Beranda Berita Cantas, Solusi Ketika Tax on Location Tak Lagi Dilakukan di Tempat

Cantas, Solusi Ketika Tax on Location Tak Lagi Dilakukan di Tempat

oleh Redaksi

Penamaan jalan ‘tol’ kini menjadi sebuah pertanyaan. Pasalnya, ‘tol’ merupakan akronim dari tax on location yang berarti pembayaran pajak di lokasi. Sistem pembayaran pada jalan tol rencananya akan diubah dan digalakkan pada tahun 2023 mendatang. Perubahan sistem ini didasarkan pada penerapan sistem multi lane free flow (MLFF) atau sistem transaksi tol nontunai nirsentuh. Sistem ini akan diselenggarakan oleh PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai pemenang lelang berdasarkan Surat Menteri PUPR Nomor PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021, beserta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR. MLFF merupakah suatu terobosan dan transformasi digital yang mengusung konsep intelligent toll road system

Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan metode pada perkembangan transaksi jalan tol. Pada tahun 1987 dilaksanakan metode pay cash atau pembayaran tunai. Masyarakat pengguna jalan tol perlu menyiapkan uang tunai untuk membayar pajak tol. Tentunya, pelaksanaan dengan metode pay cash akan mengurangi efisiensi waktu dan berpengaruh pada kelancaran jalan tol. 

Seiring berjalannya waktu, pembangunan ruas jalan tol akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi di Indonesia. Indonesia saat ini telah memiliki prasarana jalan tol sepanjang 2578 km, jumlah tersebut akan terus bertambah untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah-wilayah di Indonesia. Aksesibilitas suatu wilayah juga bergantung pada performa pelayanan fasilitas jalan tol yang ada. Kelancaran jalan tol bergantung pada pemilihan waktu perjalanan, beban ruas jalan, jumlah rest area, dan antrean pada gerbang tol. 

Berdasarkan data BPJT, diperkirakan terdapat 4 juta transaksi yang berlangsung di gerbang tol setiap harinya. Hal tersebut mampu memicu perlambatan transaksi yang menyebabkan kemacetan. Berdasarkan hasil kajian dari Roatex MLFF Feasibility Study tahun 2020, Indonesia mengalami kerugian yang diakibatkan oleh antrian gerbang tol hingga senilai USD 300 juta atau sebesar 4,4 triliun rupiah setiap tahunnya. Tak heran, hal tersebut terjadi karena peningkatan jumlah volume kendaraan di jalan tol terus mengalami kenaikan tiap periode.

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tanggal 31 Oktober 2017, pembayaran pajak jalan tol harus dilakukan menggunakan kartu elektronik. Kartu elektronik ini bekerja dengan cara menyimpan uang digital pada media server atau chip. Pengguna jalan tak lagi harus mempersiapkan uang tunai untuk membayar. Tentunya hal ini cukup berpengaruh pada jumlah antrean kendaraan di gerbang tol. Efisiensi waktu dan jumlah tenaga kerja terus meningkat dengan adanya pembayaran menggunakan kartu elektronik.

Single lane free flow (SLFF) menjadi suatu pelopor dalam pelaksanaan pembayaran tol nirsentuh. SLFF merupakan sistem pembayaran tanpa melakukan pemberhentian dalam jalur transaksi. Pelaksanaan sistem ini menjadikan kendaraan yang melaju tidak perlu berhenti dan melakukan tapping kartu elektronik di gerbang tol. Pelaksanaan sistem SLFF berpengaruh pada waktu tempuh kendaraan karena dapat melaju dengan lebih cepat. Sesuai dengan namanya ‘single’, hanya ada satu lajur yang menggunakan sistem free flow

Pada akhir tahun 2022, teknologi MLFF hendak diperkenalkan kepada masyarakat. MLFF juga akan mulai diuji coba di beberapa ruas jalan tol di Indonesia pada tahun 2023 serta ditargetkan dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2023. Beberapa ruas jalan tol tersebut, yaitu Tol Mandara Bali, Tol Jagorawi, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Dalam Kota, Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Soedjiatmo, dan Tol JORR (termasuk Ulujami-Pondok Aren-Serpong). Ruas jalan tol tersebut dipilih karena mampu merepresentasikan lebih dari 60% traffic jalan tol di Indonesia. Bagaimana bukan, volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) tertinggi berada di Tol Dalam Kota dengan nilai mencapai 515 ribu kendaraan per hari. Disusul dengan Tol Jakarta-Cikampek dengan nilai LHR 447 ribu kendaraan per hari, serta Tol Jagorawi dengan LHR 396 ribu kendaraan per hari.

Perubahan sistem ini tentunya tidak dapat dilakukan secara cepat dan masif karena masih perlu dilakukan penyesuaian atau adaptasi kepada masyarakat umum pengguna jalan tol. Sistem MLFF ini disokong oleh sebuah aplikasi bernama Cantas. Nantinya, akan tetap disediakan pembayaran menggunakan kartu elektronik, tetapi dalam jumlah sedikit agar lebih banyak masyarakat yang mencoba dan beralih menggunakan aplikasi Cantas. 

Aplikasi Cantas ini berbasis sistem navigasi satelit atau global navigation satellite system (GNSS) yang menentukan posisi serta navigasi. GNSS meniadakan barrier yang ada di gerbang tol dan memastikan semua pergerakan yang terjadi di jalan tol terdeteksi. Sistem GNSS mampu mendeteksi dari dan ke mana pengguna jalan tol melaju (origin-destination), kemudian nantinya tarif tol dihitung secara otomatis dan akan didebit melalui aplikasi Cantas. 

Dalam aplikasi Cantas, telah terpasang electronic on-board unit (e-OBU) sehingga pengguna jalan tol tidak diwajibkan membeli on-board unit (OBU) secara fisik. Selain melalui aplikasi Cantas, pengguna jalan tol dapat memasang OBU di kendaraan. OBU di kendaraan ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem pembayaran di gerbang tol. Alternatif lainnya dilakukan dengan memanfaatkan electronic route ticket atau tiket yang berlaku untuk satu kali perjalanan di ruas jalan tol. 

Pengguna Cantas nantinya perlu melakukan registrasi kendaraan yang disertai dengan pengisian data diri. Pengguna aplikasi Cantas dapat melakukan pemilihan dalam pembayaran pada aplikasi tersebut. Pengendara juga bisa menggunakan perangkat electronic route ticket sehingga pengendara bisa memilih titik masuk dan titik keluar sesuai dengan rute perjalanan (untuk sekali pakai).

Dalam pelaksanaannya, akan disediakan sarana dan prasarana yang mendukung operasional sistem MLFF ini. Kamera dan peralatan pendukung akan dipasang untuk mengidentifikasi dimensi kendaraan, nomor plat kendaraan, waktu tempuh, dan data-data lainnya. Berbagai sarana tersebut dapat turut mengantisipasi adanya penyimpangan dan kecurangan dalam pembayaran. Apabila penyimpangan dan kecurangan terdeteksi, akan dilakukan penagihan melalui aplikasi maupun dengan bekerjasama dengan pihak Korps Lalu Lintas (Korlantas) untuk melakukan penagihan kepada pihak yang terlibat. Pengguna jalan tol yang tidak melakukan pembayaran terancam akan mengalami pemblokiran STNK. Di samping itu, jika terdapat pengguna yang masuk ke dalam ruas jalan tol tanpa aplikasi, maka pihak Korlantas akan mengirimkan peringatan kepada pengguna jalan tersebut.

Dengan diberlakukannya sistem MLFF, terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh. Berhentinya kendaraan pada peristiwa kemacetan umumnya akan mengonsumsi lebih banyak energi karena kendaraan yang melaju dengan kecepatan rendah membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak. Konsumsi bahan bakar akan meningkatkan jumlah emisi karbon di atmosfer. Pengurangan angka kemacetan karena penerapan MLFF akan meningkatkan kualitas udara yang ada di jalan tol. Angka kemacetan yang terjadi di jalan tol akibat antrean gerbang tol akan mengalami penurunan, sehingga jalan tol akan menjadi lebih lancar dan turut berpengaruh pada efisiensi waktu. 

Tak hanya angka kemacetan dan pencemaran lingkungan, penerapan teknologi MLFF juga memaksimalkan potensi digitalisasi pembayaran. Kerja sama dilakukan dengan pihak Bank Indonesia beserta Lembaga Penyedia Jasa Pembiayaan. Hal ini mampu mengakselerasi ekonomi digital beserta ekosistem keuangan terintegrasi. Digitalisasi pembayaran berperan penting untuk mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi.

Sistem MLFF dinilai sangat diberlakukan di Indonesia mengingat pembangunan jalan tol yang masih akan terus dilakukan. Hal ini karena teknologi MLFF mampu mendorong suatu efisiensi terhadap waktu dan energi, efektivitas, keamanan, serta kenyamanan para pengguna jalan tol dengan diterapkannya sistem pembayaran nontunai nirsentuh di Indonesia. 

Tulisan oleh Aizna Syachkalita
Data oleh Firdanaresti Mahya Prabaningrum
lustrasi oleh Fauzan Helmi Ramadhan

Artikel Terkait