Kiat-Kiat “Sukses” Ujian Akhir Semester

Hari terakhir menjelang Ujian Akhir Semester (UAS) bagi seluruh mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Agenda yang sama juga dilaksanakan di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan tercinta. Sistem Kebut Semalam (SKS) menjadi metode belajar yang dirasa paling cocok untuk dilaksanakan pada masa kritis ini. Namun, tahukah kamu? Terdapat beberapa strategi tambahan yang seolah-olah lumrah ditempuh oleh teman-teman mahasiswa untuk memperoleh nilai yang memuaskan. Berikut adalah daftarnya:

  1. Izin ke toilet

Strategi pertama yang paling sederhana adalah izin ke toilet dengan dalih mengeluarkan sisa metabolisme tubuh. Memang benar alasan izin terlaksana, tetapi semesta seakan memperbolehkan penghuni toilet untuk turut mengakses gawai dan memeriksa jawaban dari soal yang diberikan.

  1. Mencetak cheatsheet melebihi jumlah yang diperkenankan

Cheatsheet adalah lembaran penting yang berisi jawaban, rumus, dan langkah penyelesaian dari kemungkinan soal yang diterbitkan. Tulisan yang ada pada lembar ini sangat menentukan kemudahan mahasiswa dalam menjawab soal ujian. Ketentuan jumlah kertas cheatsheet mengharuskan pencetakan kertas terbatas. Akan tetapi, kemudahan tersebut disalahartikan sebagai bentuk kebebasan untuk mencetak kertas melebihi ketentuan, asal lolos dari pantauan pengawas ujian.

  1. Cheatsheet sebagai aksesoris tambahan papan ujian

Papan ujian pada hakikatnya berfungsi sebagai alas kertas jawaban sehingga mempermudah peserta ujian dalam menjawab soal. Mata kuliah dengan ketentuan buku tertutup mewajibkan mahasiswa untuk tidak membuka alat bantu dalam bentuk apapun. Menariknya, mahasiswa melakukan usaha lebih dengan menambah fungsi dari papan ujian sebagai media kamuflase cheatsheet sehingga tidak tertangkap oleh mata pengawas. Namun, tenang saja karena dunia tampak buta melihat segala tindakan terpuji yang kita lakukan.

  1. Cheatsheet berbagai warna

Kertas buram berwarna pink, kuning, dan biru adalah jenis kertas yang umum mendampingi kita saat ujian. Namun, pernahkah terpikirkan bahwa fungsi alat bantu perhitungan dan pencatatan jawaban ini dapat diduplikasi menjadi cheatsheet tiga warna? Mahasiswa sering kali diam-diam menukarkan kertas buram tersebut dengan cheatsheet tiga warna. Warna kertas yang digunakan disesuaikan terlebih dahulu dengan warna kertas buram pada soal ujian saat itu.

  1. Sedia gawai saat pengawas lengah

Strategi yang satu ini termasuk dalam tingkat ekstrem. Segala bentuk keberanian tingkat tinggi hingga ketangkasan tangan dan indera penglihatan dibutuhkan dalam mengakses gawai tanpa dicurigai pengawas ujian. Atau mungkin, pengawas “lupa” untuk menegur atau memberikan sanksi kepada peserta ujian.


Demikianlah lima strategi tuntas UAS dengan tujuan IPK cemerlang yang mungkin “dapat” dilakukan di departemen tercinta ini. Setelah menerapkan lima strategi di atas, diperkirakan peserta ujian akan keluar dari ruang kelas dengan tawa bahagia yang mungkin bertujuan untuk menutupi beban moral dari berbagai “tindakan terpuji” di atas. Integritas yang dinodai oleh langgengnya praktik kecurangan tanpa rasa sesal berarti telah menjerumuskan banyak mahasiswa dalam kubang kecurangan. Berbenah diri untuk tidak menormalisasi tindakan kecurangan adalah langkah awal yang harus diupayakan oleh setiap individu untuk melatih budaya kejujuran, terutama di lingkungan kampus. Sudah selayaknya kita berterimakasih pada mahasiswa yang hingga saat ini masih sanggup menjaga integritasnya. Di sisi lain, kita tidak boleh lupa untuk mengucapkan selamat dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi mahasiswa yang dengan sadarnya mempermalukan diri demi angka di atas kertas.

Tulisan oleh Sebastian dan Dwi Gustiara

Ilustrasi oleh Lucent Hilmy