Talut Embung Tambakboyo Ambrol saat Hujan Deras

Kamis sore (11/3) talut Embung Tambakboyo di Condongcatur, Sleman, mengalami kelongsoran saat hujan deras turun. Embung yang telah berumur lebih dari 15 tahun tersebut ambrol dengan ketinggian kurang lebih 8 meter. Penyebab kelongsoran masih belum diketahui secara pasti. Terdapat beberapa dugaan penyebab ambrolnya talut, diantaranya curah hujan yang tinggi dan keberadaan warung makan yang menyalahi aturan karena dibangun di daerah sempadan sungai.

Berikut kronologis ambrolnya talut tersebut. Kelongsoran talut yang berada di depan indekos eksklusif D’Paragon, bagian barat embung, terjadi setelah hujan ekstrem melanda daerah tersebut. Kelongsoran diduga terjadi akibat adanya saluran inlet yang bocor sehingga air merembes ke sekitarnya.

Salah seorang saksi mata, Hengky, menuturkan bahwa tanda-tanda longsor tersebut sudah lama terlihat, bahkan tidak hanya di satu titik. Namun, kerusakan pada beberapa titik sudah diperbaiki.

Dikutip dari Detik.com, Subkoordinator Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO), Antyarsa Ikanadani, menyoroti keberadaan tempat usaha berupa warung makan yang berada di atas lokasi ambrolnya talut tersebut. Menurutnya, area sempadan Embung Tambakboyo dilarang untuk dibangun tempat usaha. Hal ini tercantum dalam Permen PUPR No. 28/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau.

Namun di lain sisi, dilansir dari HarianJogja.com, penjaga Embung Tambakboyo dari tim BBWS SO, Ringgih Sabungsari, mengatakan bahwa kerusakan talut disebabkan oleh volume air yang terlampau besar. “Tidak terbendung karena volumenya besar sekali sehingga talut tidak kuat menahan,” ungkapnya.

Kerugian finansial belum dapat dipastikan. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Data dan tulisan oleh Yoga Faerial
Gambar oleh Nandhita Noorviana