Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) merupakan suatu kompetisi yang dilaksanakan secara paralel dengan melombakan desain rancangan jembatan dan bangunan gedung. Untuk pertama kalinya, kompetisi ini dilaksanakan di Pulau Kalimantan, tepatnya di Ibu Kota Kalimantan Barat, Pontianak. Kembalinya KJI-KBGI pascapandemi juga ditunggu-tunggu oleh banyak peserta. Keseruan apa saja yang terjadi pada KJI-KBGI tahun ini?
Final KJI-KBGI resmi dibuka pada (4/11). Tiga hari kedepannya, acara diisi dengan sesi pengukuran, penimbangan, perakitan, dan pengujian.
Pada hari kedua (5/11), kompetisi diawali dengan presentasi proposal yang sudah diseleksi oleh para juri. Presentasi tersebut dilaksanakan di Hotel Mercure Pontianak. Usai melakukan presentasi, para finalis kembali ke arena kompetisi yang berada di Politeknik Negeri Pontianak.
Selanjutnya, para finalis mempersiapkan material untuk tahap pengukuran dan penimbangan. Tahap ini dilakukan untuk memeriksa kesesuaian material yang dibawa para finalis dengan ketentuan lomba. Jika sudah, material akan disimpan di arena pitstop dan para finalis tidak diperkenankan membuka box material kembali.
Perakitan jembatan serta gedung dilaksanakan pada hari ketiga (6/11). Perakitan bangunan gedung, baik jenis baja canai dingin maupun kayu, dilaksanakan secara bersamaan. Hal ini berbeda dengan perakitan jembatan yang hanya melaksanakan perakitan jembatan pelengkung saja. Selain perakitan, pengujian pada jembatan pelengkung dan bangunan gedung baja canai dingin juga dilakukan.
Tahap setelah perakitan adalah pengujian. Pengujian jembatan dilakukan dengan menambahkan beban pada as atau titik tengah bentang jembatan. Penambahan beban dilakukan sebanyak dua belas kali, dimulai dengan beban 5 kilogram sampai dengan 60 kilogram. Lendutan yang terjadi akibat penambahan beban kemudian diukur secara bertahap.
Pengujian bangunan dilakukan dengan menggunakan meja getar. Bangunan-bangunan yang telah dirakit diletakkan di atas meja getar. Model bangunan gedung delapan lantai ini akan dikenai percepatan gempa melalui fase frekuensi yang meningkat secara bertahap mulai dari 1,5 Hz, 2,5 Hz, 3,5 Hz, 4,5 Hz dan 5,5 Hz selama 60 detik dengan arah horizontal.
Perakitan jembatan rangka baja sekaligus pengujian dilakukan pada hari terakhir kompetisi. Bangunan gedung kayu juga diuji pada hari yang sama. Perakitan jembatan maupun bangunan gedung dilakukan dengan batas waktu tiga jam. Selesainya perakitan dan pengujian menandakan bahwa dewan juri akan segera mengadakan rapat penentuan pemenang.
Rangkaian acara Kompetisi Jembatan Indonesia XVI dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia XII resmi ditutup pada Minggu (7/11). Upacara penutupan berlangsung di lokasi yang sama dengan upacara pembukaan, yaitu Hotel Mercure Pontianak. Puncak dari acara penutupan ialah pengumuman juara. Juara umum KBGI adalah Politeknik Negeri Jakarta, sedangkan juara umum KJI kembali dimenangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang tiga kali berturut-turut memenangkan kompetisi ini
Walau kompetisi dan acara berlangsung sangat meriah, penyelenggaraan acara tidak luput dari kekurangan yang cukup membuat ketidaknyamanan. Beberapa kali panitia acara terlihat tidak menggunakan masker. Selain itu, seringkali terdapat banyak kerumunan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan.
KJI-KBGI merupakan kompetisi yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya dengan tujuan agar mahasiswa dapat memberikan kontribusi terhadap infrastruktur nasional kedepannya. Harapannya hasil karya dalam KJI-KBGI dapat diimplementasikan serta menjadi pemantik inovasi nasional, baik jembatan maupun gedung yang pragmatis dan realistis.
Data dan tulisan oleh Liveta Nissi Ramadhanti
Gambar oleh Davina Fairuz Zain