1C Suara Markas

Suara Markas

Hampir genap empat tahun sudah pandemi kerap menemani kami. Waktu yang tak terasa singkat, tetapi cukup untuk kami berbenah. Kenormalan baru yang dulu mungkin hanya candaan birokrat, kini mulai kami nikmati—tanda pandemi sudah terlewati. Riak ceria yang kerap terdengar pada ruang virtual, kini mulai kembali mengisi kehangatan bilik markas kebanggaan kami.

Layaknya fajar merekah cahaya memerah, pandemi cukup memberikan kami falsafah, tak ada batas dalam ruang berkembang organisasi. Walaupun pada waktu yang sulit nan singkat, kami tetap menjalankan tugas dan fungsi kami sebagai pers mahasiswa dengan menjadi media informasi, hiburan, dan kolaborasi bagi mahasiswa ataupun masyarakat luas. Akselerasi transformasi digital yang tak terbatas pun mendorong kami untuk menjelajah lebih jauh dunia digital melalui segala platform.

Badai dan ombak kerap menerjang selama perjalanan 53 tahun Clapeyron sebagai pers mahasiswa. Tidak mudah, tetapi api semangat awak kami tidak pernah membuat kami berhenti berkarya. Tercatat lebih dari 30 kegiatan liputan serta 90 publikasi yang telah kami laksanakan selama satu tahun ke belakang. Semangat awak berkorsa merah inilah yang menjadikan kami dapat menyapa para pembaca sekalian melalui majalah ini.

Sidang pembaca nan terhormat, pada edisi kali ini, Clapeyron menghadirkan topik mengenai kondisi arah pembangunan infrastruktur dan industri pascapandemi di Indonesia yang di sisi lain juga harus tetap memperhatikan lingkungan untuk keberlanjutan. Lingkungan dan keberlanjutan merupakan isu penting yang tentunya tidak boleh dipandang hanya sebelah mata, apalagi tutup keduanya dan mulut juga.

Melalui Majalah Clapeyron Volume 66, kami ingin membuka mata dan suara bagaimana harmonisasi antara pembangunan-industri-lingkungan dapat disinergikan. Laporan ini terbagi ke dalam sembilan bab rubrik, disuguhkan dengan sejumlah foto dan ilustrasi yang memanjakan mata, seluruhnya karya awak kami. Menjajaki sapta lokasi strategis, mulai dari Labuan Bajo hingga Makassar untuk mendapatkan foto dan informasi kondisi aktual lapangan.

Dengan diterbitkannya Majalah Clapeyron Volume 66, menjadi tanda awal babak baru untuk kami terus berbenah dan melangkah. Merah merekah menjadi syarat akan tanda, Clapeyron sebagai pers mahasiswa harus terus menjadi lampu pengetahuan dan informasi bagi mahasiswa ataupun khalayak masyarakat luas.

Kami, segenap awak Clapeyron mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut mendukung setiap langkah perkembangan kami hingga majalah ini terbentuk. Lebih dari itu, kami terbuka atas segala kritik dan saran untuk mendorong kami terus melangkah maju dan tetap menggoreskan pena.

Bukalah mata, telinga, bersuaralah, dan selamat membaca!

PENGHUNI MARKAS