di tenda pengungsian yang sesak
kami berlindung dari bengisnya kegelapan malam
kegelapan
yang dua hari lalu
mengguncang kami dari kelana mimpi
merobohkan rumah-rumah kami
dan merenggut nyawa saudara-saudara kami
di tenda pengungsian yang sesak
kami diterkam sepi
anak-anak tidak lagi berlarian
mengejar layang-layang di siang hari
ayam jantan berhenti berkokok
menjelang pagi
sunyi
nasib menerpa kami
sekali
dua kali
tiga kali
bertubi-tubi
di tengah pandemi
tidak cukup
masalah ekonomi
nasib menguji kami
bertubi-tubi
dan hanya
rapalan harap
yang mampu kami lantunkan
di tenda pengungsian yang sesak ini:
datanglah bantuan
usailah cobaan!
Ditulis oleh Aldi Haydar Mulia