Sobat Ero tentunya sering mendengar kata BENDUNGAN bukan? Sebuah infrastruktur yang beberapa tahun ke belakang banyak menjadi Proyek Strategis Nasional di penjuru Nusantara.
Namun, tahukah Sobat Ero, kalau bendungan mempunyai kembaran kecil yang memiliki nama serupa, tetapi sering disalahartikan oleh masyarakat umum?
Namanya ialah BENDUNG.
Bendung ialah bangunan pelimpah yang dibangun melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi dan/atau untuk mengendalikan dasar sungai, debit, dan angkutan sedimen.
Kementerian PUPR membagi bendung menjadi dua tipe, yakni Bendung Tetap dan Bendung Gerak.
Bendung Tetap
Bendung dengan elevasi mercu yang tetap.
Bendung Gerak
Bendung dengan pelimpah berupa pintu-pintu air yang dapat mengatur elevasi muka air sesuai kebutuhan.
Lalu apa bedanya dengan Bendungan?
Perbedaan utamanya ialah bendungan dibangun untuk menahan dan menampung air aliran sungai sehingga membentuk suatu waduk/reservoir. Pada Bendungan, air tidak boleh melimpah atau akan terjadi bencana. Sedangkan bendung tidak dibangun untuk menampung air, melainkan untuk meninggikan elevasi aliran sungai dan aliran tetap melimpah di atasnya.
Beberapa Bendung unik dan terkenal di Indonesia
Bendung Toili
Bendung tetap dengan pelimpah berbentuk gergaji ini berada di Sulawesi Tengah. Bentuk gergaji pada pelimpah digunakan untuk memperoleh debit limpah yang lebih besar.
Bendung Karangtalun
Bendung yang berada di Kab. Magelang ini merupakan hulu dari saluran yang melintasi Jogja, yakni Selokan Mataram, yang juga menghubungkan dua sungai besar, Sungai Progo dan Sungai Opak
Bendung Karet Tirtonadi
Bendung gerak ini sangat unik karena pelimpahnya berupa karet yang dapat mengembang-mengempis untuk mengontrol debit aliran Bengawan Solo sesuai kondisi yang ada—pada musim kemarau digunakan untuk menampung air dan digunakan untuk mengontrol debit aliran saat penghujan.
Data dan Tulisan oleh Sanitya Pralambang
Ilustrasi oleh Muhammad Khuzamy