Yang banyak kesulitan itu gak hanya kamu. Setiap orang kini menjadikan pikirannya bagai raja di kepala masing-masing. Kemelut dalam cerita sulitnya, hidup seolah-olah semakin buntu.
Serba sulit karena pandemi bukan perkara mudah. Jika kesusahan di waktu sebelumnya mereka masih punya opsi menuju alternatif lain, mungkin sekarang beda ceritanya. Tidak sedikit mereka yang termasuk dalam pengecualian untuk tidak ikut anjuran #dirumahaja. Membekap takutnya sendiri, tidak tahu apakah orang di kiri kanan yang ditemuinya di jalan sehat tanpa virus bawaan. Demi hidup yang harus terus berlanjut, kematian mungkin tidak lebih menyeramkan dibanding anak istrinya tidak makan.
Belum lagi dengan mereka yang termasuk pekerja dalam kategori usaha tetap wajib beroperasi. Kepentingan negara mau tidak mau harus berada dalam prioritasnya. Pekerja di bidang pangan, misalnya. Mereka berjuang agar kita yang #dirumahaja tetap terjaga asupannya. Termasuk juga pekerja di bidang logistik dan pengangkutan. Mereka berjuang agar stok makanan dan bantuan dapat terdistribusikan cepat dan tepat sasaran.
Muaranya adalah setiap dari kita punya cara. Waktu #dirumahaja perlu menjadi waktu terbaik untuk kita lebih peka memperhatikan sekitar. Semakin mudahnya mengakses informasi harus mendorong kita tumbuh menjadi pribadi cerdas bukan ganas. Kenali siapa-siapa mereka yang tetap harus bekerja di luaran karena keadaan.
Sekalipun mereka bukan tim kesehatan sebagai garda terdepan penanganan, setiap dari mereka punya peran.
Setiap dari kita punya cara. Jangan juga hakimi pihak-pihak yang menurutmu lamban mengambil keputusan. Sekalipun kita tengah berhadapan dengan kondisi kritis, tidak berarti semua harus grasah-grusuh hingga lewati batas garis. Beri waktu pada mereka – pemerintah sebagai policy maker untuk memikirkan segala pertimbangan sekalipun semua pilihan tidak ada yang tidak menimbulkan kerugian.
Setiap dari kita punya cara. Pun, kita yang saat ini bisa mengikuti anjuran #dirumahaja. Lakukan hal sederhana yang bisa berdampak besar untuk sesama setidaknya keluarga. Jaga kesehatan. Tingkatkan produktivitas. Sebarkan informasi dan wawasan yang mampu membawa energi positif. Jalin komunikasi secara daring yang bijak dengan banyak pihak. Percayalah, sekecil apapun tindakan, akan selalu ada nilai kebaikan.
Inilah kontemplasi di tengah pandemi. Berbagi peran, sebarkan kebaikan.
Ringan syukur kita, cepat pulih Indonesia.
Ditulis dengan cepat untuk kita yang sedang rehat,
Bekasi, 10 Mei 2020
Ditulis oleh Novirene Tania