Sebagai perguruan tinggi dengan julukan “Kampus Kerakyatan”, Universitas Gadjah Mada ingin menunjukkan kedekatan dan kepeduliannya kepada masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Universitas Gadjah Mada dipilih menjadi pelopor kegiatan ini pada tahun 1971. Seiring waktu dan untuk mengikuti arus perubahan zaman, sifat dan paradigma KKN berubah. Hingga akhirnya, pada tahun 2006 lahir Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM UGM) yang lebih bersifat “empowerment” dan berbasis riset. Tongkat estafet pengabdian ini pun terus berjalan hingga sekarang.
Upacara penerjunan dan pengarahan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Periode 2 Tahun 2024 dilaksanakan pada hari Jumat (28/6) di Halaman Balairung UGM. Upacara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN-PPM, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan Koordinator Wilayah (Korwil). Selain itu, turut hadir pula beberapa tamu penting: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, para pemimpin beberapa daerah penerjunan, rektor beserta wakil rektor, pimpinan dewan guru besar, dan para dekan/wakil dekan.
Pada periode ini, KKN-PPM UGM dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli hingga 19 Agustus 2024 dengan tema “Kedaulatan Pangan dan Pengelolaan Lingkungan untuk Mendukung Tercapainya Perdamaian dan Kemajuan Bangsa”. Kali ini, KKN-PPM UGM lebih menekankan pada kemandirian pangan dan keberlangsungan lingkungan sehingga diharapkan daerah penerjunan dapat melanjutkan program kerja yang telah diusung—tidak terbatas selama KKN-PPM berlangsung—guna memperoleh dampak positif yang lebih nyata.
Upacara dibuka dengan penampilan Tari Angguk oleh para mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya, dilanjutkan dengan pembukaan oleh MC, menyanyikan lagu Indonesia Raya, hymne UGM, mars KKN berjudul “Baktiku”, dan doa yang dipimpin oleh Drs. Syarif Hidayatullah, M.Ag., MA. Selanjutnya, melalui penyampaian laporan oleh wakil rektor bidang Kemahasiswaan Pengabdian Masyarakat, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., disampaikan kegiatan KKN-PPM UGM periode ini diikuti oleh 7.162 mahasiswa dari 19 fakultas.
“Kegiatan kalian (KKN-PPM) yang disebar ke 35 provinsi dan ratusan kabupaten/kota merupakan bentuk inklusivitas UGM untuk bangsa dan negara yang kita cintai, Indonesia. Kami berharap, ini (KKN-PPM) bukan hanya kegiatan 50 hari (saja), tetapi akan berlanjut untuk upaya-upaya lain yang tentunya bermanfaat,” ucap rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, Ph.D., dalam sambutannya.
Ada hal yang cukup unik dalam upacara penerjunan KKN-PPM UGM kali ini. Fakultas Peternakan, yang bekerja sama dengan pihak UGM, menginisiasi gerakan minum susu bersama sebagai bagian dari rangkaian Lustrum ke-11 Fakultas Peternakan dan Lustrum ke-15 Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini didasari oleh keresahan akan rendahnya angka kecukupan protein masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak sekolah dasar.
“Untuk menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, tentu memerlukan intake makanan yang berkualitas. Gerakan minum susu yang diikuti oleh sebelas ribu mahasiswa—mencakup jumlah mahasiswa KKN-PPM dan mahasiswa lain selama pembagian susu UHT oleh Fakultas Peternakan—kali ini untuk menggalakkan konsumsi susu sebagai bagian dari pola makan seimbang,” lanjut Prof. dr. Ova Emilia, Ph.D.
“Selain itu, rekor minum susu bukanlah sertifikat belaka, melainkan menjadi sebuah tryout dalam merealisasikan program kerja presiden dan wakil presiden terpilih,” ucap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc. dalam sambutannya setelah Rektor UGM.
Gerakan minum susu bersama ini pun langsung disahkan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai gerakan pembagian susu pada mahasiswa terbanyak. Selain itu, UGM menorehkan rekor sebagai perguruan tinggi yang menerjunkan mahasiswa KKN-PPM di provinsi terbanyak, yaitu 35 provinsi.
Sebagai bentuk simbolisme penerjunan, Rektor UGM ditemani Menteri PUPR menyematkan atribut KKN-PPM kepada enam perwakilan mahasiswa, DPL, dan Korwil.
“Saya ingin Saudara-saudara sadar bahwa Saudara adalah pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia di era Indonesia Emas 2045 nanti,” pesan Menteri PUPR, Dr. Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D.
Antusiasme para mahasiswa dapat tergambar melalui raut wajah mereka. Alasan pemilihan daerah penerjunan mereka pun beragam, seperti melanjutkan program kerja dari kakak tingkat, mengambil ploting-an, atau mencoba mengeksplorasi daerah di Indonesia.
“(Untuk program kerja yang diusung) kebanyakan (tentang) pelayanan hukum, sih. Seperti pengecekan pembuatan kontrak dan pembuatan kontrak untuk meminimalisasi terjadinya penipuan atas pelaku usaha,” ujar Diandra sebagai mahasiswi Fakultas Hukum.
Kontras dengan Diandra, yang merupakan mahasiswi klaster sosial dan humaniora, Mila—seorang mahasiswi dari Fakultas Kedokteran Hewan—mengungkapkan program kerja KKN-PPM yang ia usung cenderung lebih saintifik.
“Terus untuk yang paling gampang sebagai mahasiswa FKH lakukan (selama KKN-PPM) adalah medical checkup (hewan) dan sisanya seperti membuat permen dan burger sapi—pakan sapi yang diolah dalam bentuk tertentu”.
“Sebenarnya, mungkin sama dengan orang lain yang menganggap KKN ini akan berat karena jauh dari rumah, jauh dari orang tua, dan selama 50 hari. Awalnya memang khawatir juga mengenai program kerja (yang diusung) karena membawa nama UGM dan khawatir ekspektasi masyarakat tidak terpenuhi. (Namun) sudah mulai berkurang (bebannya),” tanggap Mila, mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan yang memilih Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur sebagai tempat timnya mengabdi selama 50 hari ke depan.
Seremoni Penerjunan KKN-PPM UGM diakhiri dengan penampilan ciamik Menteri PUPR bermain drum bersama dengan grup musiknya yang membawakan beberapa lagu, seperti “Hampa” dan “Ojo Dibandingke”. Selama penampilan ini, banyak mahasiswa berkumpul di depan panggung, berjoget dengan gembira, dan berusaha mengabadikan momen ini melalui gawai mereka sembari menantikan keseruan di lokasi penerjunan KKN-PPM nanti.
Tulisan oleh Albertus Bintang Cahyo Gumelar
Data oleh Saqila Insyira
Dokumentasi oleh Putri Kinasih Yuka
Tim Liputan (Albertus Bintang Cahyo Gumelar, Portia Puteri Aditama, Putri Kinasih Yuka, dan Saqila Insyira)