
Baris antrian, sorak-sorak, dan padatnya aktivitas membuat suasana di dalam gedung Grha Sabha Pramana (GSP) terlihat ramai sekali. Katanya, acara yang menghadirkan tiga bakal calon residen (bacapres) akan segera dimulai. Pada acara tersebut, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto menyampaikan gagasan-gagasan mereka untuk Indonesia. Akankah gagasan-gagasan tersebut menjadi kenyataan, atau malah sekadar angan?
Selasa (19/9), program Mata Najwa on Stage yang bertajuk “3 Bacapres Bicara Gagasan” digelar di GSP. Acara dimulai dengan kata sambutan dari Pemimpin Redaksi Narasi Tv Zen RS. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa untuk menciptakan pemilu 2024 dengan nilai-nilai kompetisi yang sehat dan adil, diperlukan tanggung jawab dari seluruh lapisan masyarakat termasuk perguruan tinggi dan aparatur negara.
“Semoga perhelatan pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar tahun 2024 dapat menjadi titik penting bagi penguatan demokrasi yang bermartabat, dengan tradisi politik programatik dengan cara yang terbaik menyongsong Indonesia emas 2045,” tutup Rektor UGM tersebut.

Dipandu oleh Najwa Shihab selaku tuan rumah Mata Najwa, acara inti pun dimulai. Mungkin banyak orang bertanya-tanya, mengapa membutuhkan waktu dari pukul 15.30 hingga 22.00 WIB, sedangkan debat calon presiden saja tidak selama itu? Nah, jadi acara ini terbagi menjadi tiga sesi sesuai dengan jumlah bacapres. Setiap satu sesi memiliki durasi selama 1,5 jam. Waktu selama 10 menit digunakan bacapres untuk menyampaikan gagasan dan sisanya diisi dengan tanya jawab. Bacapres yang tampil disesuaikan dengan urutan abjad sehingga dimulai dari Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan diakhiri oleh Prabowo Subianto.
Anies Baswedan memulai penyampaian gagasannya dengan misinya, yaitu terkait keadilan dan kesetaraan. Anies menyebutkan gagasannya tentang akses pada lima fasilitas dasar setara, yaitu kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, tata kelola kebutuhan pokok yang lebih baik, serta penegakkan dan kepastian hukum. Dalam ucapannya, Anies juga menyinggung soal keadilan. “Keadilan penting karena kita selama ini sudah melakukan pembangunan, tetapi yang menerima manfaat masih sebagian sehingga pengambilan kebijakan harus mengutamakan keadilan,” pungkasnya.
Kemudian, Anies menuturkan beberapa kata sebagai penutup sesinya, “Perubahan yang dilakukan akan berupa perubahan-perubahan yang nantinya dapat memberikan keadilan bagi semua aspek, memperkaya, dan membuat perubahan dirasakan oleh semua.”

Sesi kedua dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo yang menyampaikan tema gagasannya, yaitu “Gas Pol menuju Indonesia Emas: Transformasi dan Akselerasi Ganjar Pranowo untuk Indonesia”. Ganjar ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia berada pada jalan yang benar dan membangun optimisme. Mimpi Ganjar adalah menuju 100 tahun Indonesia pada 2045 atau pada 2045, peringkat ekonomi Indonesia dapat meningkat dari urutan ke-17 di dunia menjadi urutan ke-4 di dunia. Untuk mewujudkan gagasannya tersebut, Ganjar mengusungkan transformasi enam pilar strategis, yaitu pangan, lingkungan, digital, energi, penegakan hukum, dan pendidikan serta kesehatan.

Prabowo Subianto membuka sesi terakhir dengan menyampaikan gagasannya yang berjudul “Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Pada sesi tersebut, Prabowo menyampaikan tujuh belas program yang menjadi prioritas. Selain itu, Prabowo juga menyampaikan delapan Program Hasil Cepat. Beberapa di antaranya adalah menaikkan gaji guru, ASN, TNI, Polrim kepala desa, dan aparat desa, melanjutkan program kartu indonesia sehat, kartu indonesia pintar, kartu sembako, kartu pekerja, serta program keluarga harapan. Penyampaian tersebut menjadi penutup acara malam itu.

Tidak hanya penyampaian dan sesi tanya-jawab, ccara ini juga mengundang beberapa artis untuk memeriahkan acara, yaitu Mitty Zasia dan Pandji Pragiwaksono.
“Jelas, netizen dan semua orang Indonesia itu tahu apa gagasan yang dibawa, apa ide-ide yang bacapres tawarkan untuk rakyat Indonesia. Nah, untuk tercapai atau tidaknya, nanti masyarakat yang menilai,” ucap Bilasius Abram Agastya, Content Produser dari Mata Najwa saat menyampaikan tujuan dari acara ini.
Data oleh Adi Arrasyid dan Jason Devian Putra
Tulisan oleh Liveta Nissi Ramadhanti
Gambar oleh Adi Arrasyid