Di antara pencakar langit metropolitan atau di atas hutan-hutan rimba, teknologi drone memudahkan kita untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Walaupun pada awalnya dikembangkan untuk kebutuhan militer, dengan bertumbuhnya industri drone komersial, sekarang kita dapat menjumpai drone dalam basis keseharian.
Drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) merupakan pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh menggunakan sebuah sistem kontrol. Drone juga dapat bergerak secara otomatis menggunakan program yang mengolah berbagai macam masukan dari sensor-sensor yang telah dipasang. Selain itu, drone juga dapat dilengkapi dengan berbagai macam peralatan seperti kamera dan pelacak GPS untuk membantu mengerjakan tugas-tugas yang terkait.
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan drone telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Menurut Drone Market Report 2020, industri drone memiliki nilai sebesar 22,5 miliar USD dan nilai tersebut diproyeksikan untuk terus bertumbuh sampai melebihi batas 42,8 miliar USD pada tahun 2025 mendatang. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut adalah keterjangkauannya, baik dari segi harga maupun aksesibilitas, serta kegunaannya yang sangat beragam.
Kita dapat mengambil foto atau video menggunakan drone untuk berbagai macam kebutuhan, seperti dokumentasi, jurnalisme, content creation, periklanan, atau mungkin hanya sebagai hobi. Seiring berjalannya waktu, teknologi drone berhasil diimplementasikan pada bidang-bidang keahlian lainnya, seperti agrikultur, logistik, keamanan, dan tentunya bidang konstruksi.
Peran Drone dalam Dunia Konstruksi
Beberapa tahun belakangan ini, teknologi drone sudah mulai digunakan dalam situs-situs konstruksi di seluruh Indonesia. Pada umumnya, drone digunakan dalam kegiatan survei dan monitoring dalam situs konstruksi.
Drone yang dilengkapi pelacak GPS dan sensor LiDAR (light detection and ranging) dapat membantu melakukan kegiatan survei dan pemetaan. Data dan gambaran visual suatu wilayah yang luas bisa kita dapatkan dengan cepat dalam resolusi tinggi. Pengolahan dan penampilan data juga sangat terbantu dengan berbagai macam software yang sudah kompatibel dengan teknologi drone.
Di Indonesia, teknologi drone untuk kegiatan survei serta pemetaan sudah digunakan oleh PT Wijaya Karya dalam proyek pembangunan bendungan di kawasan Megamendung dan PT Waskita Karya dalam proyek pembangunan koridor jalan tol Jakarta-Cikampek.
Penerapan drone dalam situs konstruksi memungkinkan pengawasan proyek secara real-time. Progres pembangunan dapat dipantau dengan lebih mudah dan kita dapat memastikan bahwa kegiatan-kegiatan pembangunan telah berjalan dengan semestinya sehingga didapatkan visibilitas penuh. Dengan adanya visibilitas penuh, produktivitas serta akuntabilitas para pekerja di lapangan dapat ditingkatkan dan tindakan bisa dilakukan dengan cepat saat terjadi kecelakaan atau aksi kejahatan.
Dengan bantuan drone, saluran komunikasi dapat berjalan lebih lancar berkat perolehan data serta informasi yang lebih akurat dan transparan. Di dalam situs konstruksi, kegiatan dapat dilakukan dengan lebih harmonis, mengurangi kesalahpahaman, dan misinformasi antarpekerja. Di luar situs konstruksi, pertukaran informasi antara klien, situs, dan perusahaan menjadi lebih mudah. Sebagai contoh, sebuah laporan visual pembangunan proyek dapat dengan mudahnya diperoleh dalam basis harian untuk kemudian diperlihatkan kepada para stakeholder.
Berbagai macam penggunaan drone tersebut dapat membantu mengurangi kebutuhan SDM, meningkatkan efisiensi pekerjaan, mengurangi human error, dan mencegah terjadinya kecelakaan di situs konstruksi.
Risiko dan Limitasi Penggunaan Drone dalam Bidang Konstruksi
Walaupun teknologi drone memiliki banyak kegunaan dalam dunia konstruksi, masih terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Karena drone dapat diterbangkan ke mana pun, oleh siapa pun, dan kapan pun, maka privasi tidak dapat terjamin. Ancaman seperti hacking, pelanggaran privasi, serta bocornya informasi merupakan isu yang sangat membahayakan dan perlu diperhatikan.
Selain untuk kegunaan rekreasi, penerbangan drone harus dilakukan oleh seseorang yang berlisensi dengan mengikuti protokol dan peraturan yang berlaku. Di Indonesia, drone tidak dapat diterbangkan di daerah kerumunan, wilayah-wilayah terbatas, atau daerah yang memiliki air traffic tinggi seperti bandar udara. Persyaratan tersebut dinyatakan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 47 Tahun 2016 dan bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menjaga keamanan serta kenyamanan semua pihak.
Masa Depan Drone dalam Upaya Pembangunan Indonesia
Seiring berjalannya waktu, tidak menutup kemungkinan bahwa drone dalam bidang konstruksi dapat digunakan untuk kebutuhan selain bidang monitoring. Saat ini, perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing sedang mengembangkan teknologi drone untuk digunakan dalam kegiatan logistik dan heavy lifting. Komatsu, sebuah perusahaan manufaktur peralatan konstruksi, juga mengembangkan alat-alat berat otomatis yang dapat bergerak menggunakan data real-time yang diperoleh dari penerbangan drone.
Dengan berkembangnya teknologi seperti AI (artificial intelligence), drone dapat digunakan untuk kebutuhan perawatan atau pembangunan langsung di masa depan. Teknologi drone dapat membantu atau bahkan menggantikan peran alat-alat berat sepenuhnya dengan tingkat otonomi yang tinggi.
Walaupun hal tersebut belum pasti terjadi, potensi teknologi drone merupakan sumber daya yang selalu dapat dikembangkan untuk membantu upaya pembangunan pascapandemi Indonesia.
Tulisan oleh Muhammad Haekal
Data oleh Benedictus Valerian
Ilustrasi oleh Arieq Zulian