Beranda Berita Rayakan Hari Aksara Internasional 2022 Melalui Pemahaman Literasi Dasar

Rayakan Hari Aksara Internasional 2022 Melalui Pemahaman Literasi Dasar

oleh Redaksi

Setelah diselenggarakan konferensi di Iran tersebut, pada tahun 1966, UNESCO memimpin dan mendeklarasikan tanggal 8 September sebagai International Literacy Day. Sejak deklarasi ini, UNESCO menjanjikan untuk memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang terlibat atau berjasa di bidang literasi. Baik Pemerintah, sekolah, maupun warga di seluruh dunia kemudian pun turut merealisasikan program-program literasi.

Hari ini, tanggal 8 September diperingati sebagai Hari Aksara Internasional atau sering disebut dengan Hari Literasi Internasional. Awal mula diperingati Hari Aksara Internasional ini adalah dengan diselenggarakannya konferensi tentang pemberantasan buta huruf oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Teheran, Iran. Konferensi ini berlangsung pada tanggal 8–19 September 1965 dengan mengusung tema “World Conference of Ministers of Education on the Eradication of Illiteracy”.

Indonesia menjadi salah satu penerima penghargaan literasi tingkat dunia dari UNESCO. Penerimaan penghargaan tersebut adalah BASAbali Wiki pada tahun 2019. BASAbali Wiki merupakan sebuah kamus online multilingual (bahasa Bali-bahasa Indonesia-bahasa Inggris), ensiklopedia, dan perpustakaan virtual yang dimaksudkan untuk integrasi pengembangan bahasa dan pelestarian bahasa daerah, terutama bahasa Bali.

Aplikasi BASAbali Wiki yang telah diluncurkan sejak 2014 telah diakses lebih dari 500 ribu pengguna di seluruh dunia. Aplikasi ini pun mendapat banyak apresiasi dan meraih penghargaan literasi dari UNESCO berupa “The Unesco Confucius Prize for Literacy”.

Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September ini adalah sebagai wujud dalam memajukan kegiatan literasi di tingkat global, regional, dan nasional. Selain itu, upaya ini juga ditujukan untuk mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap penuntasan buta aksara serta mengingatkan komunitas global terkait pentingnya literasi bagi individu, komunitas, dan masyarakat.

Umumnya, terdapat enam literasi dasar yang perlu dikuasai agar kita menjadi seseorang yang melek huruf:

1. Literasi Baca Tulis
Literasi baca tulis merupakan kemampuan dan pengetahuan yang dinilai dari segi kecakapan seseorang dalam membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi. Tujuannya adalah  individu dapat menanggapi dan mengimplementasikan teks tertulis untuk mengembangkan pemahaman informasi serta berpartisipasi di lingkungan sosialnya.

2. Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan keseharian. Literasi ini dituntut agar individu dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk seperti grafik, tabel, ataupun bagan. Literasi ini sangatlah penting karena kita di dunia dihadapkan oleh segala kondisi yang penuh angka dan data.

3. Literasi Sains
Literasi sains merupakan sebuah kemampuan dalam memahami fenomena alam dan sosial di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, individu dapat mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman, sehat, dan baik.

4. Literasi Finansial
Literasi finansial juga sangat penting karena kita diharapkan memiliki pengetahuan tentang konsep, risiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial. Literasi ini diperlukan agar kita dapat menentukan keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial.

5. Literasi Digital
Pada era milenial ini, kita terus dihadapi dengan segala perkembangan teknologi. Maka dari itu, literasi terkait digital diperlukan agar individu tidak tertinggal akan kemajuan zaman yang begitu pesat. Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi dan jaringan internet.

6. Literasi Budaya
Keberagaman budaya di Indonesia mengharuskan kita juga mengerti terkait tradisi dan sikap terhadap budaya di mana kita sedang berada. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, makna tersebut sangatlah penting agar kita mengerti dan menghormati budaya yang sedang kita tempati. Hal itu tidak terlepas dari kemampuan kita terkait literasi budaya.

Literasi-literasi tersebut penting agar seseorang dapat beradaptasi di dunia yang dipenuhi dengan informasi sehingga kita dapat memberikan sebuah keputusan. Namun di Indonesia, masalah terkait literasi pun masih ditemukan walaupun sudah terjadi penurunan angka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyampaikan bahwa angka buta aksara nasional saat ini masih di angka 1,78%. Sementara itu, tingkat buta aksara di Provinsi Papua mencapai 21,9%. Sementara menurut data dari UNESCO, saat ini sekitar 770 orang di seluruh dunia masih buta aksara. 

Momentum peringatan Hari Aksara Internasional terus mengalami kemajuan meskipun tidak memberantas keseluruhan masalah literasi di dunia. Maka dari itu, untuk memperingati Hari Aksara Internasional 2022, hal yang dapat dilakukan oleh Sobat Ero adalah untuk selalu membaca dan menggali informasi, contohnya melalui Clapeyronmedia agar wawasan Sobat Ero makin luas. Kemudian, mari salurkan kemampuan literasi kita kepada orang-orang yang belum mampu agar mereka juga mendapatkan kemampuan literasi-literasi dasar!

Tulisan oleh Alsyafiq Akbar Suryajati
Data oleh Satria Handar Pratista
Ilustrasi oleh Maruta Bagas

Artikel Terkait