Pekan Konstruksi Digital CREATION 5th 2021 bersama Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dan Archilantis di bawah bimbingan CoE Smart and Green Building Information Modelling, TILC SV UGM, sukses menyelenggarakan webinar berskala Internasional pada Sabtu (6/11). Acara webinar diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom dan dimulai pukul 09:00 WIB. Tema yang diangkat pada seminar internasional ini adalah “BIM as Sustainable Digital Construction in New Era”.
Beberapa narasumber baik dari dalam maupun luar negeri dihadirkan untuk menjadi pemateri pada webinar kali ini. Narasumber yang hadir antara lain adalah:
– Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg. selaku Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakilkan oleh Dr. Ir. Putut Marhayudi, M.M., M.B.A., IPU. selaku Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi,
– Luki Danardi, S.T., M. Eng., IPM. selaku Senior Vice President Engineering Division dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk,
– Assoc. Prof. Dr. Ahmad Tarmizi Haron selaku Dean of Commercialisation serta Associate Professor dari Universiti Malaysia Pahang, dan
– Philippe Acas selaku Chief Business Officer dari VREX, Norwegia.
Sebelum pemaparan materi, webinar dibuka oleh MC Timotius Eka Paksi dan Roihatul Jannah, dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Dr. Ir. Agus Maryono. Beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara webinar ini. Beliau berharap seminar ini dapat bermanfaat untuk bisa membuka pikiran peserta tentang pentingnya BIM.
Acara webinar dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan materi yang diberikan oleh Assoc. Prof. Dr. Ahmad Tarmizi Haron dan Dr. Ir. Putut Marhayudi, M.M., M.B.A., IPU. Kemudian, sesi kedua diisi oleh Luki Danardi, S.T., M. Eng., IPM. dan Philippe Acas. Sesi pemaparan materi ini dipandu oleh dua moderator sekaligus dosen Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM, yaitu Amalia Ula Hazhiyah, S.T., M. Sc. dan Rizky Citra Islami, S.T., M.T., M. Sc.
Ahmad Tarmizi menyampaikan dua topik utama, yaitu perubahan proses konstruksi di Malaysia dari sistem tanpa BIM ke sistem BIM dan cerita detail dari implementasi BIM di Malaysia. Masuknya BIM ke Malaysia dimulai saat adanya digitalisasi industri yang salah satunya dengan mengimplementasikan BIM.
Tarmizi menyampaikan ada beberapa tantangan yang dihadapi saat mengimplementasikan BIM dan cara menyikapinya. Salah satu tantangan tersebut adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya penggunaan BIM. Oleh karena itu, BIM project execution plan yang baik sangat diperlukan. Selain itu, Universiti Malaysia Pahang (UMP) berinisiatif melakukan kerja sama dengan Public Works Department of Malaysia dan membentuk myBIM Satellite Center pada tahun 2016 sebagai salah satu teknik pengembangan BIM saat itu.
Tarmizi juga menyampaikan contoh implementasi penggunaan BIM dengan project execution plan yang baik melalui sebuah proyek pembangunan Marine Technology Polytechnic di Malaysia. Proyek ini juga mendapatkan penghargaan design & build category dari Public Works Department of Malaysia tahun 2021.
Setelah pemaparan materi pertama, webinar sesi satu dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua oleh Dr. Ir. Putut Marhayudi, M.M., M.B.A., IPU. Pada kesempatan ini, Marhayudi membahas tentang implementasi dan regulasi BIM di Indonesia itu sendiri. Dimulai dari pemaparan tentang kemajuan revolusi industri yang terjadi dan dampaknya terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pemerintah Indonesia mencoba memanfaatkan BIM di setiap pembangunan karena memiliki beberapa keuntungan seperti reducing claims, reducing the project duration, and reducing costs.
Marhayudi mengatakan bahwa penggunaan BIM di Indonesia masih berada di level 2 (full collaboration) dari yang seharusnya sudah pada level 3 (full integration, 6D-8D) berdasarkan perkembangan zamannya. Oleh karena itu, PUPR menyusun sebuah roadmap of BIM dengan harapan BIM di Indonesia bisa mencapai construction evolution 4.0.
Penggunaan BIM di Indonesia sebenarnya sudah ditetapkan di beberapa peraturan-peraturan. Sebagai contoh, peraturan pada PERMEN PUPR 22/2018 yang mewajibkan penggunaan BIM untuk semua gedung milik negara yang tidak sederhana. Selain itu, ada juga peraturan SE DIRJEN BINA MARGA 11/2021 tentang penjelasan penerapan BIM pada perencanaan teknis, konstruksi, serta pemeliharaan jalan dan jembatan.
Acara webinar dilanjutkan ke sesi kedua dengan pembicara pertama, Luki Danardi, S.T., M. Eng., IPM. Luki mengawali pemaparannya dengan pengenalan singkat tentang PT Waskita Karya (Persero) Tbk serta pemanfaatan BIM di perusahaan tersebut.
Dalam penggunaannya, Luki mengatakan bahwa diperlukan sebuah workflow yang baik untuk melakukan manajemen data agar raw data menjadi big data yang terintegrasi. PT Karya (Persero) Tbk telah mengintegrasikan GIS dengan BIM yang dikenal dengan GeoBIM. Program tersebut dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan mengenai detail dan cara manajemen data.
Kemudian, acara webinar dilanjutkan dengan pemaparan terakhir oleh Philippe Acas tentang pemanfaatan teknologi virtual reality (VR) pada proyek konstruksi. Philippe menjelaskan tentang VREX dan manfaat menggunakan teknologi VR. Philippe juga mempraktikkan penggunaan VR yang dapat menggambarkan sesuatu dengan jelas, nyata, dan mudah dipahami serta dapat membantu dalam bekerja sama.
Dalam pemakaian VREX, pengguna dapat mengaksesnya menggunakan alat khusus untuk VR yang membawa penggunanya ke dunia virtual, atau melalui laptop dan komputer biasa. Dalam pengembangannya, VREX telah bekerja sama dengan banyak BIM platforms, salah satunya Autodesk BIM 360. Sebagai solusi perencanaan serta pembangunan konstruksi, banyak keuntungan yang didapat dengan memanfaatkan VREX. Salah satunya adalah dapat mengakses model rencana proyek bersama-sama di satu room tanpa harus membagikan file tersebut ke semua tim proyek.
Philippe ditemani rekannya Trond juga memberikan sebuah tutorial penggunaan VREX pada study case “Fornebubanen Project” yang merupakan proyek ongoing. Pada sesi tersebut, Philippe dan Trond memberitahu fitur-fitur yang ada serta cara menggunakannya.
Setelah semua pemaparan materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pembicara dan peserta. Pada sesi ini, peserta cukup aktif untuk memberikan pertanyaan kepada pemateri.
Tulisan oleh Fira Hamidah Suhada (DTS SV UGM)
Disunting oleh Wakhidatik Nurfaida (DTS SV UGM) dan Hakan Malika Anshafa