Beranda Berita Kartu Prakerja: Tetap Produktif di Tengah Pandemi

Kartu Prakerja: Tetap Produktif di Tengah Pandemi

oleh Redaksi

Sejak ditetapkan dalam Kongres Sosialis Dunia di Paris pada 1889, tanggal 1 Mei selalu diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Perayaan ini seringkali diwarnai dengan demonstrasi para buruh, tak terkecuali di Indonesia. Secara umum, demonstrasi yang dilakukan oleh buruh ditujukan untuk menuntut pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan mereka. Namun, untuk tahun ini, Kepolisian RI tidak akan memberikan izin demonstrasi di Hari Buruh dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.

Di lain tempat, pemerintah menganjurkan para pekerja agar tetap tinggal dan produktif dari rumah masing-masing. Kartu Prakerja merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga produktivitas kerja melalui Komite Cipta Kerja yang beranggotakan enam menteri, yakni Menteri Keuangan RI, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Menteri Perindustrian RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Menteri Dalam Negeri RI yang dibawahi oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI. Bukan hanya dari pihak pemerintah, program ini juga berjalan dengan kolaborasi berbagai mitra resmi seperti Tokopedia, Ruangguru, Bukalapak, dan berbagai mitra platform digital lainnya.

Kartu Prakerja merupakan bantuan biaya pelatihan yang ditujukan bukan hanya bagi yang sedang mencari pekerjaan. Kartu ini dapat dinikmati oleh semua warga negara berusia di atas 18 tahun yang tidak sedang menempuh pendidikan formal.

Merespon masa pandemi Covid-19 maka untuk saat ini Kartu Prakerja sedang diprioritaskan bagi para pekerja yang penghidupannya terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat penyebaran Covid-19. Upaya ini dilakukan agar para pekerja tersebut dapat tetap produktif dengan meningkatkan maupun mempelajari kemampuan baru untuk dikuasai sebagai bekal yang bermanfaat dalam karir mereka di masa yang mendatang.

Masing-masing peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan uang saku sebesar Rp1.000.000 khusus untuk biaya pelatihan, dana murni insentif yang akan dibayarkan Rp600.000 tiap bulannya selama empat bulan pasca pelatihan, dan dana survei kebekerjaan dengan total Rp150.000. Total biaya bantuan yang diterima oleh peserta Kartu Pekerja masing-masing sebesar Rp3.500.000.

Pelatihan dilakukan oleh mitra resmi yang sudah ditunjuk langsung oleh Komite Cipta Kerja sesuai dengan kategori pelatihannya. Berbagai macam kategori yang disediakan bagi peserta Kartu Prakerja antara lain kursus bahasa, perawatan kecantikan, edutech, dan kewirausahaan. Luasnya materi pelatihan yang diberikan diyakini dapat menampung minat para peserta yang beragam.

Sejauh ini sudah dilaksanakan sebanyak tiga gelombang pendaftaran untuk penerimaan peserta Kartu Prakerja. Jumlah peserta yang diterima untuk gelombang pertama berjumlah 168.111 peserta dan meningkat pada gelombang kedua dengan total peserta lolos sebanyak 288.154 peserta. Sebagai informasi, pemerintah menyediakan total 5,6 juta kartu, tetapi, sejak 27 April lalu, terhitung sudah lebih dari 8 juta orang yang mendaftar.

Tulisan oleh Nathanael Bimo
Gambar oleh Aulia Rahma Sekar

Artikel Terkait