Srawung Desa 2024 : Kolaborasi Bersama untuk Mewartakan Masa Depan Nusantara

Mahasiswa Teknik Sipil UGM Membangun Balai Dusun Watu Kangsi

Pada Minggu (12/5/2024), Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (KMTSL) UGM melalui rangkaian acara Lustrum KMTSL ke-11 menggelar acara pembukaan Srawung Desa 2024—acara pengabdian masyarakat mahasiswa/i Teknik Sipil dan Lingkungan—di Dusun Watu Kangsi, Wukirharjo, Kabupaten Sleman.

Acara yang bertajuk “Kolaborasi Bersama untuk Mewartakan Masa Depan Nusantara” ini dibuka dengan sambutan dari berbagai perwakilan—mulai dari mahasiswa/i, dosen, hingga perwakilan Kelurahan Wukirharjo. Tidak lupa, acara juga dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol peresmian dibukanya Srawung Desa 2024. Tidak kalah meriah, acara juga dilanjutkan dengan workshop berjudul “Rumah Tembokan Tahan Gempa dengan Balutan Ferosmen” yang dibawakan oleh Muhamad Fauzi Darmawan, S.T., M.Eng. selaku dosen Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ada hal yang menarik dalam acara Srawung Desa 2024—mahasiswa/i Teknik Sipil dan Lingkungan UGM berhasil melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Dusun Watu Kangsi dengan tepat sasaran. Mahasiswa/i berhasil menyulap kandang sapi menjadi balai dusun yang bisa dimanfaatkan secara umum oleh masyarakat Dusun Watu Kangsi. Sebelumnya, Dusun Watu Kangsi belum memiliki balai, padahal balai merupakan salah satu fasilitas umum yang penting bagi masyarakat setempat untuk berkumpul bersama. Pembangunan balai tersebut tidak lepas dari  keterlibatan akademisi Teknik Sipil UGM yang turut membantu mahasiswa/i dalam proses perencanaan dan perancangan pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan balai yang menawarkan konsep teknologi tahan gempa sejalan dengan workshop yang diadakan untuk mengedukasi masyarakat sekitar.

“Setelah gempa, biasanya di Indonesia pasti banyak bangunan yang roboh. Banyak korban jiwa bukan akibat gempa, tetapi akibat bangunan yang roboh. Oleh karena itu, kita bisa lakukan perkuatan dengan harapan dapat dipraktikkan oleh masyarakat setempat.”

Muhamad Fauzi Darmawan, S.T., M.Eng., dosen Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.

Balai Dusun Watu Kangsi yang hampir seluruh proses perencanaan dan perancangannya ditangani oleh mahasiswa/i Teknik Sipil dan Lingkungan UGM, memulai pembangunannya pada Maret 2024. Proses pembangunan yang juga menerapkan konsep BIM (Building Information Modeling) tersebut memakan waktu sekitar 9 pekan dimulai dari perombakan bangunan eksisting berupa kandang sapi. Perombakan bangunan eksisting tersebut rampung dalam satu hari kerja karena tingginya antusias masyarakat setempat yang bergotong royong bersama dengan mahasiswa/i.
Setelah perombakan bangunan eksisting tersebut selesai, pembuatan kolom baru hingga instalasi atap baja berbentuk limasan dilakukan sampai balai tersebut siap untuk masuk ke tahap penyelesaian (finishing). Balai Dusun Watu Kangsi buatan mahasiswa/i Teknik Sipil UGM tersebut direncanakan dapat digunakan untuk kegiatan perkumpulan utama masyarakat pada akhir Mei 2024.

“Kedepannya, balai ini dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan masyarakat (dalam) bentuk pertemuan-pertemuan, pembinaan-pembinaan dan juga kegiatan lain.”

Turaji, Kepala Desa Wukirharjo

Turaji juga menambahkan bahwa masyarakat merasa senang dengan adanya balai ini karena dinilai dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

“Sangat senang sekali karena mereka (masyarakat Dusun Watu Kangi) memiliki fasilitas umum yang digunakan dan mendapat pengetahuan mengenai rumah tahan gempa.”

Turaji, Kepala Desa Wukirharjo

Data oleh Audi Muthia Aqila

Tulisan oleh Sebastian

Ilustrasi oleh Ambrosius