dipastikan. Pasukan TNI dan Polri pun segera diterjunkan untuk mendekat ke lokasi guna melakukan penyelamatan ataupun evakuasi korban.

Sejauh ini, dalang dari penembakan diduga merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dikepalai oleh Egianus Kogoya. Sosoknya sudah menoreh rapor merah dalam catatan Tentara Negara Indonesia (TNI) sebagai teroris yang meresahkan tanah Papua. Sebelum tragedi ini, kelompoknya juga telah berulang kali membuat ulah dengan aksi-aksi penyanderaan maupun penembakan secara brutal.

Motif di balik terjadinya penembakan hingga saat ini masih belum dapat dipastikan. Sebagian besar masyarakat berasumsi bahwa terdapat alasan politis yang melatarbelakangi aksi tersebut. Namun, sejumlah ahli berpendapat bahwa alasan yang mendorong penembakan bisa jadi apa saja (belum tentu politis), mengingat peliknya permasalahan yang ada di Papua.

Menanggapi situasi siaga ini, proyek pembangunan akan diberhentikan sementara sampai waktu yang belum ditentukan, khususnya di ruas Amugu sampai Wamena. Proyek akan kembali dilaksanakan jika situasi telah dinilai kondusif oleh aparat keamanan (panglima kodam dan kepala polisi daerah).

Perlu diketahui, hingga kini, terdapat 35 proyek jembatan yang tengah berlangsung di Papua dengan rincian PT Istaka Karya ditugaskan untuk membangun 14 jembatan dan PT Brantas Abipraya ditugaskan untuk membangun 21 jembatan. Hingga saat ini, 16 jembatan di antaranya sedang berada dalam masa pengerjaan.

 

Tulisan oleh Sekar Ayu dan Heningtyas Putri
Data oleh Alfa Syifa
Gambar oleh Rizki Ramadhan Prayitno

Artikel Terkait