Pada hari Sabtu (04/12), telah berlangsung sebuah prosesi upacara penutupan ajang olahraga dan seni yang bergengsi di UGM, yaitu Porsenigama 2022. Setelah dua tahun lamanya terjebak pandemi, acara Porsenigama pada tahun ini dapat dilaksanakan secara luring penuh.
Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (Porsenigama) adalah acara yang mempertemukan kontingen-kontingen dari seluruh fakultas dan sekolah di UGM untuk bertanding dan berjuang dalam berbagai cabang olahraga dan tangkai seni. Porsenigama menjadi wadah bagi para mahasiswa UGM untuk menyalurkan minat dan bakatnya di luar dari kewajiban akademiknya atau hanya sekadar menjadi media pelepas penat berkuliah.
Porsenigama 2022 membawakan tema “Bahtera Abhipraya” yang memiliki makna tersirat bahwa Porsenigama menjadi suatu media yang bertujuan untuk menghimpun seluruh mahasiswa UGM dan bersama-sama berlayar mencapai harapan yang telah dicita-citakan. Hal tersebut selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Porsenigama 2022 Hendrawan Djody Saputro. Djody menuturkan bahwa pengambilan tema tersebut erat kaitannya dengan tema tahun lalu, yaitu “Gelora Ombak”.
“Saya membayangkan bahwa ombak yang telah bergelora (naik) hendaknya patut dimanfaatkan oleh suatu bahtera yang bertujuan untuk mencapai abhipraya,” Ujar Djody.
Penutupan Porsenigama 2022 dibuka dari pukul 16.00 WIB. Para pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi yang telah disediakan oleh panitia, seperti pameran karya, bilik foto, dan tenant makanan sembari menunggu acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB. Prosesi upacara penutupan Porsenigama 2022 dimulai dengan penampilan band guna untuk menarik atensi dari para tamu dan pengunjung. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh master of ceremony dan sambutan dari Ketua Pelaksana Porsenigama 2022, Ketua Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa (Forkom UKM) UGM, serta Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan spesial Tari Angkrek oleh tim kolaborasi UKM Seni Gaya Jawa Yogyakarta UGM (Swagayugama) Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM. Pengunjung dibuat terkesima sekaligus heboh berkat pembawaan tari yang menyelipkan sedikit unsur masa modern.
Selanjutnya, acara penutupan Porsenigama 2022 menampilkan band The Djono’s, yaitu sebuah band yang berasal dari Fakultas Pertanian UGM. The Djono’s merupakan peraih medali emas dalam tangkai seni band yang bertajuk “Z-Fest”. Pada penampilannya, band tersebut membawakan tiga buah lagu dan disambut meriah oleh para pengunjung.
Dalam penutupan Porsenigama 2022 juga terdapat apresiasi kontingen. Sebanyak 18 fakultas dan 2 sekolah di UGM yang berlaga dalam 21 cabang olahraga dan 8 tangkai seni, melalui perwakilannya, maju satu per satu menaiki panggung untuk mendapatkan sebuah bunga yang menginterpretasikan harapan yang telah dicapai.
Fakultas Teknik kembali membawa pulang piala bergilir Gadjah Mada dengan menjadi juara umum di Porsenigama 2022. Dengan perolehan medali emas sebanyak 26 buah, medali perak sebanyak 28 buah, dan medali perunggu sebanyak 28 buah, Fakultas Teknik mencetak poin sebesar 82 dan berhasil mempertahankan tahtanya selama lima tahun berturut-turut. Sekolah Vokasi berhasil menyusul pada podium kedua dengan perolehan poin sebesar 58 dan Fakultas Pertanian pada podium ketiga dengan perolehan poin sebesar 27.
Selain juara umum, Suporter Solid Teknik atau Supersonik juga berhasil meraih penghargaan “Best Supporter” dalam perhelatan akbar tahunan ini. Supersonik merupakan salah satu komunitas pendukung mahasiswa dari Fakultas Teknik yang dikenal besar di UGM, biasanya sering disandingkan dengan Kapak Rimba (Fakultas Kehutanan) dan Garasi (Sekolah Vokasi).
Prosesi upacara penutupan Porsenigama 2022 dilanjutkan dengan pengambilan lentera oleh Ketua Porsenigama 2022, Ketua Forkom UKM UGM, dan Sekretaris Ditmawa UGM. Pengambilan lentera yang menyala dan berubah menjadi redup menandakan bahwa rangkaian dari Porsenigama 2022 telah usai. Lentera yang telah mati mewakilkan seluruh jiwa dan semangat civitas academica UGM yang akan selalu siap dibakar pada Porsenigama tahun selanjutnya.
Memasuki penghujung acara, terdapat penampilan oleh band bernama Pheki Crew, yaitu sebuah band yang terbentuk dengan anggota yang merupakan panitia divisi perlengkapan pada PPSMB Palapa 2022 kemarin. Seluruh pengunjung antusias bernyanyi bersama selama kurang lebih 20n menit. Master of ceremony kembali naik ke atas panggung dan menyatakan bahwa Porsenigama 2022 telah berakhir.
Sebelum acara benar-benar diakhiri, Porsenigama 2022 menghadirkan band Letto, sebuah band yang berasal dari Yogyakarta sebagai penampilan spesial dalam penghujung acara. Meskipun jam telah menunjukkan pukul 23.00 WIB, para pengunjung masih ramai riuh bernyanyi bersama band legendaris tersebut. Letto hadir membawakan lagu-lagu hits-nya, seperti “Sandaran Hati”, “Permintaan Hati”, hingga “Ruang Rindu”.
Penutupan Porsenigama 2022 memberikan banyak sekali ruang inovasi, baik dari pengunjung maupun dari panitia untuk memberikan “warna” yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Jika dilihat dua sampai tiga tahun ke belakang, penutupan Porsenigama selalu diakhiri oleh bintang tamu yang memiliki genre musik dangdut. Hal tersebut menjadi motivasi kami, selaku panitia, untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda. Dengan kehadiran Letto, kami berharap bahwa seluruh preferensi seni mahasiswa UGM dapat tereksplor hingga tahun-tahun berikutnya,” Ujar Djody.
Tulisan oleh Syafiq Hilmy Ardani
Dokumentasi oleh Ambrosius Bowo Laksono