Beranda BeritaKilas Dampak Pandemi terhadap Kegiatan Mahasiswa

Dampak Pandemi terhadap Kegiatan Mahasiswa

oleh Redaksi

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Apabila daya tahan tubuh bagus, virus ini bisa menyebabkan penderita mengalami infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, pada kasus daya tahan tubuh yang lemah, virus ini bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Persebaran virus ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti menghirup percikan ludah penderita, melakukan kontak fisik jarak dekat dengan penderita, dan memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh benda yang terkena percikan ludah penderita.

Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan seseorang dari infeksi COVID-19. Pencegahan yang dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin, menghindari kontak fisik dan menjaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, dan selalu memakai masker apabila bepergian.

Adanya pandemi ini berdampak pada hampir seluruh sektor, tak terkecuali sektor pendidikan. Beberapa minggu setelah kasus positif COVID-19 ditemukan, instansi pendidikan membuat kebijakan untuk memutus rantai penyebaran wabah ini. Kebijakan tersebut ialah meniadakan pembelajaran secara tatap muka dan mengganti pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara daring ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona melalui interaksi langsung di antara banyak orang.

Perubahan proses pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi daring ini menyebabkan permasalahan baru. Banyak tenaga pendidik dan mahasiswa tidak memiliki fasilitas teknologi yang memadai untuk melakukan pembelajaran secara daring. Contoh nyata dari kasus ini adalah adanya kuliah daring mengharuskan mahasiswa untuk memiliki laptop dan ponsel pintar. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa yang tidak memiliki laptop, padahal dalam mengerjakan tugas kuliah, mahasiswa perlu menggunakan laptop. Hal ini menyebabkan mahasiswa yang tidak memiliki laptop akan kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kemudian, masalah yang paling dirasakan oleh banyak pihak adalah jaringan internet dan biaya. Di Indonesia, masih banyak daerah-daerah yang kurang memiliki akses internet sehingga menyebabkan siswa atau mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah tersebut kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.

Selain berdampak pada kegiatan akademik, pandemi ini juga berdampak bagi kegiatan non-akademik mahasiswa. Kegiatan organisasi dan pelaksanaan acara mahasiswa juga terganggu akibat pandemi ini. Bahkan hampir semua acara mahasiswa yang telah direncanakan terancam diundur dan tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Salah satu acara mahasiswa yang terdampak pandemi ini ialah acara Civil In Action ke-9.

Civil In Action merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil UGM. Dampak yang dapat dirasakan mahasiswa Teknik Sipil UGM selaku panitia pelaksana Civil In Action ialah komunikasi antarpanitia menjadi terganggu karena media komunikasi hanya dilakukan secara daring. Hal ini tentu menjadi tantangan karena panitia tidak dapat berkumpul dan melakukan rapat secara tatap muka. Selain itu, panitia juga tidak bisa melakukan kegiatan persiapan dan pelaksanaan langsung di lapangan sehingga perkembangan tiap acara tidak bisa seoptimal kondisi normal. Dampak yang paling berpengaruh bagi acara Civil In Action adalah acara tersebut terpaksa diundur tahun depan karena kondisi yang tidak memungkinkan dan demi keselamatan bersama.

Mewabahnya virus ini memberikan tantangan bagi panitia untuk tetap berproses demi kemajuan acara dan juga harus memikirkan konsep acara agar tetap matang di tengah pandemi. Panitia perlu melakukan sesuatu untuk menghadapi tantangan tersebut. Hal yang telah dilakukan panitia yaitu tetap aktif menjalin komunikasi antarpanitia supaya komunikasi tidak terputus karena komunikasi sangat penting demi kesuksesan acara. Panitia juga telah memikirkan beberapa alternatif sambil melihat situasi untuk kedepannya.

Virus corona ini memang ujian berat bagi seluruh bangsa dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk juga aspek pendidikan. Penyebarannya melalui kontak fisik jarak dekat membuat berbagai kegiatan mahasiswa baik aktivitas akademik maupun nonakademik terganggu. Mahasiswa tidak bisa menjalankan kegiatan seperti biasanya dan semua kegiatan harus dilakukan secara daring. Dengan adanya ujian ini, harapannya bangsa Indonesia dapat mengatasi dan melewati masa-masa sulit ini sehingga menjadi bangsa yang hebat suatu saat nanti.

Tulisan oleh Alkansa Jesiro Syam
Gambar oleh Askensia Vania

 

Artikel Terkait