Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diperingati setiap 24 Oktober. Hari PBB dideklarasikan pada tahun 1947, yaitu dua tahun setelah PBB terbentuk. Sebelum berdirinya PBB, terdapat organisasi serupa yang dibentuk setelah Perang Dunia I, yaitu Liga Bangsa-Bangsa (LBB). LBB tidak ingin perang besar seperti Perang Dunia I terulang lagi, sehingga tujuan utama organisasi ini adalah perlucutan senjata, pencegahan perang melalui keamanan kolektif, penyelesaian perselisihan antar negara melalui negosiasi dan diplomasi, serta peningkatan kesejahteraan global.
Namun, kurangnya dukungan dari negara-negara pemegang kekuatan saat itu, seperti Amerika Serikat dan Rusia, menyebabkan LBB sulit melakukan penegakan keputusan. Hal tersebut mengakibatkan pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1945. Setelah Perang Dunia II berakhir, perwakilan 50 negara di dunia bertemu dalam Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di San Fransisco, Amerika Serikat. Konferensi tersebut menghasilkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditandatangani oleh perwakilan 50 negara, kemudian disusul oleh Polandia yang tidak diwakilkan dalam konferensi tersebut.
Peringatan Hari PBB pada tahun ini mengusung tema “The future we want, the United Nations we need: reaffirming our collective commitment to multilateralism.” Tema ini diangkat berdasarkan hasil dari dialog global yang dilakukan oleh sekretaris jenderal PBB melalui survei dan dialog daring. Dialog daring tersebut membahas tentang harapan dan ketakutan akan masa depan, serta prioritas kerja sama internasional. Dialog global ini menghasilkan penerapan deklarasi politik berwawasan ke depan untuk perayaan ulang tahun ke-75 PBB.
Tulisan oleh Dwitha N
Data oleh Jennifer Dharmawangsa
Gambar oleh Ammar Fadhil Adfa