Rilis Survei Nasional : Persepsi Publik terhadap Penyelenggaraan Transportasi pada Masa Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada merilis hasil survei yang diisi oleh lebih dari 5000 responden atas tingkat kepuasan terhadap layanan transportasi selama hari libur Natal dan Tahun Baru 2025. Hasil survei menunjukkan terjadi 110 juta pergerakan masyarakat dalam periode yang dimulai tanggal 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025 dan mencapai puncak pergerakan di tanggal 29 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. Terdapat tujuh daerah destinasi tertinggi yang mencapai 60% di antaranya Jabodetabek (7 titik), Sumatra Utara (6 titik), Jawa Tengah (6 Titik), DIY (4 Titik), Jawa Timur (7 Titik), Bali (2 titik), dan Sulawesi Selatan (5 titik). Terdapat tiga aspek yang digunakan dalam pengambilan data survei ini, yaitu sarana, prasarana, dan manajemen transportasi. Survei ini tak hanya terbatas untuk moda darat saja, tetapi juga terdapat enam kelompok moda yang digunakan masyarakat, yaitu kendaraan pribadi, bus, pesawat, kapal laut, kapal penyebrangan, dan kereta api. Beberapa program pemerintah dalam bidang transportasi juga dijalankan untuk mendukung kemudahan dan kenyamanan saat periode mudik,seperti program mudik gratis untuk moda angkutan laut, penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 10%, angkutan motor gratis dengan berbagai lokasi asal dan tujuan, pemberlakuan manajemen lalu lintas pada jalan tol dan non-tol berupa one way, contra flow, manajemen rest area, pembatasan operasional angkutan barang, pembatasan u-turn, optimalisasi gerbang tol, dan berbagai program lainnya.

Hasil survei menunjukkan 86% responden merasa sangat puas dan puas, dengan kelompok 59% sangat puas dan 27% puas. Survei juga telah diuji dan mendapatkan hasil uji validitas dan reliabilitas sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh indikator kepuasan valid dan reliabel. Secara umum, proporsi masyarakat yang puas dan sangat Puas adalah 86,0% dengan Indeks Kepuasan Pengguna Transportasi berada pada angka 4,4. Nilai indeks tertinggi diperoleh pada aspek keamanan di armada dengan nilai indeks 4,6, sedangkan nilai terendah berada pada aspek sosialisasi keselamatan dengan nilai 4,2.

Beberapa akademisi dan praktisi turut memberi tanggapan mengenai hasil survei ini. Salah satunya adalah Prof. Dr. Techn. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., IPU., ASEAN.Eng, yang juga merupakan Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM. Beliau memberikan catatan penting dari hasil survei transportasi mencakup perbedaan kepuasan antara pengguna dan stakeholders, pengembangan metodologi seperti net promoter score dan snapshots untuk evaluasi jangka panjang, serta analisis pain points dan aspek keselamatan yang menjadi prioritas regulator. Penting juga memahami perbedaan pengelolaan sarana oleh BUMN dan prasarana oleh swasta. Selain itu, kebijakan tarif, seperti diskon 10% pada moda udara, dapat menimbulkan tantangan baru. Uji kebijakan perlu dilakukan secara langsung, bukan hanya mengandalkan opini, terutama untuk persiapan menghadapi momen seperti Lebaran.

Tulisan oleh Rahmi AuliaDokumentasi oleh Muhammad Rizal FahmiTim Liputan (Rahmi dan Fahmi)