Satu Muharram Hijriah merupakan awal tahun baru Islam yang menjadi hari penting dalam sejarah umat Islam. Tahun Baru Islam ini mengenang suatu peristiwa penting yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Pada tahun ini, 1 Muharram Hijriah bertepatan dengan tanggal 20 Agustus 2020.
Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam ini sangat dinanti-nantikan oleh umat Muslim dari berbagai penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Tahun Baru Islam biasanya diperingati dengan acara berkumpul bersama keluarga dan pengajian. Di Indonesia, Tahun Baru Islam diperingati secara meriah dengan adanya tradisi-tradisi yang dilakukan di berbagai daerah.
Salah satu perayaan Tahun Baru Hijriah yang unik ialah Kirab Kebo Bule yang dilakukan oleh masyarakat Surakarta. Kirab Kebo Bule merupakan tradisi mengelilingi kota dengan membawa beberapa ekor kerbau albino atau bule sebagai pemandu. Masyarakat setempat percaya bahwa kerbau bule tersebut merupakan turunan kebo bule Kyai Slamet yang dianggap keramat, sehingga banyak warga yang saling berebutan untuk menyentuh kerbau hingga mendapatkan kotorannya.
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki tradisi Mubeng Beteng atau Satu Suro. Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dan masyarakat Yogyakarta melakukan ritual yang berbeda dari tempat lain di Indonesia yaitu dengan mengelilingi Keraton Yogyakarta. Ritual ini dilakukan tanpa mengeluarkan suara. Makan dan minum pun dilarang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk introspeksi diri kepada Sang Ilahi.
Di lain tempat ada tradisi Ledug Suro, tradisi mengelilingi kota oleh para pemimpin Magetan untuk bertatap muka dengan para warganya atau biasa disebut kirab Nayoko Projo. Para pemimpin membawa bolu rahayu yang nantinya akan diperebutkan oleh warga setempat. Makna rebutan bolu rahayu adalah agar pada tahun mendatang kehidupan warga Magetan dan bangsa Indonesia akan menjadi lebih baik.
Tradisi unik lainnya yaitu Upacara Tabot di Bengkulu. Tradisi mengarak benda raksasa bernama tabot dilakukan sebagai wujud untuk mengenang jasa kepahlawanan dan cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Abu Thalib. Tabot yang digunakan berupa suatu bangunan bertingkat seperti menara masjid dengan ukuran yang beragam dan berhiaskan lapisan kertas warna-warni. Perayaan Tahun Baru Islam ini telah dilakukan sejak tahun 1685 oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo.
Tidak hanya Indonesia yang memiliki tradisi unik menyambut Tahun Baru Islam. Berbagai negara lain juga memiliki tradisi uniknya masing-masing. Di Malaysia, Tahun Baru Islam dirayakan dengan berdoa serta mengaji Surat Yasin yang dilakukan di masjid-masjid. Maroko memiliki tradisi membuat dan saling bertukar roti antarwarga. Di Brunei Darussalam, dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, para warganya bergotong royong untuk membersihkan masjid, kemudian melakukan pengajian dan makan bersama.
Terlepas dari semua tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah, Tahun Baru Islam memiliki makna yang mendalam bagi seluruh umat Muslim. Pemaknaan Tahun Baru Islam awalnya diambil dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah yang menjadi sejarah penting bagi umat Muslim. Peristiwa hijrah tersebut dapat dimaknai agar kita selalu semangat untuk berhijrah dari hal-hal buruk ke hal-hal yang baik serta berbenah diri agar menjadi manusia yang berakhlak mulia.
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. Semoga di Tahun Baru Islam ini kita senantiasa mendapat berkah dan dapat berhijrah menuju kehidupan yang lebih baik.
Tulisan oleh Alkansa Jesiro Syam
Data oleh Sultan Ibrahim Salam
Gambar oleh Setiawan Nugroho